Sukses

Indonesia Mau Jadi Poros Karbon Dunia, Anak Usaha Pertamina Susun Strategi

Seiring dengan peluncuran bursa karbon Indonesia yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, PT Pertamina International Shipping (PIS) juga turut mendukung pengurangan emisi karbon untuk bersama-sama melawan krisis iklim.

Liputan6.com, Jakarta Seiring dengan peluncuran bursa karbon Indonesia yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, PT Pertamina International Shipping (PIS) juga turut mendukung pengurangan emisi karbon untuk bersama-sama melawan krisis iklim.

Langkah dan kontribusi nyata Pertamina International Shipping dalam mengurangi emisi karbon dipaparkan langsung oleh CEO PIS Yoki Firnandi dalam diskusi bertajuk “Decarbonize the Transport and Logistic Sectors".

Yoki memaparkan berdasarkan data yang diterbitkan oleh United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), industri shipping dunia tercatat berkontribusi hingga 3% dalam emisi karbon. Sementara, Organisasi Maritim Internasional atau IMO (International Maritime Organization) juga telah mengeluarkan peta jalan untuk pengurangan emisi karbon dunia.

“Targetnya adalah pengurangan emisi sebesar 30% di 2030, lalu bertahap menjadi 80% di 2040 dan nol emisi karbon di 2050,” ujar Yoki.

PIS, kata Yoki, juga telah menyusun roadmap bisnis yang sesuai dengan regulasi termasuk untuk mewujudkan target net zero emission pemerintah Indonesia pada 2060.

Langkah nyata yang telah dilakukan antara lain adalah pemanfaatan kapal dual fuel atau berbahan bakar ganda yang lebih ramah lingkungan. Di samping itu, penerapan teknologi efisiensi energi pada armada dan aset-aset PIS juga menjadi upaya penting untuk menekan jejak karbon.

“PIS juga memiliki kapal gas yang bisa mengangkut kargo ammonia, dan juga kapal-kapal yang bisa mengangkut petrochemical dan kargo selain turunan migas, ini adalah bukti PIS mengakomodir rantai pasok energi masa depan,” jelasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penurunan Emisi

Setidaknya, lanjut Yoki, terdapat 4 tantangan dalam penurunan emisi di sektor logistik maritim. Pertama adalah soal ketersediaan teknologi, kedua terkait kesediaan konsumen menanggung biaya, lalu ketiga mengenai akses pendanaan atau mobilisasi finansial kepada pelaku industri, dan terakhir adalah kepastian dan kejelasan regulasi.

Seperti diketahui, pekan lalu Presiden Joko Widodo meluncurkan bursa karbon Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI). Presiden mengatakan keberadaan Bursa Karbon Indonesia ini, merupakan bentuk kontribusi nyata Indonesia terdapat upaya menangani dampak dari perubahan iklim.

“Ini adalah kontribusi nyata Indonesia untuk berjuang bersama dunia melawan krisis iklim, melawan krisis perubahan iklim, di mana hasil dari perdagangan ini akan direinvestasikan kembali pada upaya menjaga lingkungan, khususnya melalui pengurangan emisi karbon,” ujar Presiden Jokowi.

3 dari 4 halaman

Kereta Cepat Whoosh Beroperasi, Luhut Harap Jadi Solusi Tekan Emisi

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berharap Kereta Cepat Jakarta-Bandung bisa memberikan manfaat positif kedepannya. Salah satunya sebagai upaya untuk mengurangi emisi karbon.

Luhut mencatat, cara itu bisa berhasil ketika masyarakat memilih menggunakan transportasi massal seperti Kereta Cepat Whoosh ini. Sehingga, emisi karbon yang dihasilkan dari sektor transportasi bisa berkurang.

"Kedepannya kami berharap kereta api cepat Jakarta Bandung akan mendorong masyarakat untuk lebih menggunakan transportasi umum dalam rangka mengurangi angka emisi karbon dari sektor kendaraan pribadi," ungkapnya di Stasiun Halim, Jakarta, Senin (2/10/2023).

Terkait minat masyarakat tadi, dia mengungkap sejauh ini sudah dibuka dua termin uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung 'Whoosh' secara gratis. Ini disebut menarik minat masyarakat untuk ikut mencoba.

Guna mempertahankan minat dan meningkatkan kemauan masyarakat, pemerintah bersepakat untuk menggratiskan lagi operasional tahap awal Kereta Cepat 'Whoosh' ini.

Selama 3 minggu uji coba gratis kita langsung melihat antusias luar biasa dimana masyarakat diajak merasakan langsung, merasakan sendiri manfaatnya," kata dia.

Hal itu yang melandasi tahap awal operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung Whoosh tak dulu dikenakan tarif alias gratis.

"Berkat tingginya penasaran pada saat ujicoba gratis KCJB, kami sepakat hingga pertemgahan Oktober masih tak digunakan biaya atau gratis," tegas Luhut.

 

4 dari 4 halaman

Kereta Cepat Jakarta-Bandung Tandai Transportasi Massal Modern

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung 'Whoosh'. Menurutnya, ini jadi tanda modernisasi transportasi massal di Indonesia.

Langkah modernisasi ini, kata dia, sejalan dengan terintegrasinya Kereta Cepat Whoosh dengan sejumlah moda transportasi lain. Sebut saja, ada Transjakarta, LRT Jabodebek, hingga KA Feeder di Bandung.

Tak cuma itu, Jokowi juga mengatakan, Kereta Cepat Whoosh turut terintegrasi dengan kawasan terintegrasi transportasi massal atau transit oriented development (TOD).

"Kereta Cepat Jakarta-Bandung menandai modernisasi transportais massal kita, yang terintegrasi moda transiportasi kita lainnya maupun transit oriented development (TOD)," kata dia saat meresmikan di Stasiun Halim, Jakarta, Senin (2/10/2023).

Usai meresmikan operasional KCJB Whoosh, Jokowi dan rombongan menteri kabinet langsung menaiki armada yang akan berangkat itu. Diketahui, seluruhnya kembali menjajal perjalanan dari Stasiun KA Cepat Halim ke Stasiun KA Cepat Padalarang.

Sejumlah menteri yang hadir diantaranya Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, hingga Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini