Sukses

Asik, 100 UMKM di Jabodetabek dan Jawa Timur Dapat Bantuan Gerobak Gratis

Peran UMKM di Indonesia sangat penting karena saat ini UMKM telah berhasil menyerap sekitar 97 persen lapangan kerja

 

Liputan6.com, Jakarta Dalam upaya mendukung dan mendorong perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia, Bentoel Group telah menyalurkan 100 unit Kedai UMKM Berdaya kepada para pelaku UMKM di Jabodetabek dan Jawa Timur.

Kedai UMKM Berdaya dari Bentoel Group langsung diserah terimakan oleh Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dan Direktur Hubungan Eksternal Bentoel Group Dian Widyanarti kepada para pelaku UMKM dari berbagai daerah di Jabodetabek.

"Penyerahan donasi ini merupakan wujud komitmen Bentoel Group untuk berperan aktif dalam meningkatkan ekonomi mikro di Indonesia," kata Dian Widyanarti dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu (27/1/204).

Dian menambahkan, Bentoel Group terus berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Melalui kerja sama dan dukungan berbagai pihak dan pemerintah, Bentoel Group ingin turut berkontribusi dalam memajukan UMKM Indonesia, salah satunya dengan penyediaan kebutuhan dasar usaha, berupa kedai untuk berjualan.

"Semoga donasi kecil ini dapat membantu para penerima dalam memulai usaha dan akhirnya membawa rejeki bagi keluarga," pungkasnya.

Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah apresiasi dan terima kasih kepada Bentoel Group atas kontribusi positif yang diberikan.

“Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bentoel Group atas kontribusi positif yang diberikan. Inisiatif Bentoel Group dalam memberikan 100 unit gerobak kepada UMKM sangatlah berarti dalam mendukung kemandirian ekonomi para pelaku UMKM," ujarnya

Menurut Menaker, peran UMKM di Indonesia sangat penting karena saat ini UMKM telah berhasil menyerap sekitar 97 persen lapangan kerja. "Semoga kedai ini dapat membantu masyarakat untuk memulai dan mengembangkan usaha yang pada akhirnya semoga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga," kata Menaker.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

10.955 Pencari Kerja Dapat Bantuan Modal Usaha, Sudah Kebagian?

Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mencatat, hingga Desember tahun 2023, telah menyalurkan bantuan modal usaha kepada pencari kerja sebanyak 10.955 Tenaga Kerja Mandiri (TKM) dari target 11.000 Kelompok TKM.

Untuk meningkatkan hal tersebut, Kemnaker telah menggelar 'TKM Expo: Fantastik Festival', di GOR Gajah Mada, Mojosari, kota Mojokerto, Jawa Timur, pada 22-23 Desember 2023.

Kegiatan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) Expo ini, merupakan ajang bagi TKM di wilayah Mojokerto, sekaligus bentuk dukungan Kemnaker terhadap para pelaku usaha yang mendapatkan bantuan modal TKM.

"Keberlangsungan acara hari ini merupakan wujud dukungan terhadap program TKM yang diharapkan dapat memperluas kesempatan kerja dan mengatasi jumlah pengangguran, " kata Menaker Ida Fauziyah di Mojokerto, Jawa Timur, Minggu (24/12/2023)."Untuk wilayah Kabupaten/kota Mojokerto, hingga tahun 2023 terdapat kurang lebih 173 TKM yang menjadi penerima bantuan dari Kemnaker, " ujarnya.

Ida Fauziyah mengatakan digelarnya TKM Expo yang diikuti 100 stand dari berbagai wilayah di Jawa Timur, memberi sinyal kuat bagi para TKM Binaan, bahwa Kemnaker masih memikirkan dan memfasilitasi mereka untuk berkembang.

"TKM Expo bagi para kelompok TKM Binaan ini, merupakan kesempatan berharga sebagai sarana promosi produk usaha; meningkatkan jejaring antar UMKM serta rangkaian kegiatan selama kegiatan Festival TKM," kata Menakee.

Di puncak acara penutupan TKM Expo, Ida Fauziyah juga meluncurkan Jangkar Wirausaha Nusantara (JAWARA) yang bertujuan untuk membentuk sociopreneurship pada anggotanya.

"Sociopreneurship adalah suatu konsep kewirausahaan yang berorientasi pada keuntungan dan dampak sosial positif, " ujar Ida Fauziyah.

Sementara Staf Khusus Menaker, Titik Masudah memberi apresiasi Kadisnaker Kabupaten Mojokerto dan seluruh pihak yang hadir di TKM EXPO. Sekecil apapun kontribusi akan memberikan dampak luar biasa bagi pengembangan TKM untuk menjadi wirausaha tangguh dan mengurangi angka pengangguran serta menciptakan ekosistem kewirausahaan yang baik

"Jangan pernah berhenti memfasilitasi peningkatan kompetensi para TKM, agar memiliki daya juang tangguh, berdaya saing dan mampu menjadi penyedia lapangan kerja secara berkelanjutan," pungkas Titik.

3 dari 3 halaman

Penempatan Pekerja Migran Terus Naik, Per November 2023 Capai 257.460 Orang

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah, mengatakan jumlah penempatan Pekerja Migran Indonesia terus mengalami peningkatan pasca pandemi Covid-19.

Tercatat jumlah penempatan pada 2021 sebanyak 72.624 Pekerja Migran Indonesia, kemudian pada 2022 sebanyak 200.761 Pekerja Migran Indonesia, dan per November 2023 sebanyak 257.460 Pekerja Migran Indonesia.

Para Pekerja Migran Indonesia tersebut ditempatkan di berbagai sektor di negara-negara penempatan.

"Jadi, peningkatannya sudah sangat signifikan. Dengan jumlah peningkatan tersebut, pasti yang kita rasakan adalah remitensi yang meningkat, ada kontribusi yang sangat besar dari teman-teman pekerja migran kita pada perekonomian Indonesia di mana kontribusi per tahunnya kurang lebih 160 triliun. Itu luar biasa menyumbang devisa yang tidak kecil bagi perekonomian kita," ucap Menaker saat membuka Musrenbang Tematik Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Depok, Jawa Barat, Rabu (20/12/2023).

Kendati begitu, Menaker menyatakan bahwa penempatan Pekerja Migran Indonesia di luar negeri masih memiliki sejumlah tantangan besar ke depan. Pertama, 54 persen peminat bekerja ke luar negeri tingkat pendidikannya masih didominasi SMP dan ke bawah.

Kedua, 61 persen jumlah penempatan PMI masih didominasi perempuan yang bekerja pada pemberi kerja perseorangan yaitu caregiver dan house maid. Ketiga, masih tingginya permasalahan PMI yang berangkat secara unprosedural. Dari 1.918 pengaduan per November 2023, 1.553 (81 persen) adalah pengaduan unprosedural.

Menaker Ida berharap, tantangan-tantangan tersebut dapat menjadi bahan pembahasan pada forum Musyawarah Musrenbang Tematik Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.

"Saya kira tiga catatan ini menurut saya penting pada Musrenbang Tematik ini untuk menjadi bahan kita merencanakan kegiatan penempatan dan pelindungan pekerja migran kita," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini