Sukses

Menteri Trenggono Sebut Turki Minat Investasi di Indonesia, Sasar Budidaya Tuna

Menteri Trenggono bilang, sektor perikanan di Indonesia menunjukkan permintaan yang cukup tinggi. Salah satu yang menurutnya dikuasai adalah tuna.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengundang investor untuk menanamkan modal di Indonesia. Salah satu lampu hijaunya, investor asal Turki disebut berminat investasi di sektor budidaya tuna.

Trenggono bilang, sektor perikanan di Indonesia menunjukkan permintaan yang cukup tinggi. Salah satu yang menurutnya dikuasai adalah tuna. Di sini, sudah ada investor asal Turki yang berminat mengembangkannya di Biak, Papua.

"Tuna farming itu salah satu yang kita tawarkan, dalam waktu dekat masuk dari Turki untuk investasi di Biak," ungkap Trenggono di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (5/2/2024).

Kendati begitu, dia belum mengungkap berapa nilai investasinya. Dia hanya menyebut, jika investor Turki jadi masuk, maka bisa menguatkan posisi Indonesia di sektor budidaya tuna.

"Kalau itu bisa terjadi maka nanti Indonesia menjadi salah satu juga di bidang investasi budidaya tuna," kata dia.

Berbicata potensi, kata Trenggono, nilai pasar untuk komoditas udang di Indonesia pada tahun 2023 sebesar USD 60,4 miliar. Kemudian rumput laut memiliki potensi pasar sebesar USD 16,7 miliar. Lalu, nilai pasar ikan tilapia sebesar USD 13,9 miliar. 

Selanjutnya, komoditas kepiting di Indonesia pada tahun 2023 sebesar USD 879 miliar, dan Lobster sebesar USD 7,2 miliar. 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tak Cuma Ikan

Dia mengatakan, melihat sektor itu, potensi-potensi yang ditawarkan kepada investor bukan sebatas pada ikan. Meski, pada pemanfaatan ikan ini, Indonesia punya keunggulan.

"Jadi tidak hanya soal ikan, ikan tidak selesai, karena berbagai macam jenis, setidaknya ada 5 yang kita ingin kita dikuasai untuk menjadi champion," tuturnya.

"Konsumsi ikan dalam negeri mencapai 13 juta ton setiap tahunnya dari segala jenis, saya kira bahkan kita masih impor seperti salmon," sambungnya.

Rayu Investor

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengundang investor luar negeri untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Dia pun turut menjanjikan ada insentif yang disiapkan oleh pemerintah.

Hal ini disampaikan Menteri Trenggono di hadapan para duta besar negara sahabat. Dalam forum juga diketahui hadir sejumlah pengusaha, baik lokal maupun internasional.

"Saya mengundang yang mulia duta besar negara sahabat dan para investor untuk berinvestasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia," ujar Trenggono dalam Indonesia Maritime and Fisheries Business Forum 2024, di Jakarta, Senin (5/2/2024).

 

 

 

 

3 dari 3 halaman

Janjikan Insentif

Menteri Trenggono menjelaskan, pihaknya akan menyiapkan berbagai kemudahan. Mulai dari kemudahan perizinan bagi investor, insentif, hingga sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.

"Pemerintah Indonesia berkomitmen memberikan kemudahan perizinan, insentif, keamanan dan kestabilan iklim politik, konektivitas dan sumber daya manusia terampil sebagai tenaga kerja," bebernya.

Atas berbagai hal yang disiapkan itu, dia berharap para calon investor bisa menimbang berbagai kemudahan tadi. Tujuannya untuk mengembangkan industri kelautan dan perikanan dalam negeri.

"Kami berharap peluang investasi ini bisa dimanfaatkan seluas-luasnya oleh seluruh investor untuk bersama-sama berkontribusi dalam rangka mewujudkan industri kelautan dan perikanan Indonesia yang maju tangguh berkelanjutan dan berdaya saing tinggi," pintanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.