Sukses

Mendag Curhat Baru Setahun Jadi Menteri Sudah 5 Kali ke India Demi Bela Pinang Asal Jambi

Mendag melanjutkan, bukan rahasia lagi buah pinang asal Jambi memiliki kualitas yang tinggi jika dibandingkan negara lain. Namun untuk melakukan ekspor terdapat hambatan yang lebih banyak dari luar.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) tengah memperjuangkan agar India mengubah kebijakan mengenai pinang. Seperti diketahui, India menerapkan bea masuk yang tinggi terhadap pinang asal Indonesia.  

Zulkifli Hasan menjelaskan, Kemendag memastikan akan terus melobi India agar kebijakan bea masuk pinang bisa berubah. India mengenakan pajak masuk untuk pinang hingga 108 persen sehingga harga jual jadi mahal.

“Saya lagi berjuang keras agar India mengubah kebijakan terhadap pinang dari Indonesia khususnya dari Jambi. Tidak mudah, saudara-saudara,” jelas Zulkifli Hasan, Sabtu (23/9/2023).

Mendag melanjutkan, bukan rahasia lagi buah pinang asal Jambi memiliki kualitas yang tinggi jika dibandingkan negara lain. Namun untuk melakukan ekspor terdapat hambatan yang lebih banyak dari luar. Seperti di India dan kewajiban sertifikasi di beberapa negara lain.

Untuk itu, Kemendag akan terus melakukan upaya diplomasi bilateral dengan negara tujuan ekspor pinang salah satunya India, agar tidak ada lagi yang menghambat ekspor pinang dari Indonesia.

 

“Bayangkan, saya ini baru setahun jadi Menteri Perdagangan. Saya sudah 5 kali ke India membela Jambi agar hasil produksi pertanianya diterima dengan baik,” ungkapnya.

“Berarti tiap 2 bulan saya ke India. Bayangin, saya sudah ketemu Perdana Menteri India Narendra Modi 2 kali. Di India saya ketemu, di Indonesia saya ketemu juga,” sambungnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Surplus Neraca Perdagangan

Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) ini menjelaskan, dirinya telah mencoba berunding dengan sesering mungkin dengan India. Namun, hal ini masih sulit.

“Menteri Perdagangannya bolak balik-telepon ketemu, telepon ketemu. Tapi India memang nggak mudah. Berunding dengan India tidak mudah. Kenapa? Karena dagang kita surplusnya banyak sekali,” imbuhnya.

Surplus neraca perdagangan dengan India mencapai USD 14 miliar dalam 2 tahun. Bila dikonversi ke rupiah mencapai Rp 230 triliun. Saat ini neraca perdagangan Indonesia dengan India surplus terbesar ke-2.

Zulkifli mengungkapan, hambatan ekspor ini tidak hanya menjadi keresahan para petani dan eksportir pinang. Tetapi, Kemendag juga serupa merasakan hal ini.

“Tetapi, juga menjadi keresahan kami di Kementerian Perdagangan,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.