Sukses

Meski Kemarau, Wilayah Ini Tetap Jadi Produsen Beras Terbesar Indonesia

Mendag Zulkifli Hasan mengapresiasi produktivitas petani di Sulsel dan menjadi produsen beras terbesar di Indonesia yang sangat membantu masyarakat seluruh Indonesiaa yang kini mengalami kondisi kesulitan.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) berkunjung ke Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (15/10/2023). Saat itu, ia mengapresiasi produktivitas petani di Sulsel dan menjadi produsen beras terbesar di Indonesia yang sangat membantu masyarakat seluruh Indonesiaa yang kini mengalami kondisi kesulitan.

 

"Saya (ucapkan) terima kasih pada masyarakat Sulsel, meski di tengah kesulitan ini kita kurang beras, tapi sulsel kirim banyak sekali beras untuk Indonesia. Terima kasih atas hasil pertanian dari Sulsel yang luar biasa. Membantu saudara-saudaranya di Jawa dan lain-lain dengan adanya beras dari Sulsel," kata Zulkifli Hasan dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Senin, (16/10/2023).

Saat itu, Ketua Umum PAN itu juga mendapat keluhan dari masyarakat karena harga beras saat ini cukup tinggi. Menyikapi hal tersebut, Zulhas mengakui  fenomena tersebut, padahal yang terjadi adalah perang yang berdampak pada pasokan dan harga pangan dunia.

"Katanya harga beras mahal, gas susah. Jadi ibu bapak memang karena kemarau panjang di seluruh dunia, juga ada perang Rusia dan Ukraina, orang sekarang masing-masing menahan pangannnya, beras dan gandum harganya jadi naik," jelasnya.

Harga Beras

Sehingga, kata Zulhas, saat ini pemerintah tengah berupaya keras agar harga beras tidak terlalu tinggi, namun juga tidak terlalu rendah. Karena meski harga beras murah, tentu berdampak pada keuntungan  petani.

"Itulah tugas pemerintah menjaga agar harganya terjaga. Agar petani tidak rugi, rakyat juga membeli tidak terlalu mahal. Ini kita lakukan terus," tutupnya.

Sekadar informasi, dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan lima provinsi memiliki potensi produksi beras tertinggi pada September-November 2023 dengan pangsa pasar sekitar 60%. Namun produksi beras diperkirakan menurun di lima provinsi tersebut. Setelah mengurangi luas deforestasi di kawasan tersebut.

Tercatat hanya Jawa Timur, Lampung, dan Sulawesi Selatan yang mencatat peningkatan hasil panen. Setiap bulan September, Oktober dan November 2023.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mendag Kembali Blusukan ke Pasar Tanah Abang Usai TikTok Shop Tutup

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan kembali mengunjungi Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (13/10/2023). Kunjungan mendag ke Pasar Tanah Abang ini untuk melihat kondisi setelah TikTok Shop tutup.

Mendag tiba di Pasar Tanah Abang pukul 13.25 WIB. Terlihat ia didampingi sejumlah pejabat dari Kementerian Perdagangan (Kemendag).

"Yuk kita masuk lihat-lihat," kata Zulkifli Hasan yang mengenakan kemeja putih saat tiba di lokasi, Jumat (13/10/2023).

Di dalam Pasar Tanah Abang, mendag menemui sejumlah pedagang dan menyempatkan diri untuk berdialog. Ia bertanya kepada Intan (20), salah satu pedagang bernama di Pasar Tanah Abang.

“Sudah ada yang beli belum?” tanya Zulkifli Hasan.

“Masih sedikit pak,” jawab Intan.

“Kamu jual apa saja?” tanya mendag lagi.

“Ada baju pak, 3 jadi Rp 100 ribu aja,” jawab Intan.

Setelah berdialog, mendag lalu memborong dagangan baju dan membagikan kepada pengunjung dan pekerja yang mengerumuninya .

Setelah perbincangan selesai, Zulkifli Hasan kemudian berjalan lagi ke lokasi yang lebih dalam Ia menyempatkan diri berhenti di salah satu toko baju muslim Al Ghaza. Di sana dia membeli 3 potong baju koko seharga Rp 500 ribu.

 

3 dari 3 halaman

Mulai Ada yang Beli

Intan mengaku bahwa setelah TikTok Shop tutup, dagangannya mulai kembali laku. Ia berharap, agar pemerintah terus berupaya merangkul para pedagang toko offline agar keseimbangan antara online dan offline tetap ada.

“Masih sedikit (yang belanja), tetapi sudah mulai ramai lagi,” kata Intan.

“Semoga, pemerintah terus perhatikan pedangan baik offline dan online sehingga yang offline tidak tutup toko dan yang online juga tetap ada yang belanja,” sambungnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini