Sukses

Program Internet Gratis Ganjar Pranowo Demi Kemajuan Ekonomi Kreatif

Calon Presiden Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo memandang peran penting dari akses internet gratis bagi wilayah di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Calon Presiden Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo memandang peran penting dari akses internet gratis bagi wilayah di Indonesia. Menurut Ganjar, upaya ini bisa menjadi stimulus untuk menguatkan ekonomi kreatif.

Ganjar mengungkap beberapa temuannya terkait masih banyak masyarakat yang belum mendapat akses internet. Padahal, dia menilai ada peluang yang bisa dikembangkan dengan bermodalkan internet tadi.

"Bagaimana sih anak-anak di ujung-ujung Indonesia, di remote area bisa dapat akses semua yang baik, ternyata tidak bisa mendapat akses internet yang baik, maka saya bilang bikin akses internet gratis untuk mereka," ujar Ganjar dalam Dialog Capres Bersama Kadin Indonesia: Menuju Indonesia Emas 2045, di Jakarta, dikutip Jumat (12/1/2024).

Ganjar Pranowo melihat potensi pengembangan diri bermula dari akses internet. Dari situ, harapannya anak muda bisa memperluas pengetahuannya. Selanjutnya, disambut dengan creative hub untuk menopang ekonomi kreatif kedepannya.

"Berbagai akses dari itu dan mereka punya knowledge yang bagus, maka sebenarnya creative hub nya tinggal disediakan, kolaboratif diantara mereka sebenarnya memunculkan tokoh-tokoh baru," tuturnya.

Ekonomi kreatif yang diusung Ganjar ini melingkupi banyak hal. Mulai dari film, hingga lagu.

"Ekonomi kreatif, karena ternyata penonton film itu ketika filmnya bagus, sekali film itu diputar kadang-kadang menghasilkan rintisan usaha yang sudah lama sekali, kreatif. itu baru film, belum lagu, belum yang lain, yang punya IP banyak sekali," jelasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Substitusi

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini menerangkan pengembangan ekonomi kreatif bisa menjadi subtitusi atas praktik ekonomi yang berdasar pada sumber daya alam. Dia mencoba mengaitkan juga dengan praktik ekonomi hijau berbasis kepentingan lingkungan.

Ganjar bilang, sejumlah anak muda yang memiliki minat ke arah ekonomi kreatif berharap ada upaya untuk menjadikan kategori ini jadi alternatif peningkatan pertumbuhan Indonesia.

"Mereka berharap ekraf ini kalau kita bicara agar ekonomi hijau berjalan, alam tidak rusak karena eksploitasi dan kita tidak mau memikirkan alternatif potensi ekonomi Indonesia maka kita akan masuk disitu terus," ungkapnya.

"Padahal kalau ini kita buka, anak-anak muda, punya potensi yang gede-nya minta ampun, waktu kami berbincang dengan kawan-kawan ahli, beberapa diantaranya teman-teman di Kadin, apa sih pentingnya internet cepat, salah satunya ada di situ," pungkas Ganjar.

 

3 dari 3 halaman

Modernisasi Pertanian

Sebelumnya, Calon Presiden Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo mengungkap strategi meningkatkan produksi pertanian dalam negeri. Satu konsep yang menurutnya harus dilakukan adalah modernisasi pertanian.

Ganjar menjelaskan, penggunaan teknologi teranyar dalam praktik pertanian menjadi penting dilakukan. Sejalan dengan itu, pihaknya juga menjanjikan adanya insentif bagi petani-petani muda.

"Satu, sudah betul jawabannya sudah disinggung sedikit, modernisasi pertanian gak ada pilihan lain," ujar Ganjar dalam Dialog Capres bersama Kadin Indonesia, di Jakarta, Kamis (11/1/2024).

Dia mengaku telah menjajaki pendapat ke para petani di lapangan, hasilnya banyak orang tua tak ingin anaknya menjadi petani. Sebagai salah satu upayanya, Ganjar berjanji akan menyiapkan beberapa insentif guna menarik minat anak muda menjadi petani.

Tawarkan Insentif

"Tidak pernah ada insentif yang diberikan kepada anak muda untuk menjadi petani, modernisasi jadi pilihan dengan digitalisasi pertanian. Lahan sempit dilakukan pola konsolidasi, lahan kan pernah punya uji coba waktu itu di Sukoharjo," tuturnya.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini menyinggung beberapa insentif yang bisa jadi pilihan. Diantaranya dengan memberikan pelatihan sumber daya manusia (SDM). Selanjutnya, penyediaan sarana produksi (saprodi) pertanian.

"Maka sebenarnya kalau kemudian kalau korporatisasinya itu bisa dilakukan, mengajak anak muda, dilatih SDM-nya bagus, saprodinya disiapkan," ungkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.