Sukses

130 Ribu Formasi PPPK di Daerah 3T Minim Peminat, MenPANRB: Padahal Banyak Insentif

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas mengungkapkan ada sebanyak 130 ribu formasi pada perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2023 yang tidak diminati di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas mengungkapkan ada sebanyak 130 ribu formasi pada perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK 2023 yang tidak diminati di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).

Ia menjelaskan, dari 130 ribu formasi antara lain, tenaga kesehatan, dokter, guru dan lain sebagainya. "Itu PPPK, misalnya dokter, guru dan lainnya itu banyak yang kosong," ujar Anas kepada media di Kementerian PANRB, Jakarta, Senin (8/1).

Menurut Anas mengapa hal itu bisa terjadi, ia beranggapan mungkin pada formasi CPNS tahun 2023, dokter lebih banyak PPPK, sehingga para dokter tidak terlalu tertarik.

"Mungkin dokter karena (statusnya) PPPK dia tidak terlalu tertarik atau syaratnya macam-macam. Ini di wilayah 3T di luar pulau Jawa," jelasnya.

Padahal, lanjut Anas, bagi PPPK atau ASN yang berada di daerah 3T nanti akan mendapatkan keuntungan lain, seperti insentif kecepatan naik pangkat, insentif libur, cuti dan sebagainya, hal itu akan diatur melalui Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Manajemen Apartur Negeri Sipil (ASN).

"Itu sudah dijelaskan. Lagi dirumusin di PP (Peraturan Pemerintah) termasuk insentif kecepatan naik pangkat dan insentif libur, cuti, dan lainnya. Lagi dirumusin," jelas Anas.

Sebagai informasi, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), Abdullah Azwar Anas mengatakan, Rancangan Undang-Undang Aparatur Sipil Negara memuat sejumlah solusi untuk pemerataan ASN atau PNS di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

“Mobilitas talenta nasional selama ini ke daerah 3T, Maluku, Papua, dan terpencil lainnya kami susah menggerakkan talenta ke daerah 3T,” kata Azwar usai menghadiri Rapat Terbatas bersama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara.

Azwar Anas mengatakan, tak kurang dari 170.000 formasi PNS di wilayah 3T mengalami kekosongan pada 2021 karena proses rekrutmen yang minim peminat.

RUU ASN

Guna mengantisipasi persoalan itu berulang, kata Azwar, pemerintah melalui RUU ASN memfasilitasi 'reward' bagi mereka yang ingin mengabdi sebagai ASN di daerah 3T.

Salah satu contoh solusinya berupa percepatan kenaikan jenjang karier PNS, khusus di daerah 3T, dari semula rata-rata selama 4 tahun menjadi 2 tahun sekali. "Misalnya nanti akan diatur di peraturan pemerintah, mereka yang berada di wilayah 3T atau daerah terpencil lainnya, kalau yang normal perlu 4 tahun untuk naik pangkat, ke depan 2 tahun bisa naik pangkat," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

CPNS Fresh Graduate Bakal Ditempatkan di IKN, Minat Melamar?

Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negera Reformasi dan Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas mengatakan dari rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) fresh graduate akan difokuskan untuk kebutuhan di Ibu Kota Negara (IKN).

"Sudah dijelaskan, formasi CPNS 2024 bagi fresh graduate juga untuk IKN," ujar Anas kepada Media, Jakarta, Senin (8/1).

Perlu diketahui, total formasi yang dibutuhkan pada rekrutmen CPNS 2024 sebesar 2,3 juta formasi. Adapun rinciannya yakni formasi CPNS yang dapat dilamar fresh graduate sebesar 690.822 formasi, dan untuk Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) mencapai 1,6 juta formasi.

Ia menjelaskan fresh graduate bisa mengikuti seleksi CPNS untuk formasi dosen, guru, tenaga kesehatan, tenaga teknis termasuk talenta digital dan banyak sektor lainnya.

"Talenta-talenta inilah yang menjadi fondasu utama dan pilar penting dalam mewujudkan sumber daya manusia (SDM) unggul," ungkapnya.

Sebagai informasi, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas angkat suara terkait pengumuman Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) namun belum belum dibuka rekrutmennya.

Anas menyampaikan, pihaknya masih menunggu usulan jumlah formasi dari Pemerintah Daerah (Pemda) dan kementerian lainnya, yang membutuhkan tenaga kerja.

"Setelah diumumkan formasi kan kami akan berkirim surat dulu ke Kementerian Keuangan, setelah berkirim surat juga kita menunggu usulan dari daerah-daerah formasi. Kan formasi (formasi CPNS) bukan dari Jakarta. Nah kita siapkan, iniloh pengumumannya sekian, usulan mu mana? Kan gitu," ujar Anas kepada media, di Kementerian PANRB, Jakarta, Senin (8/1).

3 dari 4 halaman

Formasi CPNS 2024 Sudah Diumumkan tapi Pendaftaran Belum Buka, Ternyata Ini Alasannya

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas, angkat suara terkait pengumuman Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS 2024, tapi belum belum dibuka rekrutmennya.

Anas menyampaikan, pihaknya masih menunggu usulan jumlah formasi CPNS 2024 dan PPPK dari Pemerintah Daerah (Pemda) dan kementerian lainnya, yang membutuhkan tenaga kerja.

"Setelah diumumkan formasi kan kami akan berkirim surat dulu ke Kementerian Keuangan, setelah berkirim surat juga kita menunggu usulan dari daerah-daerah formasi. Kan, formasi bukan dari Jakarta. Nah kita siapkan, ini loh pengumumannya sekian, usulan mu mana? Kan gitu," ujar Anas kepada media, di Kementerian PANRB, Jakarta, Senin (8/1).

Kemudian, pihaknya akan melakukan sosialisasi bersama Pemda dan kementerian melalui zoom meeting, agar tidak ada perjalanan dinas ke Jakarta.

"Kita akan segerakan sosialisasi, minggu depan seluruh Indonesia kita akan mensosialisasikan dengan zoom supaya tidak ada perjalanan dinas ke Jakarta. Nah, jadi zoom kita jelasin ini bagian langkahnya proses seperti apa," terang Anas.

Mantan Bupati Banyuwangi itu mengatakan, pihaknya akan mengecek ulang, apakah formasi yang diusulkan itu sudah memenuhi ketentuan yang berlaku.

"Bedanya kalau dulu sampai detail, sekarang kita serahkan ke daerah dan kementerian masing-masing," ucapnya.

 

4 dari 4 halaman

Perekrutan CPNS

Selain itu, Anas mengungkapkan alasan mengapa perekrutan CPNS dilakukan lebih cepat. Perlu diingat, biasanya perekrutan CPNS dilakukan setiap bulan November.

Ia menyampaikan hal itu dilakukan agar formasi yang belum terpenuhi, masih ada jenjang waktu beberapa bulan ke depan sampai formasi tersebut dipenuhi, sehingga proses rekrutmen pun dipercepat.

"Ada yang bilang ke saya kenapa sekarang enggak langsung rekrut, emangnya enggak ada usulan formasi dulu dari daerah, mau maen proses. Ini kan termasuk cepat prosesnya, biasanya November. Nah, supaya nanti kalau misalnya Mei rekrutmen ada yang belum terpenuhi, masih ada waktu lagi," ungkap Anas.

Katanya, pada perekrutan CPNS 2023, ada 130 ribu formasi di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T tidak ada yang mendaftar. Sehingga percepatan ini dinilai akan lebih efektif untuk formasi-formasi yang jarang diminati oleh para pelamar. "Kemarin ada 130 ribu formasi di 3T enggak ada yang daftar. Dulu kan enggak langsung habis karena November tahun anggaran jalan. Sekarang sebenarnya terobosan baru," pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini