Sukses

Sidak Pasar Tanjung Sari Bandung, Mendag: Harga Telur Turun, Cabai Masih Mahal

Harga bahan pokok (Bapok) seperti beras, bawang, ayam, daging, dan telur menunjukkan kestabilan, namun cabai merupakan satu-satunya komoditas yang masih memiliki kecenderungan harganya yang tinggi.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Zulkifli Hasan (Zulhas), meninjau langsung situasi di Pasar Tanjung Sari Bandung, Rabu (13/12/2023).

Dalam kunjungannya, Mendag Zulhas menyatakan bahwa harga bahan pokok (Bapok) seperti beras, bawang, ayam, daging, dan telur menunjukkan kestabilan, namun harga cabai merupakan satu-satunya komoditas yang masih memiliki kecenderungan tinggi.

“Iya ini ke pasar ngecek harga ya yang lainnya stabil bahkan cenderung turun seperti ayam dan telur. Hanya cabai masih mahal,” kata Mendag Zulhas.

Mendag Zulhas juga menjelaskan bahwa telah meminta laporan kepada kepala dinas untuk disampaikan kepada bupati, dengan harapan dapat disubsidi ongkosnya. 

“Tadi saya sudah minta pak kadis ini lapor sama pak bupati itu agar bisa disubsidi ongkosnya angkutnya dari anggaran belanja tak terduga sehingga harga bisa turun,” Jelasnya

Beliau menekankan kemungkinan subsidi transportasi dari grosir agar dapat dibayarkan oleh pemerintah untuk menjaga agar harga tetap terjangkau di pasar tersebut.

“Jadi dari grosir misalnya ngambil dari mana transport-nya bisa dibayarin oleh pemerintah,” pungkas Mendag.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Minyakita Bakal Naik Usai Pemilu 2024, Jadi Berapa?

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) berpendapat, bahwa harga Minyakita akan mengalami penyesuaian setelah Pemilu 2024.

Awalnya, harga Minyakita saat ini Rp 14 ribu rupiah per liter. Nantinya, akan naik jadi Rp 15 ribu per liter. Zulhas mengatakan bahwa naiknya harga Minyakita sebanyak seribu rupiah ini karena dampak harga kemasannya yang semakin mahal.

"Memang packagingnya kan sudah mahal, cuman nanti lah habis pemilu. Habis pemilu Rp15 ribu ya," beber Zulhas di Tokopedia Tower pada Selasa (12/12/2023).

Zulhas menegaskan bahwa perubahan harga ini bukanlah kenaikan, tetapi penyesuaian harga seiring lajunya inflasi. Dia juga menyebutkan bahwa keputusan kenaikan harga Minyakita ini masih akan dirapatkan. 

"Bukan naik, tapi penyesuaian," imbuhnya, "Ya memang Rp14 ribu mestinya, tapi mengikuti perkembangan inflasi. Tapi kita belum memutuskan. Masih harus rapat menko dulu untuk jadi Rp15 ribu," ungkapnya.

 

3 dari 3 halaman

Masih Dijual Sesuai HET

Untuk saat ini, Zulhas memastikan bahwa harga minyak goreng Minyakita ini masih dijual dengan HET Rp 14 ribu per liternya dan bila ditemui ada pedagang yang menjual satu liter Minyakita dengan harga Rp 14.500 per liter, Kemendag masih akan menoleransi hal tersebut.

"Kalau di atas HET bukan enggak apa-apa, tapi masih ditolerir sepanjang tidak terlalu tinggi," katanya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim mengatakan bahwa pihaknya masih mengkaji rencana tersebut, termasuk mengkaji apakah akan ada dampaknya jika HET benar-benar dinaikkan.

Ia mengatakan harga minyak goreng Minyakita beragam di setiap pasar, tetapi rata-rata sudah dijual Rp15 ribu per liter.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.