Sukses

Hindari Macet, Masyarakat Diimbau Berangkat Mudik 2024 Lebih Awal

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta masyarakat berangkat mudik lebaran lebih awal. Tujuannya, guna mengurai kepadatan di jalanan menjelang momen Lebaran 2024.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta masyarakat berangkat mudik lebaran lebih awal. Tujuannya, guna mengurai kepadatan di jalanan menjelang momen Lebaran 2024.

Menhub Budi mengatakan puncak arus mudik 2024 diprediksi terjadi pada 5-8 April 2024 nanti. Dia berharap, masyarakat yang sudah mendapat libur, termasuk libur sekolah bisa melakukan mudik lebih dulu.

"Puncak mudik yang tadi disampaikan H-4, H-3 dan H-2. Di hari-hari itu akan tinggi sekali. Oleh karenanya kita menghimbau, sebagian masyarakat yang anak-anaknya sudah libur agar bisa mudik lebih awal," ujar Menhub Budi dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (26/3/2024).

Dia mengingatkan agar masyarakat tidak menggunakan sepeda motor untuk mudik karena sangat berbahaya. Masyarakat dapat menggunakan angkutan umum atau memanfaatkan program mudik gratis yang disediakan Kementerian Perhubungan serta instansi lain.

"Sejumlah titik kami harapkan bisa menjadi perhatian Polri. Pertama adalah pasar tumpah yang kerap menjadi titik masalah arus mudik, khususnya daerah Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata dia.

"Kedua adalah terkait pengaturan kapal di Pelabuhan Sulsel, Riau, Kaltim dan Jatim, khususnya Madura. Serta dari sisi udara, Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Ngurah Rai Bali yang berpotensi lebih ramai dari biasanya agar bisa diberi perhatian lebih," urainya.

Menyikapi potensi pergerakan yang tinggi, dia mengatakan pihaknya telah menyiapkan Posko Terpadu Angkutan Lebaran yang akan diselenggarakan sejak 3-18 April 2024 di Ruang Mataram Kantor Pusat Kementerian Perhubungan.

Pastikan Kendaraan Layak

Sementara itu, Menteri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengimbau agar seluruh pemudik dan operator angkutan dapat memeriksa kelaikan kendaraan yang akan digunakan sebelum perjalanan.

Pemudik juga diminta agar tidak berhenti untuk beristirahat di bahu jalan tol. Selain itu, penggunaan rest area diharapkan tidak lebih dari 30 menit agar dapat bergantian dengan pemudik berikutnya.

"Pengemudi juga perlu mempersiapkan kesehatan dan kebugaran, memastikan bahan bakar kendaraan dan saldo e-toll cukup agar lalu lintas mudik berjalan lancar," ucap Menko Muhadjir.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Polri Siapkan 155 Ribu Personel

Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menyampaikan, Polri akan menyelenggarakan Operasi Ketupat 2024 dalam rangka melayani dan menjaga program arus mudik dan arus balik Lebaran 2024.

Operasi ketupat akan berjalan selama 13 hari, yakni dari tanggal 4-16 April 2024. Akan ada 155.165 personel yang terlibat dalam Operasi Ketupat, yakni sebanyak 1.150 personel dari Mabes Polri, 85.064 personel dari Polda, dan 68.969 personel dari instansi terkait.

"Akan ada 5.784 pos yang nanti akan disiapkan utk memberikan pelayanan, baik itu yang ada di jalan tol, rest area, arteri, dan jalur-jalur di wilayah wisata. Kami juga akan mengevaluasi buffer zone, khususnya yang masuk wilayah penyeberangan ke arah Merak. Biasanya potensi terjadi kepadatan di sana saat masyarakat menunggu menyeberang," jelas Kapolri.

3 dari 4 halaman

7 Tol Gratis di Mudik Lebaran 2024, Ini Daftarnya

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menyiapkan 7 ruas jalan tol untuk bisa beroperasi fungsional alias tol gratis di musim mudik lebaran 2024. Ruas-ruas tol itu tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera.

Anggota BPJT unsur masyarakat Tulus Abadi mengatakan, pengoperasian tol fungsional itu juga bersifat terbatas secara waktu. Sehingga tidak akan dibuka selama 24 jam penuh.

"Tol fungsional itu secara resmi belum beroperasi, tapi dia secara fisik sudah siap dilewati. Nanti dia akan dioperasionalkan di jam 06.00 pagi sampai 17.00 sore. Jadi di waktu siang saja," jelasnya, Senin (25/3/2024).Tulus menyebut salah satu ruas tol yang akan dibuka gratis selama mudik lebaran nanti yakni Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Yogyakarta International Airport (YIA), yang sebagian juga telah dibuka pada musim mudik lebaran sebelumnya.

"Yang sudah kita buka nanti yang Solo-Yogya-YIA, untuk sementara dan jalurnya lebih panjang. Tahun kemarin sebenarnya sudah dibuka, tetapi baru sekitar 23 km. Tapi ini sudah bertambah, sehingga nanti lebih panjang lagi digunakan pemudik dari Yogya, Solo sampai akses ke YIA," bebernya.

Selain itu, ada juga Jalan Tol Jakarta-Cikampek atau Japek II Selatan. Namun, pengoperasiannya juga masih sebatas dari arah Bandung/Purwakarta sampai Kutanegara, Kabupaten Karawang.

"Tol Japek II Selatan, itu sudah mendekati 80-90 persen dari fisik. Itu bisa memfasilitasi arus mudik dari Jakarta yang diprediksikan pada H-7 sampai H+7," kata dia.

Meskipun baru dibuka dadakan, ia menjamin aspek keamanan di ruas-ruas tol tersebut sudah terpenuhi. Tulus pun tidak serta merta menjanjikan bahwa tol-tol itu nantinya akan beroperasi fungsional, tergantung situasi lalu lintas di masa mudik nantinya.

"Ini kan dibuka dalam kondisi yang emegency. Kalau misalnya traffic di jalan normal dengan berbagai rekayasa yang dijalankan polisi sudah berjalan baik, belum tentu dibuka," ungkap dia.

 

4 dari 4 halaman

Daftar Tol Gratis

Mengutip data BPJT, berikut daftar 7 ruas tol yang akan beroperasi fungsional di musim mudik 2024:

  • Jalan Tol Cimanggis-Cibitung Seksi 2B Cikeas-Cibitung (19,65 km)
  • Jalan Tol Japek II Selatan Seksi Kutanegara-Sadang (8,5 km)
  • Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Seksi Colomadu-Klats. (22,3 km)
  • Jalan Tol Bangkinang-Koto Kampar Seksi Bangkinang-Koto Kampar (24,7 km)
  • Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Seksi 2 Kuala Tanjung-Indrapura (9,47 km) dan Seksi 3-4 Tebing Tinggi-Sinaksak (47,15 km)
  • Jalan Tol Indrapura-Kisaran Seksi 2 Lima Puluh-Kisaran (32,15 km)
  • Jalan Tol Kayuagung-Palembang-Betung Seksi 3 IC Musi Landas-Desa Sukamulya (21,2 km)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini