Sukses

Pariwisata Jadi Andalan Daerah Dongkrak Ekonomi Warga Lewat Lapangan Kerja

Pariwisata merupakan pilar penting dalam pembangunan ekonomi yang dapat mendorong pembangunan daerah dan memperluas lapangan pekerjaan

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menegaskan komitmennya untuk terus menciptakan nilai dan manfaat bagi masyarakat melalui program Desa Bakti BCA. Guna memperkuat implementasi program, BCA menggelar rapat koordinasi bersama seluruh pengurus Desa Bakti BCA pada tanggal 5-6 Februari 2024. Acara ini merupakan kegiatan rutin tahunan BCA dan seluruh pengurus Desa Bakti BCA dalam rangka evaluasi hasil pembinaan tahun 2023 dan rencana pembinaan tahun 2024.

Pada tahun ini, BCA berharap masyarakat Desa Bakti BCA semakin mandiri melalui pengembangan keterampilan dan peningkatan ekonomi. Selain itu, BCA juga turut melakukan pengayaan akan praktik Tata Kelola Desa Wisata Berkelanjutan, antara lain tata kelola yang bertanggung jawab, ekonomi kreatif secara berkelanjutan, hingga sosial budaya dalam upaya pelestarian budaya nusantara.

“Kami menyadari sektor pariwisata merupakan pilar penting dalam pembangunan ekonomi yang dapat mendorong pembangunan daerah dan memperluas lapangan pekerjaan. BCA meyakini bahwa optimalisasi infrastruktur dan SDM dapat menjadi kunci untuk mewujudkannya," kata EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn dikutip Rabu (7/2/2024).

"Dalam komitmen pembinaan berkelanjutan, kami fokus pada kemitraan dengan komunitas, terutama dalam memanfaatkan potensi wisata berbasis komunitas di Desa Bakti BCA. Dengan langkah ini, BCA berharap dapat terus memberikan dampak positif bagi masyarakat," lanjut dia.

Saat ini terdapat 26 desa yang mendapat binaan secara intensif dari BCA di Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Sebagai informasi, 12 desa diantaranya merupakan binaan hasil kolaborasi antara BCA dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf). Sejumlah Desa Bakti BCA telah menerima berbagai penghargaan berskala nasional maupun internasional. Terbaru, Desa Wisata Taro dan Desa Wisata Hijau Bilebante

Tidak hanya menggelar rapat koordinasi, BCA juga menyelenggarakan diskusi dan benchmarking. Dalam forum diskusi ini, pengurus desa berkesempatan untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan dengan berinteraksi langsung dengan para konsultan ahli yang turut mendampingi pengembangan kapasitas desa pemenang kompetisi Anugerah Desa Wisata Indonesia.

Para perwakilan pengurus Desa Bakti BCA juga berkesempatan mendapatkan contoh-contoh penerapan pratik pariwisata berkelanjutan sebagai modal penting menciptakan sumber daya manusia desa wisata yang unggul, serta melakukan benchmarking terhadap praktik terbaik dalam industri serupa.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sandiaga Uno Mau Kembangkan Bisnis Wisata Alam di IKN

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno siap mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif yang berbasis ecotourism di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Kami telah melakukan pengembangan desa-desa wisata yang telah menjadi mitra kami yang berada di sekitar IKN. Selain itu, Nusantara cocok untuk dijadikan ecotourism," ujar Sandiaga Uno dalam siaran pers tertulis, Kamis (11/1/2024).

Menurut dia, pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) yang ada di sekitar IKN akan mengedepankan ecotourism, dimana jenis parekraf ini mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal, serta aspek pembelajaran dan pendidikan.

"Sebanyak 75 persen dari 256 ribu ha lahan yang ada di IKN akan dijadikan sebagai kawasan hijau. Akan semakin mudah untuk para pegiat parekraf untuk menggunakan sisi-sisi ekologi yang ada di kawasan hijau Nusantara ini sebagai pengembangan bisnis ke depannya," terangnya.

Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pengembangan Masyarakat Otorita IKN, Alimuddin menyebut pentingnya peningkatan taraf pariwisata dan pengenalan mengenai parekraf yang sudah ada sebelum adanya proyek IKN.

"Telah banyak wisata lokal di sekitar Nusantara yang telah memiliki nama. Sebut saja seperti wisata Pulau Derawan, Pulau Maratua, maupun konservasi orangutan di Samboja (Borneo Orangutan Survival Foundation). Kita akan melakukan pemberdayaan agar wisata-wisata parekraf ini naik level dan semakin dikenal publik luas," paparnya.

Selain itu, Alimuddin juga menambahkan, pengembangan sumber daya masyarakat di IKN khususnya untuk menunjang parekraf yang mengedepankan ecotourism sudah dilaksanakan.

"Terdapat 417 UMKM binaan IKN yang telah difasilitasi dan diajukan sertifikasinya, seperti kemampuan ekspor serta kehalalannya. Bidang hospitality juga diberdayakan di mana 100 lebih masyarakat sekitar Nusantara telah diberi pelatihan di bidang ini," imbuhnya.

 

3 dari 3 halaman

Desain Jaringan Telekomunikasi di IKN

Sementara itu, Dirjen Informasi & Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informasi (KemenKominfo), Usman Kansong, menjelaskan bahwa KemenKominfo telah selesai membuat desain jaringan telekomunikasi mutakhir di IKN, dan siap direalisasikan.

"KemenKominfo juga akan membangun Pusat Data Nasional (PDN) untuk menjadikan Nusantara sebagai kota cerdas (smart city) serta membuat IKN Pedia yang berisi segala informasi tentang Nusantara. Seperti progres pembangunannya, filosofinya, historisnya, hingga peran seluruh Kementerian dalam pembangunan Nusantara," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.