Sukses

Ramalan Sri Mulyani: Ekonomi AS Positif, China Nyungsep

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membandingkan kondisi perekonomian antara Amerika Serikat (AS) dan China. Diketahui, dua negara tersebut tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu)  Sri Mulyani Indrawati membandingkan kondisi perekonomian antara Amerika Serikat (AS) dan China. Diketahui, dua negara tersebut tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.

Sri Mulyani menyebut, saat ini, ekonomi Amerika Serikat berada dalam kondisi lebih baik ketimbang pesaingnya imbas kenaikan suku bunga oleh bank sentral setempat. Bahkan, ekonomi AS diproyeksikan mampu berada di zona positif hingga akhir tahun ini.

 

"Untuk Amerika nampaknya muncul lebih ada suatu harapan, karena resiliensi dari perekonomiannya, hingga akhir tahun ini. Sehingga, paling tidak perekonomian dunia terbesar bisa bertahan dengan kenaikan suku bunga yang luar biasa," ujar Sri Mulyani dalam acara Seminar Outlook Perekonomian Indonesia 2024 di Hotel St Regis, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).

Sebaliknya, perekonomian China justru tengah dalam tekanan akibat persoalan penuaan usia penduduk. Bendahara negara ini menilai permasalahan ekonomi yang dialami China bersifat struktural.

"Persoalan (China) yang kita lihat lebih ke fundamental seperti masalah aging, masalah properti yang NPL-nya walau pulih, tapi tidak bisa langsung beri pengaruh ke growth (pertumbuhan ekonomi) jadi ini masalah fundamental," urainya.

Oleh karena itu, Sri Mulyani menilai ketidakpastian perekonomian dunia pada tahun 2024 masih tinggi. Terlebih di sejumlah kawasan masih dilanda persoalan ketegangan geopolitik yang berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi global.

"Dan itu menimbulkan downside risk. Jadi, kita tetap akan menghadapi 2024 dari sisi eksternalnya tidak friendly dan punya masalah fundamental," pungkas Sri Mulyani.

Pertumbuhan Ekonomi di Asia Tenggara

Sebelumnya, Presiden Bank Dunia, Ajay Banga justru menilai pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara, termasuk Indonesia relatif cukup baik di tengah tren perlambatan perekonomian dunia.

Ini menjadi salah satu poin yang dia sampaikan saat bertemu delegasi Asia Tenggara dalam KTT ASEAN di Jakarta.

"Dunia sedang mengalami pertumbuhan yang lambat, tapi ASEAN, Indonesia khususnya, cukup baik," ujar Ajay saat berkunjung ke Kabupaten Tangerang, Kamis (7/9).

Ajay menyampaikan, Asia Tenggara akan menjadi mesin pertumbuhan (engine growth) dalam jangka waktu lama. Sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi semakin lebih baik di kawasan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sri Mulyani Bongkar Kunci Ekonomi Indonesia Tumbuh Lebih Tinggi dan Kuat

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan sejumlah tips agar ekonomi Indonesia mampu tumbuh lebih tinggi di tengah ketidakpastian perekonomian global. 

Sri Mulyani, menyebut pertumbuhan ekonomi tinggi dan berkualitas harus didukung oleh produktivitas yang baik. Salah satunya dengan menggenjot pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah Indonesia.

"Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan sustainable (berkelanjutan) itu kalau dipacu oleh productivity. Produktivitas itu ngomong infrastruktur," ujar Sri Mulyani dalam acara Seminar Outlook Perekonomian Indonesia 2024 di Hotel St Regis, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).

Sri Mulyani mengakui, saat ini, masih terdapat kesenjangan infrastruktur di antara wilayah Indonesia. Sehingga, pemerintah terus berupaya melakukan pembangunan infrastruktur secara merata.

"infrastruktur gap nya masih tinggi ya," ucapnya.

SDM

Selain infrastruktur, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi dan berkelanjutan juga harus di dorong oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang memadai. Menurutnya,  kualitas SDM Indonesia sendiri masih perlu diperbaiki.

"Produktivitas itu ngomong infrastruktur, SDM-nya, itu nggak akan selesai satu dekade," ujar Sri Mulyani.

Terakhir, pertumbuhan ekonomi tinggi dan berkualitas juga harus ditopang oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sehat dan memiliki kredibilitas. Mengingat, APBN dapat difungsikan sebagai instrumen pembiayaan bagi kebijakan ekonomi pemerintah dalam kondisi perekonomian tidak menentu.

"Makanya, selain tadi masalah SDM itu untuk productivity, tapi  jaga juga APBN-nya agar tetap sehat, kuat, dan kredibel," pungkas Sri Mulyani.

 

3 dari 3 halaman

Pembangunan Ekonomi

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan seluruh agenda pembangunan ekonomi yang telah disusun pemerintah akan terus dilanjutkan pada tahun politik 2024 mendatang.

Pemerintah akan tetap fokus menyelesaikan pondasi pembangunan untuk mencapai Indonesia Emas tahun 2045, terutama pembangunan infrastruktur.

"Kita tetap fokus untuk bisa menyelesaikan keinginan untuk membangun fondasi Indonesia menuju 2045 yaitu keinginan untuk mencapai high income country," kata Sri Mulyani dalam acara webinar Business Challenges Indonesia 2024 di Jakarta, Kamis, (23/11).

Sri Mulyani menyebut, percepatan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah Indonesia diperlukan untuk meningkatkan produktivitas ekonomi. Selain itu, aktivitas untuk mendorong investasi juga akan terus berlangsung khususnya terhadap sektor hilirisasi tambang.    

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini