Sukses

Jelang Lebaran Harga Emas Antam Makin Murah, Cek Daftarnya di Sini

Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam anjlok pada perdagangan Senin, 8 April 2024.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam anjlok pada perdagangan Senin, 8 April 2024. Harga emas Antam hari ini turun Rp 10.000 menjadi Rp 1.289.000 per gram.

Demikian juga untuk harga emas Antam untuk pembelian kembali atau buyback turun Rp 10.000 menjadi Rp 1.180.000 per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.180.000 per gram.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Hingga pukul 08.37 WIB, harga emas Antam sebagian besar masih ada.

Daftar Harga Emas Antam

Berikut rincian harga emas Antam hari ini, melansir laman logammulia.com:

  • Harga emas Antam 0,5 gram:Rp 694.500
  • Harga emas Antam 1 gram: Rp 1.289.000
  • Harga emas Antam 2 gram: Rp 2.518.000
  • Harga emas Antam 3 gram: Rp 3.752.000
  • Harga emas Antam 5 gram: Rp 6.220.000
  • Harga emas Antam 10 gram: Rp 12.385.000
  • Harga emas Antam 25 gram: Rp 30.837.000
  • Harga emas Antam 50 gram : Rp 61.595.000
  • Harga emas Antam 100 gram: Rp 123.112.000
  • Harga emas Antam 250 gram: Rp 307.515.000
  • Harga emas Antam 500 gram: Rp 614.820.000
  • Harga emas Antam 1.000 gram: Rp 1.229.600.000.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Emas Berpotensi Melesat Pekan Ini

Analis prediksi harga emas bakal melonjak pada pekan ini di tengah sentimen sepi data ekonomi. Namun, pergerakan harga emas masih dibayangi kondisi geopolitik global, sentimen tersebut yang mengkhawatirkan investor.

Berdasarkan survei Kitco, analis jauh lebih optimisis terhadap pergerakan harga emas ketimbang investor ritel. Investor ritel perkirakan, harga emas sideways pekan ini.

Dari 12 analis, sekitar sembilan analis atau 75 persen prediksi harga emas akan menguat. Sedangkan satu analis atau yang mewakili 8 persen perkirakan penurunan harga emas. Sedangkan dua ahli lainnya menuturkan, hambatan terhadap harga emas sudah terlalu dekat.Demikian berdasarkan survei Kitco, yang dikutip dari laman Kitco, Senin (8/4/2024).

Sementara itu, dari 240 suara yang diberikan dalam jajak pendapat online Kitco, 75 persen investor mengantisipasi perdagangan yang sideways. Sedangkan 159 persen pelaku pasar ritel yang mewakiliki 65 persen prediksi harga emas dunia naik pekan ini. Selain itu, 41 responden atau 17 persen prediksi harga emas melemah. Sedangkan 17 persen menuturkan, investor netral terhadap prospek harga emas dalam jangka pendek.

Senior Market Analyst Barchart.com, Darin Newsom mengatakan, ia juga ikuti arus. Saat ini keputusan yang sulit lagi pekan ini. Saat ini, ia tetap berpegang pada hukum pertama Newton tentang gerak yang diterapkan pada pasar.

“Untuk saat ini, uang tampaknya mengalir ke emas, apapun alasannya,” ujar dia.

Ia menilai, saat ini harga emas secara teknikal tidak berarti apa-apa dan bank sentral di seluruh dunia masih terus membeli emas. “Bisakah saya membuat argument teknis kalau pasar dapat turun pekan ini? Ya, tapi emas saat ini berada dalam fase di mana grafik tidak berarti apa-apa. Semuanya bersifat fundamental, dan untuk saat ini, bank sentral di seluruh dunia terus membeli,” ujar dia.

3 dari 3 halaman

Permintaan Emas Kuat

Sementara itu, President of Adrian Day Asset Management, Adrian Day mengatakan, permintaan saat ini melampaui pembelian pemerintah dan investor Asia. Ia melihat belum ada tanda-tanda akan melambat.

“Meskipun investor barat umumnya tidak berpartisipasi di pasar emas, sebagaimana dibuktikan dengan arus keluar ETF, rendahnya penjualan koin, jelas ada beberapa pembeli besar di pasar dan kemungkinan tidak hanya bank sentral,” ujar dia.

Adrian mengatakan, aksi beli tersebut dipicu seiring investor melihat kondisi geopolitik dan sistem keuangan. “Individu dan keluarga kaya, investor cerdas melakukan akumulasi sebagai respons terhadap kesadaran akan semakin rapuhnya sistem keuangan, ekonomi dan geopolitik global,” ujar dia.

“Ketika pasar keuangan terpuruk, lebih banyak investor akan beralih ke emas,” ia menambahkan.

Di sisi lain, SIA Wealth Management Chief Market Strategist Colin Cieszynski prediksi volatilitas harga emas berlanjut. Ia pun memilih untuk wait and see. “Saya akan tetap netral. Bagi saya emas masih terlihat mengalami kenaikan besar dan imbal hasil treasury masih meningkat, dan itu akan mendorong dolar naik,” kata dia.

Ia menambahkan, di sisi lain, emas juga hadapi tantangan besar, sehingga tetap netral untuk harga emas pekan ini. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini