Harga Emas Antam Naik Sabtu Ini, Termurah Rp 581.500 dan Termahal Rp 1.003.600.000

Harga emas berombak pada perdagangan Jumat karena investor melihat prospek suku bunga Bank Sentral AS atau the Fed bakal hawkish. Sentimen suku bunga the Fed ini tarik menarik dengan sentimen pelemahan dolar AS.

Mengutip CNBC, Sabtu (17/6/2023), harga emas di pasar spot akhirnya naik tipis 0,1 persen menjadi USD 1.958,83 per ons pada pukul 12 malam EDT atau 18.00 GMT. Namun jika dihitung secara mingguan, harga emas di pasar spot ini menuju penurunan 0,1 persen.

Sedangkan harga emas berjangka AS hampir tidak berubah di level USD 1.971,20 per ons.

"Ini sulit buat emas bisa bergerak karena penguatan bursa saham dan Fed yang berbicara lebih hawkish," kata analis pasar senior OANDA Edward Moya.

"Tampaknya pelaku pasar yakin bahwa Fed hampir selesai dengan pengetatan dan semua orang otomatis langsung masuk ke saham, ini meredam permintaan untuk tempat berlindung yang aman." lanjut dia.

Pejabat Fed memberikan nada hawkish dalam komentar pertama mereka sejak pertemuan di minggu ini, karena laporan Fed mengatakan inflasi di bagian utama industri jasa "tetap tinggi dan belum menunjukkan tanda-tanda pelonggaran.

Komentar hawkish tampaknya melawan dukungan dari dolar AS dan data klaim pengangguran yang lemah pada hari Kamis, karena emas terus berayun bolak-balik antara wilayah positif dan negatif.

"Di sisi lain, pelemahan lapangan kerja dan mata uang asing lainnya melawan dolar AS saat ini memberikan daya tarik untuk emas," kata kepala strategi pasar di Blue Line Futures, di Chicago, Phillip Streible.

Indeks dolar naik tipis, tetapi berada di jalur mingguan terburuk dalam lima bulan, membuat emas lebih murah bagi pembeli di luar negeri.

Pedagang juga mengikuti survei University of Michigan yang menunjukkan ekspektasi inflasi jangka pendek konsumen AS turun ke level terendah lebih dari dua tahun pada bulan Juni dan prospek selama lima tahun ke depan sedikit meningkat.