Sukses

PPI Gandeng BRI Beri Pembiayaan Rp 1 Miliar ke Pedagang Warung Kecil

Kerja sama PPI dan BRI tertuang dalam Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) sebesar Rp 1 miliar dalam bentuk pinjaman bagi pemilik warung.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Holding BUMN Pangan ID Food, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) menggandeng Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk memberikan bantuan pendanaan bagi usaha mikro dan kecil seperti warung. Total biaya yang digelontorkan senilai Rp 1 miliar.

Kerja sama ini tertuang dalam Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) sebesar Rp 1 miliar dalam bentuk pinjaman bagi pemilik warung. Kerjasama tersebut ditandatangani oleh Kepala Sekretariat Perusahaan PPI, Noverita Anggraeny, dan Division Head of Micro Business BRI, Ardhy, Setyarko.

Ini jadi kerja sama lanjutan yang dilakukan antara PPI dengan BRI. Sebelumnya, dua perusahaan pelat merah ini pernah menyalurkan sebesar Rp 700 juta pada 2022 lalu.

Noverita menjelaskan bahwa pada penyaluran PUMK tahap pertama telah tersalurkan sebesar 98% dari Rp 700 juta total dana PUMK yang diterima oleh 27 mitra binaan penerima yang tersebar di Kota Bekasi, Kota Bandung, dan Kota Semarang.

“Kami akan terus memantau Penyaluran PUMK yang dikolaborasikan dengan BRI sehingga tepat sasaran,” ujar Noverita dalam keterangannya, Jumat (17/11/2023).

Lebih lanjut, Noverita mengungkapkan PUMK ini disalurkan kepada usaha mikro dan kecil yang telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh BRI dengan plafond maksimal sebesar Rp50.000.000,- per mitra, sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku.

Selain melakukan penyaluran bersama dengan BRI, PPI juga senantiasa melakukan pembinaan kepada para mitra binaan yang telah mendapatkan manfaat atas Program Pendanaan Penyaluran PUMK.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pembinaan dan Pelatihan

“Pembinaan berupa pelatihan dan pendampingan dalam menjalankan bisnis kepada para mitra, PPI lakukan sebagai usaha menjaga keberlangsungan bisnis dan peningkatan usaha para mitra binaan,” ungkap Noverita.

Dia menegaskan program yang menyasar usaha yang tengah berkembang ini diharapkan dapat memberikan hasil positif dengan memperkuat sumber kapital mitra binaan.

Tujuannya untuk tetap menjalankan usahanya dan menjaga keberlangsungan bisnis yang dikelola. Penyaluran dana PUMK diharapkan akan berjalan maksimal, dan berlanjut sesuai dengan timeline yang telah ditentukan.

 

3 dari 4 halaman

PPI Sebar Sembako Murah

Diberitakan sebelumnya, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) bakal menebar operasi pasar di 32 cabang perusahaan di seluruh Indonesia. Ada produk minyak goreng dan gula yang dijual murah dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) tersebut.

Sekretaris Perusahaan PPI, Noverita Anggraeny mengatakan GPM atas kolaborasi pemerintah daerah dan 32 Cabang PPI dilakukan sejak April hingga Desember 2023 mendatang.

Sekretaris Perusahaan PPI, Noverita Anggraeny mengatakan GPM atas kolaborasi pemerintah daerah dan 32 Cabang PPI dilakukan sejak April hingga Desember 2023 mendatang.

"Gerakan ini mendistribusikan komoditas pangan utamanya beras, gula dan minyak goreng, serta produk-produk lainnya seperti tepung, garam, dan lain-lain yang telah digelar hampir di 100 titik kota/kabupaten wilayah operasional PPI," kata dia dalam keterangannya, Selasa (14/11/2023).

 

4 dari 4 halaman

Produk Minyak Goreng dan Gula

Anggota Holding BUMN Pangan ID Food ini salah satunya menggelar GPM di Kendari, Sulawesi Tenggara dan Sidoarjo, Jawa Timur. Produk yang dijajakan berupa minyak goreng dan gula.

Dalam pelaksanaan GPM di Kendari, PPI berkolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan Kota Kendari dan GPM di Sidoarjo berkolaborasi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur dalam penyelenggaraan kegiatannya.

Menurut Noverita, GPM bertujuan untuk menjaga pasokan pangan untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan produk bahan pokok yang terjangkau.

"Partisipasi PPI dalam GPM ini, sebagai komitmen kami dalam menjaga keterjangkauan harga dan komoditas pangan bagi masyarakat dimana digelarnya kegiatan GPM," ungkapnya.

Noverita menambahkan GPM ini menjadi sebuah upaya dalam mendukung program pemerintah dalam pengendalian harga pangan dan inflasi serta dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.