Sukses

Harga Emas Dunia Cetak Level Tertinggi di Tengah Pelemahan Dolar AS

Indeks dolar AS mencapai titik terendah dalam lima bulan, membuat harga emas lebih menarik bagi pembeli asing. Imbal hasil obligasi acuan 10 tahun juga mendekati level terlemahnya sejak Juli.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia naik dan menyentuh level tertinggi dalam dua minggu pada perdagangan Jumat karena nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil treasury AS tergelincir.

Mengutip CNBC, Sabtu (23/12/2023), harga emas dunia di pasar spot naik 0,4% menjadi USD 2.053,14 per ounce, menempatkannya pada jalur kenaikan mingguan 2%. Sedangkan harga emas dunia di pasar berjangka naik 0,7% menjadi USD 2.065 per ounce.

Dolar AS dan imbal hasil treasury AS tergelincir karena peningkatan ekspektasi bahwa Bank Sentral AS atau the Fed untuk memangkas suku bunga lebih awal di tahun depan.

“Harga logam mulia termasuk emas, didorong lebih tinggi oleh ekspektasi penurunan suku bunga yang sangat agresif dengan pasar memperkirakan penurunan suku bunga The Fed pada Maret dan total 150 bps pada 2024,” kata pedagang logam independen yang berbasis di New York, Tai Wong.

“Harganya sempurna, tetapi pasar biasanya memberikan diskon terlalu besar.”

Pelaku pasar pada Jumat berpegang pada pandangan bahwa bank sentral AS akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan Maret setelah data pemerintah menunjukkan tekanan harga terus mereda pada bulan lalu.

Inflasi tahunan AS melambat hingga di bawah 3% pada bulan November dan tekanan harga terus mereda.

Indeks dolar AS mencapai titik terendah dalam lima bulan, membuat emas lebih menarik bagi pembeli asing. Imbal hasil obligasi acuan 10 tahun juga mendekati level terlemahnya sejak Juli.

kepala analis Blue Line Futures Chicago Phillip Streible menjelaskan, emas akan terus terbantu oleh melemahnya imbal hasil Treasury dan indeks dolar AS serta kekhawatiran terhadap perlambatan perekonomian.

“Penembusan teknis saat ini benar-benar dapat mendorong harga hingga ke level $2,100. Ini bisa menguji ulang kontrak tertinggi baru-baru ini."

Dari segi fisik, permintaan emas di India turun tajam karena tingginya harga dalam negeri.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menelisik Prospek Saham Aneka Tambang

Sebelumnya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) melaporkan kinerja yang cemerlang dengan peningkatan laba bersih di atas 8%, meskipun terjadi sedikit penurunan pada pendapatannya. Lantas, bagaimana prospek Aneka Tambang ke depan? 

Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Axell Ebenhaezer menuturkan, harga pasar global untuk emas tetap berada pada level tertinggi sepanjang masa. Sebab, data ekonomi AS yang optimis dan kebijakan the Fed yang semakin dovish dari hari ke hari mendorong peningkatan permintaan untuk logam tersebut.  

"Ketidakpastian perekonomian global yang berkelanjutan dalam bentuk konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah dan Eropa Timur, serta meningkatnya ketegangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat, juga merupakan faktor utama yang mendorong peningkatan permintaan terhadap aset-aset safe haven seperti emas,” kata Axell dalam risetnya, ditulis Kamis (21/12/2023).

Ia melanjutkan, kedua sentimen utama ini telah meningkatkan harga emas lebih dari 10% pada 2023, dan hal ini tercermin dalam kenaikan ASP emas ANTM hampir 6% YoY (2,042 USD/toz vs 1,930 USD/toz).  

Dia juga bilang, momentum bullish emas diperkirakan terus berlanjut hingga 2024 dan menjadi katalis positif bagi ANTM.

Dengan demikian, Axell merekomendasikan beli saham ANTM dengan target harga Rp 2.050 per saham untuk dapat dipertimbangkan. 

"Kami mempertahankan rekomendasi beli untuk ANTM dengan revisi TP sebesar Rp 2.050, setara dengan rasio forward PE sebesar 12,58, sedikit di bawah kisaran SD+1 1 tahun di 12,83.  Harga saat ini diperdagangkan pada rasio forward PE sebesar 10,” kata dia. 

Meski demikian, tetap ada risiko yang perlu dicermati, yakni perubahan kebijakan nikel Pemerintah, hawkish the Fed, berlanjutnya penurunan harga nikel.

3 dari 3 halaman

Kinerja Kuartal III 2023

Sebelumnya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) membukukan penjualan sebesar Rp 30,89 triliun per kuartal III 2023. Hasil ini berkurang 8,28 persen year on year (YoY) dibandingkan penjualan ANTM pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 33,68 triliun.

Mengutip laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (31/10/2023), penjualan ANTM per kuartal III 2023 didominasi oleh segmen bisnis emas senilai Rp 19,29 triliun atau turun 18,01 persen dibandingkan penjualan emas per kuartal III 2022 senilai Rp 23,53 triliun.

Di sisi lain, ANTM mencetak kenaikan penjualan bijih nikel sebesar 90,44 persen menjadi Rp 6,78 triliun per kuartal III 2023, dibandingkan realisasi kuartal yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,56 triliun.

Sementara itu, beban pokok penjualan ANTM menyusut 10,43 persen menjadi Rp 24,80 triliun per kuartal III 2023, dibandingkan beban pokok penjualan perusahaan per kuartal III 2022 senilai Rp 27,69 triliun.

Beban usaha ANTM ikut menurun 15,12 persen dari Rp 3,24 triliun per kuartal III 2022 menjadi Rp 2,75 triliun per kuartal III 2023.

Hingga akhir kuartal III 2023, ANTM mengantongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,84 triliun atau meningkat 8,39 persen dibandingkan laba bersih perusahaan per kuartal III 2022 senilai Rp 2,62 triliun.

Total aset ANTM per akhir kuartal III 2023 berjumlah Rp 35,50 triliun atau tumbuh 5,56 persen dibandingkan total aset emiten pelat merah ini per akhir 2022 senilai Rp 33,63 triliun.

ANTM mengalami kenaikan liabilitas dari Rp 9,92 triliun pada akhir 2022 menjadi Rp 10,88 triliun per akhir kuartal III 2023. Di sisi lain, ekuitas ANTM juga ikut tumbuh dari Rp 23,71 triliun per akhir 2022 menjadi Rp 24,61 triliun per akhir kuartal III 2023.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.