Sukses

USD Menguat Lagi 5 Desember 2024, Rupiah Diramal Masih Loyo Senin Depan

Indeks dolar Amerika Serikat (USD) melanjutkan penguatan menjelang akhir pekan pertama setelah Tahun Baru pada Jumat, 5 Januari 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks dolar Amerika Serikat (USD) melanjutkan penguatan menjelang akhir pekan pertama setelah Tahun Baru pada Jumat, 5 Januari 2024.

"Greenback melonjak minggu ini karena para pedagang mencari lebih banyak keyakinan bahwa The Fed akan mulai memotong suku bunga pada awal tahun 2024," ungkap Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam paparan tertulis dikutip Jumat (5/1/2024).

Ibrahim menyebut, para pedagang terlihat mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga The Fed paling cepat pada bulan Maret 2024, sementara cakupan penuh dari potensi pemotongan tersebut juga masih belum jelas.

Senada, alat CME Fedwatch juga menunjukkan para pedagang menurunkan ekspektasi mereka terhadap penurunan suku bunga pada Maret 2024 menjadi 62 persen dari 72 persen di pekan sebelumnya.

Saat ini, pasar sedang berfokus pada data nonfarm payrolls untuk bulan Desember, yang akan dirilis Jumat hari ini 5 Januari 2024.

"Angka tersebut diperkirakan menunjukkan lebih banyak pendinginan di pasar tenaga kerja, meskipun para pedagang tetap khawatir atas kekuatan yang tidak terduga setelah data klaim pengangguran mingguan dan data gaji swasta yang lebih kuat dari perkiraan yang dirilis awal pekan ini," Ibrahim membeberkan.

Sebagai informasi, terdapat dua faktor utama yang dipertimbangkan The Fed dalam memangkas suku bunganya.

Kedua faktor ini adalah pasar tenaga kerja dan inflasi yang lebih lemah.

Meskipun keduanya telah menunjukkan pelemahan secara substansial dalam beberapa bulan terakhir, para pedagang masih belum yakin apakah hal tersebut akan cukup untuk mendorong pelonggaran moneter agresif oleh The Fed pada tahun 2024.

Rupiah Melemah Lagi pada Jumat, 5 Desember 2024

Rupiah ditutup melemah 25 poin dalam penutupan di akhir pekan pertama 2024, walaupun sebelumnya sempat melemah 45 poin di level 15.516 per dolar AS dari penutupan sebelumnya di level 15.490 per dolar AS.

Sedangkan untuk perdagangan Senin depan, Ibrahim memprediksi rupiah akan fluktuatif namun ditutup melemah direntang 15.510 per dolar AS hingga 15.560 per dolar AS.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Optimisme Kinerja Neraca Perdagangan di 2024

Ibrahim menyoroti optimisme Pemerintah terhadap kinerja neraca perdagangan Indonesia yang diyakini masih akan mencatatkan surplus di tahun 2024.

Tercatat November 2023, neraca perdagangan RI surplus 43 kali berturut-turut dengan nilai USD. 33,63 miliar.

Pada tahun 2023, pemerintah menetapkan target surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar USD 38,3 miliar – USD 38,5 miliar.

Hal ini menunjukkan, capaian yang sebesar USD 33,63 miliar masih belum mencapai target yang ditentukan.

Angka tersebut menurun USD 16,91 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD 50,54 miliar.

Guna untuk terus mencapai dan mempertahankan surplus neraca perdagangan RI, Ibrahim menyarankan, Pemerintah perlu berupaya untuk menemukan pasar baru dan mengembangkan nilai tambah perdagangan.

"Agar neraca perdagangan tetap surplus, maka kerja keras seluruh stakeholder yang ada dan kata kuncinya adalah kolaborasi, menemukan pasar-pasar baru sebagai nilai tambah," jelas Ibrahim.

3 dari 3 halaman

Neraca Perdagangan RI November 2023 Ditopang Komoditas Non Migas

Catatan BPS menunjukkan, surplus neraca perdagangan di November 2023 ditopang oleh surplus neraca komoditas non migas sebesar USD 4,62 miliar. Disumbang oleh komoditas bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati, serta besi dan baja.

Sedangkan, neraca perdagangan untuk komoditas migas menunjukan defisit sebesar USD 2,21 miliar, utamanya komoditas penyumbang defisit yaitu hasil minyak dan minyak mentah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini