Sukses

Mau Jadi Pekerja Lepas? Ini Wejangan yang Perlu Diperhatikan

Laura Gariepy seorang konsultan freelancer dari Amerika Serikat (AS) berikan tipsnya buat karyawan kantoran menjadi seorang freelancer.

Liputan6.com, Jakarta - Laura Gariepy menghabiskan 10 tahun bekerja di bidang corporate human resources sebelum ia menyadari bahwa ia harus melakukan perubahan.

Gajinya sebenarnya cukup untuk hidup nyaman sambil menginvestasikan untuk dana pensiun dini. Namun, ketika ia mengalami musibah kematian salah satu anggota keluarganya, ia menyadari bahwa nilai-nilai di perusahaan tidak sejalan dengan dirinya.

"Saya mengambil cuti berkabung selama tiga hari," kata Gariepy, 38, melansir CNBC Make It, Kamis (21/12/2023)

"Saya berpikir, 'Ini tidak bisa diterima. Berapa kali lagi hal seperti ini akan terjadi dari sekarang dan kapan saya akan mencapai kemandirian finansial?"

Gariepy berhenti dari pekerjaannya dan untuk sementara waktu hidup dari cadangan uang tunai dan uang yang awalnya ia alokasikan untuk pensiun dini.

"Saya berkata, 'Oke, saya punya uang ini di bank. Daripada membiarkannya di sana sampai usia pensiun, saya akan berhenti bekerja dan memberi diri saya waktu untuk memikirkannya,'" katanya.

Ia mulai menulis blog tentang cuti panjangnya dan langkah-langkah finansial yang ia ambil yang memungkinkannya untuk dilakukan. Tak lama kemudian, ia diminta untuk menyumbangkan tulisan di sebuah blog keuangan, sebuah pekerjaan yang, tanpa diduga, ternyata dia dibayar.

"Itu adalah momen 'aha' bagi saya," kata Gariepy. "Saya selalu suka menulis. Saya berkata, 'Jika saya bisa melakukan ini dengan rutin, saya bisa mencari nafkah."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tips Beralih dari Karyawan ke Freelancer

Gariepy mengatakan bahwa ia membutuhkan waktu lebih dari satu tahun sejak postingan pertamanya yang dibayar untuk membangun pekerjaan freelance yang cukup untuk menggantikan gaji perusahaannya.

Saat ini, ia terus bekerja sebagai penulis lepas di Amerika dan menghasilkan mulai dari $75.000 per tahun (Rp 90 juta per bulan), tergantung pada seberapa banyak ia bekerja. Dia juga melatih mereka yang ingin mengikuti jejaknya melalui situsnya, Before You Go Freelance.

Hal terbesar yang diabaikan oleh kliennya saat memulai?

"Anda tidak akan langsung beralih dari kondisi saat ini ke kondisi ideal hanya karena Anda memutuskan untuk melakukan transisi," kata Gariepy. "Ada banyak usaha yang harus dilakukan untuk mewujudkannya. Dan harus ada perubahan pola pikir total dari karyawan menjadi pengusaha."

Tips Gariepy untuk calon freelancer

Macam-macam freelancer itu sangat banyak, kata Gariepy, mulai dari orang yang ingin terus melakukan pekerjaan serupa hingga mereka yang ingin menata ulang kariernya.

Terlepas dari di mana Anda berada, berikut ini adalah dua tips utama dari Gariepy yang perlu diingat:

1. Buat relasi dengan klien dan mentor yang potensial

Meninggalkan posisi yang digaji untuk pekerjaan lepas berarti tidak ada lagi atasan yang akan memberikan kerjaan kepada Anda. Sebagai freelancer, "Saya harus mengatakan, 'Saya akan menyelesaikan ini dan mengejar klien berikutnya'. Saya harus mengejar pekerjaan itu," kata Gariepy.

Awalnya mungkin akan berjalan sangat lambat, terutama jika Anda tidak memiliki daftar klien yang mendalam dari pekerjaan terakhir Anda. "Kecuali jika Anda memiliki koneksi yang sangat baik, Anda harus melakukannya dengan harapan bahwa Anda tidak akan menghasilkan banyak uang dari pekerjaan lepas di awal."

Saat Anda membangun portofolio pekerjaan lepas, sebaiknya Anda tidak hanya membangun jaringan dengan klien potensial, tetapi juga dengan pekerja lepas lainnya, yang mungkin bersedia membimbing Anda dan bahkan memberikan beberapa pekerjaan untuk Anda.

"Jika seseorang datang pada saya dan berkata 'Hei, Laura, saya ingin Anda menulis sebuah artikel dengan bayaran Rp X,' tapi bayarannya di bawah yang saya terima saat ini, mungkin saya akan rekomendasikan kepadanya seorang penulis yang lebih junior yang ingin mendapatkan kesempatan itu," kata Gariepy.

3 dari 3 halaman

2. Jangan tinggalkan pekerjaan lama tanpa dana cadangan

Karena dia menabung dengan sangat banyak untuk pensiun dini, Gariepy memiliki cukup uang untuk menutupi biaya hidupnya sementara dia memikirkan segala sesuatunya. 

Seandainya ia tidak memiliki tabungan tunai yang cukup, katanya, ia tidak akan bisa mengambil keputusan untuk meninggalkan pekerjaannya secepat itu.

"Jika saya hidup dari gaji ke gaji pada saat itu, saya harus melakukan hal-hal yang sama sekali berbeda," kata Gariepy. "Saya tentu saja tidak menyarankan siapa pun untuk berhenti bekerja jika mereka tidak memiliki uang simpanan itu."

Jika Anda tidak memiliki tabungan, Gariepy menyarankan transisi yang lebih bertahap. Salah satunya dengan membangun portofolio pekerja lepas sebagai sampingan sambil mempertahankan pekerjaan tetap dan mengembangkan tabungan Anda.

"Secara bertahap, penghasilan sampingan yang Anda kumpulkan akan menyamai atau melebihi gaji Anda, dan kemudian Anda bisa beralih pekerjaan," katanya.

Namun, meskipun Anda sudah sepenuhnya mengganti gaji Anda, Anda masih membutuhkan dana cadangan jika Anda ingin melakukan pekerjaan lepas.

"Jika Anda telah berhenti dari pekerjaan perusahaan tetapi Anda hanya memiliki $1.000 di bank, apa yang terjadi bulan depan jika semua klien Anda berhenti bekerja?" kata Gariepy. "Anda perlu memiliki basis klien, dan Anda juga perlu batas pengaman."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini