Sukses

Dongkrak Pendapatan, Siloam Terapkan Harga Sama di 41 Rumah Sakit

Per Kuartal I 2023, Siloam Digital Channels termasuk live chats, WhatsApp, dan aplikasi MySiloam, berkontribusi melayani sekitar 18% dari total pasien rawat jalan.

Liputan6.com, Jakarta - Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan sekaligus pertumbuhan, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) di sektor pelayanan kesehatan, menerapkan program inisiatif strategis, yaitu program inisiatif pertumbuhan pendapatan (revenue growth) dan manajemen pembiayaan (cost management).

Group CEO Lippo Karawaci sekaligus Presiden Komisaris Siloam John Riady menjelaskan, dalam inisiatif pertumbuhan pendapatan, Siloam International Hospitals menetapkan paket harga yang seragam di berbagai rumah sakit.

Seperti diketahui, Siloam International Hospitals saat ini mengoperasikan 41 rumah sakit yang tersebar di 23 provinsi, menjadi yang terbesar di Indonesia dan mencakup lebih dari 50 persen populasi.

RS Siloam terdiri dari 15 rumah sakit di kawasan Jabodetabek dan 26 rumah sakit yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Ambon. SILO juga mengoperasikan 66 Klinik Siloam.

"Untuk meningkatkan pendapatan, SILO juga melakukan otomatisasi tim penjualan dan proses dalam pelayanan pasien," jelas dia dalam keterangan tertulis, Selasa (4/7/2023).

Per Kuartal I 2023, Siloam Digital Channels termasuk live chats, WhatsApp, dan aplikasi MySiloam, berkontribusi melayani sekitar 18% dari total pasien rawat jalan.

Di samping itu, Siloam International Hospitals berkomitmen mengoptimalkan efisiensi penyelenggaraan pelayanan BPJS Kesehatan.

Siloam International Hospitals pun akan memaksimalkan pemanfaatan peralatan, meningkatkan pengembalian investasi, dan mengoptimalkan ruang di rumah sakit.

 

2 dari 2 halaman

Manajemen Biaya

Sementara itu, dalam inisiatif manajemen biaya, SILO melakukan konsolidasi supplier, mengoptimasi operational expenditure (opex) dan efisiensi penggunaan capital expenditure (capex), serta mengurangi pemborosan barang habis pakai.

Dengan berbagai upaya manajemen biaya yang dilakukan, bisa memberikan penghematan Rp 50 miliar-Rp 100 miliar.

Kinerja SILO ini tentu saja berimbas positif terhadap induk usahanya LPKR yang merupakan pemegang saham utama dengan kepemilikan 58,05%.

Siloam membukukan kinerja positif pada Kuartal I 2023. SILO membukukan pendapatan sebesar Rp 2,05 triliun, meningkat 17,2% dibandingkan dengan Kuartal I 2022.

Laba bersih SILO tercatat sebesar Rp 257 miliar atau meningkat 152,3% dibandingkan dengan Kuartal I 2022. Margin laba bersih mencapai 12,6% pada Kuartal I 2023 dibandingkan dengan 5,8% pada Kuartal I2022.