Sukses

Fakta-Fakta Sirkuit Mandalika, Tinggalkan Banyak Utang hingga Terancam Hapus WSBK

Proyek prestisius Sirkuit Mandalika nampaknya tak semulus yang dibayangkan. Megahnya event MotoGP dan World Superbike (WSBK) ternyata tak sebanding dengan pendapatan ITDC melalui MGPA.

Liputan6.com, Jakarta Proyek prestisius Sirkuit Mandalika nampaknya tak semulus yang dibayangkan. Megahnya event MotoGP dan World Superbike (WSBK) ternyata tak sebanding dengan pendapatan yang diperoleh dari Sirkuit Mandalika oleh Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) melalui unit usahanya MGPA.

Sirkuit Mandalika memang indah. Diakui oleh para pembalap. Namun tak indah bagi ITDC melalui MGPA. Ini dikarenakan proyek itu kini meninggalkan utang mencapai Rp 4,6 triliun. Ini jelas menjadi beban MGPA, mengingat pendapatan mereka saat ini sangat terbatas.

Lantas, apakah Sirkuit Mandalika akan bernasib sama dengan Sirkuit Sentul? Liputan6.com mencoba merangkum sejumlah fakta mengenai proyek di Mandalika ini. 

1. Tak Sanggup Bayar Utang

Perusahaan diketahui tengah menanggung utang Rp 4,6 triliun dari proyek Sirkuit Mandalika.

Direktur Utama (Dirut) InJourney Dony Oskaria menjelaskan, utang tersebut terbagi dalam dua term pembayaran. Kewajiban pembayaran jangka pendek (short term) yang harus dilakukan sebesar Rp 1,2 triliun dan kewajiban jangka panjang (long term) mencapai Rp 3,4 triliun.

"Terus terang saya tidak bisa selesaikan kewajiban yang short term ini, diantaranya untuk bayar pembangunan Grand Stand, VIP Vilage, sama kebutuhan modal kerja saat penyelenggaraan event," kata Doni saat RDP dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (14/6/2023).

2. Event MotoGP dan WSBK Rugi

Doni menyebut, event WSBK sendiri tahun lalu membebani keuangan perusahaan mencapai Rp 100 miliar. Jika ini dihapus, akan memberikan nafas bagi MGPA untuk perbaikan pengelolaan.

Tak hanya WSBK, Doni menyebut, MotoGP ternyata menimbulkan gap antara pemasukan dan biaya operasional sebesar Rp 50 miliar.

"Hanya saja kalau untuk MotoGP ini kita masih bisa menutupi dengan mencari sponsor, kita optimalkan," tegas dia.

3. Usul WSBK Dihapus dari Sirkuit Mandalika

Dony Oskaria menjelaskan, untuk meminimalisir kerugian, dirinya tengah mengusulkan untuk mundur dari tuan rumah WSBK tahun depan.

"Kerugian tebesar di Mandalika itu di WSBK. Kami akan negosiasi menghilangkan WSBK. Jadi nanti cost kita akan turun. Karena jujur itu eventnya tidak menarik," tegas Doni saat RDP dengan Komisi VI DPR RI.

4. Ajukan PMN

Salah satu upaya InJourney sebagai holding BUMN pariwisata untuk mengatasi masalah di Mandalika ini, dengan mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,05 triliun. 

PMN ini nantinya digunakan untuk membayar utang jangka pendek Rp 1,2 triliun.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sandiaga Uno Targetkan Penonton Asing MotoGP 2023 di Mandalika Naik 17 Persen

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menargetkan MotoGP 2023 yang digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok, bisa menggenjot kunjungan wisatawan asing ke Indonesia. Direncanakan pelaksanaan balap MotoGP 2023 di Mandalika berlangsung pada akhir Oktober 2023.

"Target tahun lalu 10 persen. Tahun ini bisa naik 15--17 persen dari total 200 ribu (tiket) selama tiga hari, dapat datang dari luar negeri," kata Sandi dalam jumpa pers seusai peluncuran 'Memperkenalkan Gresini Racing penggemar MotoGP di Indonesia' di Jakarta, Senin, 6 Februari 2023.

Untuk itu, sejumlah persiapan sudah dimulai sejak sekarang agar bisa menggelar acara lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun ini, Kemenparekraf kembali menggandeng tim Gresini dari Italia untuk mempromosikan Wonderful Indonesia. Sejumlah brand lokal Indonesia, seperti Antangin, Federal Oil, Aspira, dan MS Glow, difasilitasi untuk mensponsori tim tersebut.

"Ini bentuk kolaborasi serta inovasi dalam pemasaran Wonderful Indonesia dan produk-produk merek dalam negeri yang kita miliki untuk bisa lebih buka peluang mereka untuk go global, untuk ekspor," kata Sandi.

Ia menyatakan tak ada syarat khusus yang spesifik diberlakukan untuk brand yang berminat mensponsori Gresini. Namun, ia menjanjikan keterlibatan brand lokal dalam ajang tersebut akan bisa meningkatkan paparan mereka terhadap dunia internasional mengingat ajang balap itu setidaknya ditonton 500 juta orang per dua minggu.

"Dengan go international, ada permintaan meningkat, sehingga target ekspor bisa meningkat. Target devisa dari sektor ekraf sebesar 26 miliar dolar (AS) ini diharapkan bisa tercapai," sambung Sandi

3 dari 3 halaman

Dampak Ekonomi

Pada tahun lalu, penyelenggaraan MotoGP di Mandalika memberi dampak ekonomi hingga Rp75,8 triliun, baik langsung maupun tidak langsung. Event internasional itu juga sekaligus mempromosikan Lombok sebagai destinasi wisata unggulan Indonesia selain Bali, khususnya di bidang wisata olahraga.

"Ini dampak langsung dari event berkelas dunia yang kita gelar. Semoga target 7,4 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun ini bisa terwujud, yang terpenting juga pergerakan wisatawan nusantara 1,4 miliar bisa dicapai dengan hadirnya beragam event," imbuh Sandi.

Dia berharap kolaborasi tersebut akan memberi keberuntungan bagi tim Gressini, khususnya dua pebalap mereka, yani Fabio Di Giannantonio (Diggia) dan Alex Marquez. Tahun lalu, tim Italia non-pabrikan itu berhasil finish di posisi 3 pada MotoGP 2022 dan Enea Bastianini sempat naik podium empat kali sepanjang musim 2022.

"Tolong dukung Fabio dan Alex. Ini wadah kita berjejaring, bermanfaat," kata Sandi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini