Sukses

Adaptasi dan Inovasi Jadi Kunci Bank Digital Memenangkan Kompetisi

Untuk sukses dan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, sebuah bank digital juga perlu didukung oleh ekosistem dan pemegang saham yang terpercaya dan memiliki reputasi baik.

Liputan6.com, Jakarta - Superbank ikut berpartisipasi dalam gelaran Tech in Asia Conference 2023 yang diselenggarakan di Jakarta pekan lalu. Superbank hadir dalam diskusi The Rise of Digital Banking. Seperti diketahui, dalam beberapa tahun terakhir, industri perbankan digital di Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.

Banyak bank digital bermunculan, memperkenalkan produknya, dan secara cepat memperluas basis pelanggan mereka. Pesatnya perkembangan teknologi menjadi salah satu pendorong tumbuhnya bank digital di Tanah Air.

Chief Business Officer Superbank Sukiwan menjelaskan, kemunculan bank digital ini juga menunjukkan besarnya potensi sektor perbankan digital di dalam negeri. Banyak orang di Indonesia membutuhkan akses ke layanan keuangan. Negeri ini juga memiliki populasi unbanked dan underbanked1 terbesar di Asia Tenggara, mencapai 81% dari total populasi.

Data menunjukkan bahwa industri perbankan Indonesia penuh dengan peluang. Simpanan nasabah di bank umum di Indonesia terus meningkat hingga mencapai Rp 8.203 triliun di 2022, tumbuh lebih dari 8% dibandingkan 20213.

Nilai transaksi perbankan digital di 2022 meningkat 28,72% year-on-year menjadi Rp 52.545,8 triliun dan diproyeksikan tumbuh 22,13% menjadi Rp64.175,1 triliun pada 2023.4

Dalam hal kompetisi, Sukiwan melihat bahwa yang terjadi di industri saat ini bukanlah kompetisi antar bank digital, melainkan kompetisi dalam industri perbankan secara luas.

“Produk dan layanan perbankan pada umumnya menawarkan hal yang serupa, tetapi yang membedakan tiap bank digital adalah bagaimana cara beradaptasi dan berinovasi dengan cepat untuk menyediakan solusi keuangan, pelayanan, dan user experience yang terbaik bagi nasabah” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (23/10/2023).

Sebagai pemain baru dalam perbankan digital, fokus Superbank saat ini adalah menyediakan tiga produk keuangan dasar bagi konsumen, yakni tabungan, layanan pembayaran, dan pinjaman. Namun, perbedaan Superbank dengan bank berlayanan digital lainnya bukan hanya terletak pada produk saja, tapi juga user experience, dan dukungan ekosistem grup yang dimiliki Superbank yang terdiri dari Grup Emtek, Grab, Singtel dan yang terbaru adalah KakaoBank.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kepercayaan Konsumen sebagai Fundamental

Menurut Sukiwan, kepercayaan merupakan hal fundamental bagi perbankan. Untuk sukses dan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, sebuah bank digital juga perlu didukung oleh ekosistem dan pemegang saham yang terpercaya dan memiliki reputasi baik. Kredibilitas ini mampu memberikan rasa aman dan proteksi bagi konsumen.

“Kami melihat kepercayaan dari dua sisi - kepercayaan terhadap layanan perbankan digital, dan kepercayaan terhadap brand. Saat ini, kepercayaan terhadap layanan perbankan digital sudah terbentuk di kalangan masyarakat, di mana banyak orang sudah memiliki pengalaman menggunakan produk dan layanan perbankan digital. Sementara, kepercayaan terhadap brand sebuah bank akan dipengaruhi oleh reputasi para pemegang saham dari bank tersebut,” paparnya.

Superbank memiliki para pemegang saham yang kuat, memiliki pengalaman dan keahlian di bidang teknologi dan perbankan, serta keuangan yang sehat. Dengan dukungan dari ekosistem grup Emtek, Grab, Singtel, dan KakaoBank; Superbank optimistis dapat tumbuh dan melayani masyarakat di Indonesia.

 

3 dari 3 halaman

Peran dan dukungan regulator

Regulasi merupakan salah satu faktor pendorong utama di balik pertumbuhan perbankan digital di Indonesia. Sukiwan menilai peran dan dukungan regulator amat penting bagi pertumbuhan industri perbankan digital di Tanah Air.

Dalam beberapa tahun terakhir, dukungan yang diberikan regulator khususnya terlihat dari peraturan-peraturan baru yang dikeluarkan untuk mendukung pelayanan perbankan digital.

”Regulasi adalah salah satu faktor pendorong pertumbuhan bank digital di Indonesia. Regulasi yang mendukung tidak hanya akan membantu bank-bank digital meningkatkan skala bisnis, tapi juga mengurangi beban yang dapat menghambat kinerja mereka baik dari segi aturan maupun finansial,” tutup Sukiwan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini