Sukses

Indonesia Berpotensi Jadi Pelopor Teknologi Penyimpanan Karbon di Asia Tenggara

Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang bersiap dalam penerapan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) atau teknologi Penangkapan dan Penyimpanan Karbo

Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM, Prof. Ir. Tutuka Ariadji mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang bersiap dalam penerapan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) atau teknologi Penangkapan dan Penyimpanan Karbon.

“Indonesia tetap menjadi pendukung CCS, dan tampaknya menjadi pelopor dalam penerapan CCS di Asia Tenggara,” ujar Tutuka dalam IICCS Forum 2023 di Hotel Mulia, Jakarta pada Senin (11/9/2023).

Tutuka melihat, hadirnya teknologi CCS di Indonesia juga membuka kesempatan bagi negara untuk menjadi fasilitas penyimpanan di wilayah tersebut.

Tetapi dia juga mengakui, minyak dan gas tetap menjadi hal yang penting selama masa transisi energi.

“Indonesia telah menetapkan target produksi minyak dan gas nasional pada tahun 2030. Dengan memiliki fasilitas penyimpanan minyak dan gas, beberapa yang masuk ke Indonesia memiliki kandungan CO2 yang beragam,” jelasnya.

Aturan Disiapkan

Dirjen Migas mengungkapkan, pada awal tahun 2023, pemerintah telah menyipakan Peraturan Menteri mengenai teknologi CCS dan CCUS pada kegiatan hulu minyak dan gas.

“Saat ini, 15 proyek CCS dan CCUS di sektor minyak dan gas sedang dalam tahap studi percontohan dan salah satunya sedang dalam tahap uji coba,” ungkapnya.

Proyek-proyek ini membutuhkan kemajuan teknologi dan kolaborasi keuangan. Berdasarkan grafik sementara dari penelitian ini, potensi penyimpanan di sektor migas adalah sekitar 4,31 gigaton CO2.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jadi Penangkap Karbon Hub, Indonesia Bakal Jaring Banyak Investasi

Penerapan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon, atau Carbon Capture Storage (CCS) jadi salah satu solusi mengatasi perubahan iklim global.

Indonesia dinilai memiliki formasi geologi yang dapat dimanfaatkan untuk menyimpan emisi karbon secara permanen melalui teknologi CCS. Sementara letak Indonesia yang strategis di Kawasan Asia Pasifik dapat menjadikan Indonesia menjadi regional CCS Hub. Tentunya posisi itu akan turut menarik investasi, membuka lapangan pekerjaan dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Untuk mencapai tujuan Indonesia sebagai regional CCS Hub, Indonesia CCS Center (ICCSC) akan menyelenggarakan International and Indonesia CCS Forum (IICCS Forum). Sidelines event dari KTT ASEAN yang didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ini akan digelar pada 11-12 September 2023 di Hotel Mulia, Jakarta.

 

3 dari 3 halaman

Dukungan PLN

IICCS Forum akan berfokus pada pengembangan dan penerapan teknologi CCS secara global. Perannya yang mendasar dalam menghimpun pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya dari berbagai negara dan sektor menjadikannya mitra strategis dalam memajukan implementasi CCS di Indonesia.

"Melalui CCS Forum ini, para peserta, baik pemerintah maupun swasta dapat saling berinteraksi, untuk mendapatkan input dan masukan secara global tentang teknologi CCS dan penerapannya di seluruh dunia untuk mengurangi emisi karbon," kata Ketua Panitia Pelaksana IICCS Forum 2023, Merry Marteighianti, Sabtu (9/9/2023).

Potensi Indonesia sebagai regional CCS Hub juga didukung oleh PT PLN (Persero). Perusahaan pelat merah tersebut juga telah memulai transformasi menuju energi bersih, dan implementasi CCS dinilai dapat menjadi langkah kritis untuk mencapai tujuan ini.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini