Sukses

Harga Emas Dunia Terbang, Siap-Siap Stabil di Atas USD 2.000 Tahun Depan

Harga emas naik 0,5% pada USD 1.959,82 per ounce setelah mencapai level terendah sejak 18 Oktober di awal sesi. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,4% menjadi USD 1.965,10.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas naik seiring pelemahan dolar pada hari Kamis, di mana investor menunggu pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell untuk kejelasan mengenai suku bunga. Berbeda dengan harga emas, harga paladium turun di bawah level USD 1.000 per ounce untuk pertama kalinya sejak 2018.

Dikutip dari CNBC, Jumat (10/11/2023), harga emas dunia naik 0,5% pada USD 1.959,82 per ounce setelah mencapai level terendah sejak 18 Oktober di awal sesi. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,4% menjadi USD 1.965,10.

“Pergerakan harga emas hari ini hanyalah cerita dolar dan ada juga rebound teknis karena kami melakukan aksi jual dengan cukup agresif,” kata Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities.

“Emas bisa bergerak di atas USD 2.100 pada kuartal kedua tahun 2024 dan katalisnya adalah perlunya The Fed untuk mulai menurunkan suku bunganya,” lanjut Melek.

Harga Emas Jatuh

Harga emas telah jatuh hampir USD 40 setelah mencapai USD 2.000 minggu lalu ketika meningkatnya ketegangan di Timur Tengah meningkatkan arus masuk safe-haven.

Sejumlah pejabat Fed pada minggu ini mempertahankan sikap yang seimbang terhadap keputusan suku bunga, namun mencatat bahwa mereka akan fokus pada data ekonomi dan dampak dari imbal hasil obligasi jangka panjang yang lebih tinggi.

Powell dijadwalkan untuk berbicara pada konferensi pada pukul 14:00 ET (1900 GMT). Investor melihat peluang 91% bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah pada bulan Desember dan 42% peluang untuk melakukan penurunan suku bunga pada awal Juni tahun depan, menurut alat CME FedWatch.

Suku bunga yang lebih rendah meningkatkan daya tarik emas batangan dengan imbal hasil nol. 

Jika harga emas naik, harga Paladium justru tergelincir 4,3% menjadi USD 1.004.84, setelah jatuh ke level terendah sejak 2018 di USD 991,53. Sementara itu, harga Platinum naik 0,2% menjadi USD 868,00 dan perak naik 1,7% pada USD 22,90.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Emas Tak Punya Tenaga Buat Bangkit, Investor Masih Cari-Cari Isyarat The Fed

Harga emas turun selama tiga sesi perdagangan berturut-turut pada perdagangan Rabu karena investor masih mencari isyarat baru dari Bank Sentral AS atau the Fed mengenai pergerakan suku bunga. Selain itu, harga paladium cetak level terendah dalam lima tahun.

Mengutip CNBC, Kamis (9/11/2023), harga emas di pasar spot turun 1% menjadi USD 1.947.89 per ounce pada pukul 15.01. ET, mencatat penurunan harian terbesar sejak 2 Oktober. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup 0,8% lebih rendah ke level USD 1.957,8 per ounce.

Untuk harga perak turun 0,5% menjadi USD 22,52 per ounce.

“Pelaku pasar akan mulai melihat data ekonomi dan tindakan potensial dari bank sentral AS. Emas akan bereaksi berdasarkan data apa pun yang ditampilkan,” kata analis komoditas TD Securities, Daniel Ghali.

“Sulit untuk melihat katalis kenaikan lebih lanjut pada emas tanpa adanya penurunan data yang signifikan.” tambah dia.

Sejumlah pejabat Federal Reserve pada hari Selasa mempertahankan sikap yang seimbang terhadap keputusan bank sentral berikutnya, namun mencatat bahwa mereka akan fokus pada lebih banyak data ekonomi dan dampak dari imbal hasil obligasi jangka panjang yang lebih tinggi.

 

3 dari 3 halaman

Pidato Bos Fed

Ketua The Fed Jerome Powell akan berbicara pada pukul 14:00. ET pada hari Kamis waktu setempat.

Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS karena meningkatkan opportunity cost memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil.

“Risiko premium emas yang diperoleh dari perang Israel-Hamas sedang terkikis. Jika Anda melihat peningkatan konflik, maka emas bisa mendapatkan momentum di belakangnya,” kata analis Blue Line Futures Chicago, Phillip Streible.

Emas batangan naik lebih dari 7% pada Oktober karena konflik di Timur Tengah meningkatkan permintaan safe-haven.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini