Sukses

Harga Emas hingga Biaya Sewa Kontrakan Ikut Sumbang Inflasi 0,04% di Januari 2024

Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi Januari 2024 sebesar 2,57 persen secara tahunan (year on year/yoy). Sedangkan inflasi bulanan terealisasi 0,04 persen.

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi Januari 2024 sebesar 2,57 persen secara tahunan (year on year/yoy). Sedangkan inflasi bulanan terealisasi 0,04 persen.

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan inflasi Januari 2024 didorong oleh inflasi komponen inti.

 

"Komponen inflasi inti mengalami inflasi sebesar 0,20 persen, komponen ini memberikan andil inflasi terbesar yakni 0,13 persen," kata Amalia dalam konferensi pers, Kamis (1/2/2024).

Komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi komponen inti adalah emas perhiasan, biaya sewa rumah, dan biaya kontrak rumah.

Kemudian, komponen harga diatur Pemerintah mengalami deflasi sebesar 0,48 persen dengan andil deflasi 0,09 persen. Penyumbang utama deflasinya adalah tarif angkutan udara dan bensin.

Sementara, untuk komponen harga bergejolak mengelami inflasi sebesar 0,01 persen dengan andil inflasi sangat kecil. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah tomat, bawnag merah, beras, ikan segar, dan daging ayam ras.

Kelompok Pengeluaran

Disisi lain, berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi terbesar terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,18 persen dengan andil 0,05 persen.

Untuk kelompok makanan, minuman dan tembakau tersebut komoditas penyumbang utama inflasi adalah tomat dengan andil inflasi 0,09 persen, bawang merah andil inflasi 0,04 persen, serta beras dengan andil inflasi 0,03 persen.

Adapun komoditas yang memberikan andil deflasi adalah cabai rawit dengan andil sebesar 0,11 persen, serta cabai merah dan tarif angkutan udara dengan andil deflasi masing-masing sebesar 0,09 persen.

Lalu, pakaian dan alas kaki inflasinya 0,02 persen; perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga inflasinya 0,14 persen; perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga inflasinya 0,04 persen.

Ada juga disektor kesehatan inflasinya 0,49 persen dengan andil 0,02 persen; transportasi menyumbang inflasi sebesar -087 persen dengan andil -0,11 persen; informasi, komunikasi, dan jasa keuangan inflasinya 0,05 persen; rekreasi, olahraga, dan budaya inflasinya 0,26 persen dengan andil inflasi 0,01 persen' pendidikan inflasinya 0,03 persen; penyedia makanan dan minuman restoran inflasinya 0,31 persen dengan andil inflasi 0,03 persen; peralatan pribadi dan jasa lainnya menyumbang inflasi 0,37 persen dengan andil inflasi 0,02 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Inflasi Januari 2024 Catat Level Terendah Lima Tahun

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada bulan Januari 2024 sebesar 0,04 persen secara bulanan. Secara tahunan, inflasi pada Januari 2024 mencapai 2,57 persen.

"Perkembangan inflasi pada Januari 2024 terjadi inflasi sebesar 0,04 persen secara bulanan atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen dari 105,15 pada Desember 2023 menjadi 105,19 pada Januari 2024," kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti selama konferensi pers di Jakarta, Kamis (1/2/2024).

Secara historis, ucap Amalia, inflasi Januari 2024 merupakan yang terendah selama lima tahun terakhir.

Data BPS mencatat, inflasi pada Januari 2020 sebesar 0,39 persen, inflasi Januari 2021 sebesar 0,26 persen, inflasi Januari 2022 sebesar 0,56 persen, inflasi Januari 2023 sebesar 0,34 persen, inflasi Januari 2024 sebesar 0,04 persen.

"Berdasarkan historis dalam 5 (lima) tahun terakhir selalu terjadi di terjadi inflasi di bulan Januari. Di mana inflasi Januari 2024 relatif lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya," ungkap Amalia.

Penyumbang Inflasi

Amalia menyebut, pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar berasal dari kelompok makanan minuman dan tembakau dengan inflasi sebesar 0,18 persen dan andil inflasi sebesar 0,05 persen.  

Adapun, komoditas penyumbang utama inflasi adalah tomat dengan andil inflasi sebesar 0,09 persen, bawang merah dengan ambil inflasi sebesar 0,04 persen serta beras dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen.

 

3 dari 3 halaman

Penyumbang Deflasi

Sementara itu, komoditas yang memberikan andil deflasi adalah cabai rawit dengan andil deflasi sebesar 0,11 persen. Selanjutnya, serta cabai merah dan tarif angkutan udara dengan andil deflasi masing-masing sebesar 0,09 persen.

"Berdasarkan sebaran inflasi bulanan menurut wilayah, sebanyak 25 dari 38 provinsi Indonesia mengalami inflasi. Sedangkan 13 lainnya mengalami deflasi," pungkas Amalia. 

 

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.