Sukses

Ons Jabeur Sebut Kegagalan Wimbledon 2023 Menyakitkan, Warganet Beri Semangat

Petenis Tunisia Ons Jabeur mengungkapkan kesedihan usai dikalahkan petenis Ceko yang tidak diunggulkan Marketa Vondrousova saat final wimbledon 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Emosi mengalir dari Ons Jabeur saat dia menangis, usai kalah ketiga kali di final Grand Slam. Kekalahan kali ini menurut petenis Tunisia Ons Jabeur  "paling menyakitkan" dalam kariernya.

Dikutip dari Yahoo, Minggu (16/7/2023), Ons Jabeur dikalahkan 6-4,6-4 oleh petenis Ceko yang tidak diunggulkan Marketa Vondrousova.

Ini satu tahun setelah ia kalah di final Wimbledon dari Elena Rybakina. Lebih banyak rasa sakit mengikuti di Amerika Serikat terbuka pada akhir tahun di mana ia menjadi runner-up lagi, kali ini dari Iga Swiatek. Petenis berusia 28 tahun itu merasa terhibur karena mengetahui pemain seperti Chris Evert, Kim Clijsters dan Simona Halep juga mengalami Nasib sama sebelum merebut gelar Grand Slam.

“Akan sulit untuk berbicara. Saya akan terlihat jelek di foto jadi itu tidak akan membantu,” ujar Jabeur.

“Saya pikir ini adalah kehilangan paling menyakitkan dalam karier saya,” tutur dia sambil menangis.

Jabeur mengatakan saat ini merupakan hari yang berat, tetapi dia tidak akan menyerah dan akan kembali lebih kuat. Ia juga mengucapkan selamat kepada Marketa Vondrousova atas kemenangannya dan energi yang diberikan. Ia juga berterima kasih kepada penonton yang sudah datang dan memberikan semangat kepadanya.

“Saya berjanji akan kembali suatu hari nanti, dan memenangkan turnamen ini,” ia menambahkan.

Mantan petenis nomor satu dunia Kim Clijsters kalah di final Prancis terbuka 2001 dan 2003, perebutan gelar AS terbuka pada 2003, dan final Australia terbuka pada 2004. Namun, petenis Belgia itu akhirnya akhiri karier sebagai juara empat kali, memenangkannya yang pertama di New York pada 2005.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Raih Dukungan

“Saya sangat mencintai Kim. Ia adalah inspirasi besar bagi saya,” ujar Jabeur yang dihibur oleh Clijsters di belakang layar Centre Court.

Ia menceritakan bagaimana Clijsters meluangkan waktu untuk memberi nasihat dan benar-benar memeluknya. “Selalu ada untuk saya, saya pikir itu tak ternilai harganya,” kata petenis peringkat enam dunia ini.

“Ia memberitahu saya sepanjang waktu kalah empat kali. Itu sebabnya aku tahu, kalau tidak akan sulit. Tapi, itu sisi positifnya. Kamu tidak bisa memaksakan sesuatu. Itu tidak seharusnya terjadi,” ujar dia.

Pelukan dari Kate Middleton

Jabeur juga menerima dukungan pelukan hangat dari Kate Middleton, Princess of Wales yang juga berikan piala.

“Dia tidak tahu apakah dia ingin memeluk saya atau tidak. Saya mengatakan pelukan selalu diterima. Itu adalah momen yang sangat menyenangkan dan dia selalu baik kepada saya,” ujar Jabeur.

Saat ditanya apa yang putri Kate katakan padanya, ia mengungkapkan hal sama setelah tahun lalu.

“Untuk mendorong saya menjadi kuat, untuk kembali dan memenangkan Grand Slam, memenangkan Wimbledon. Jelas dia sangat baik,” ujar dia.

3 dari 3 halaman

Warganet Global Beri Semangat

Jabeur memimpin 2-0 dan 4-2 pada set pertama, sebelum Vondrousova yang berusia 24 tahun membalas.

Jabeur unggul 3-1 pada set kedua tetapi masih belum bisa konversi keunggulan. “Ini menyakitkan karena Anda merasa sangat dekat untuk mencapai sesuatu yang Anda inginkan, dan sebenarnya kembali ke titik awal,” ia menambahkan.

"Sekali lagi, saya hanya berusaha menyingkirkan pikiran negatif ini dan terus bersikap positif,” ujar dia.

Selain Kate Middleton, Ons Jabeur juga mendapatkan dukungan dari warganet. Wimbledon melalui akun instagram resminya @wimbledon unggah video Ons Jabeur.

Unggahan video Wimbledon tersebut mendapatkan 104 ribu tanda suka saat artikel ini ditulis. Bahkan warganet menyerbu akun wimbledon tersebut, Ada 1.460 komentar dari warganet. Beragam respons dari warganet usai pertandingan final tersebut. Warganet pun memberikan semangat dan dukungan kepada Jabeur.

Berikut respons dari warganet global:

  • “Her honesty is so humbling, what a role model,” tulis pemilik akun @anel.angel.xxxxxxx
  • “I promise I come back again and win this tournament.” Yes, you will,” pemilik akun @fifi_loves_the_xxxxxxx
  • “The new Jana Novotna. Who remembers her? Ons will win a grand slam title,” tulis pemilik akun @jforcexxxxxx
  • “She’s gonna win!Everything happens for a reason so, don’t give up Ons,” tulis pemilik akun @maria_xxxxxxxx
  • “She was so close to make her dream come true. I’m really sorry for her,” tulis pemilik akun @juliadaxxxxx
  • “She’s amazing,” tulis pemilik akun @laurendxxxx
  • “WE LOVE YOU ONS!!!!@ tulis pemilik akun @dannidisxxx
  • “The future,” tulis pemilik akun @aardrijsxxxxx
  • “She broke my heart and made me cry, you will definitely make it one day we trust you Ons,” tulis pemilik akun @abualrobxxxxx
  • "She will come back," tulis pemilik akun @_mattyxxx
  • “Forever a legend,” tulis pemilik akun @ameniesxxxxx

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.