Sukses

Harga Emas Antam Hari Ini Turun Lagi, Paling Murah Rp 576.500

Berikut rincian harga emas Antam hari ini, melansir laman logammulia.com, Rabu (14/6/2023)

Liputan6.com, Jakarta Harga logam mulia emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk atau harga emas Antam hari ini turun lagi Rp 6.000 jika dibandingkan perdagangan pada Selasa kemarin.

Pada hari ini, Rabu (14/6/2023), harga emas Antam dibanderol Rp 1.053.000 per gram, turun jika dibanding perdagangan sebelumnya yang di angka Rp 1.059.000 per gram.

Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda bisa memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Untuk harga pembelian kembali atau harga emas buyback pada hari ini juga turun Rp 6.000 menjadi Rp 934.000 per gram. Harga buyback ini merupakan patokan bila Anda menjual emas, maka harga emas Antam akan dihargai Rp 934.000 per gram.

Antam juga menawarkan beberapa seri emas seperti emas seri batik, gift seri dengan ukuran beragam. Terbaru, emas edisi khusus uang dirilis Antam adalah Emas Imlek Rabbit yang keluar di awal tahun ini.

Harga emas Antam hari ini belum termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Hingga pukul 08.12 WIB, harga emas Antam sebagian besar masih ada.

Rincian Harga Emas Antam

Berikut rincian harga emas Antam hari ini, melansir laman logammulia.com, Rabu (14/6/2023):

  • Harga emas Antam 0,5 gram = Rp 576.500
  • Harga emas Antam 1 gram = Rp 1.053.000
  • Harga emas Antam 2 gram = Rp 2.046.000
  • Harga emas Antam 3 gram = Rp 3.044.000
  • Harga emas Antam 5 gram = Rp 5.040.000
  • Harga emas Antam 10 gram = Rp 10.025.000
  • Harga emas Antam 25 gram = Rp 24.937.000
  • Harga emas Antam 50 gram = Rp 49.795.000
  • Harga emas Antam 100 gram = Rp 99.512.000
  • Harga emas Antam 250 gram = Rp 248.515.000
  • Harga emas Antam 500 gram = Rp 496.820.000
  • Harga emas Antam 1.000 gram = Rp 993.600.000.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Emas Tergelincir, Imbas Kenaikan Imbal Hasil Treasury AS

Harga emas tergelincir pada hari Selasa karena imbal hasil Treasury rebound. Sementara para pedagang memperkuat taruhan bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga setelah data menunjukkan kenaikan harga konsumen AS melambat pada bulan Mei.

Dikutip dari CNBC, Rabu (14/6/2023), harga emas di pasar spot turun 0,6% menjadi USD 1.944,0499 per ons, setelah naik sebanyak 0,7% pada data inflasi AS.

Sementara untuk harga emas berjangka AS menetap 0,6% lebih rendah pada USD 1.957,3.

Imbal hasil Treasury 10-tahun benchmark AS naik menjadi 3,807%, membuat bullion yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik.

"Emas tidak dapat mempertahankan kenaikan pasca-IHK atas meningkatnya kekhawatiran bahwa inflasi mendasar yang membandel dapat menghasilkan dot-plot Fed yang hawkish besok menunjukkan penurunan suku bunga yang lebih rendah dari perkiraan pada tahun 2024," kata Tai Wong, seorang berbasis di New York. pedagang logam independen.

Indeks harga konsumen (CPI) AS naik 4,0% pada Mei, kenaikan tahunan terkecil dalam lebih dari dua tahun, tetapi tetap jauh di atas target Fed 2%.

Dalam 12 bulan hingga Mei, CPI inti naik 5,3%, menunjukkan bahwa tekanan harga yang mendasarinya tetap kuat.

 

3 dari 3 halaman

Suku Bunga

Pedagang sekarang melihat peluang lebih dari 90% bank sentral AS akan memutuskan untuk membatalkan kenaikan suku bunga ke-11 berturut-turut dan mempertahankan suku bunga acuan di 5,00% hingga 5,25% pada hari Rabu. Sebelum laporan, para pedagang melihat peluang satu dari empat kenaikan suku bunga bulan Juni.

Sementara emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tingkat yang lebih tinggi untuk menjinakkan tekanan harga umumnya membebani daya tarik aset non-yielding.

Dolar AS melemah 0,4% mendekati level terendah dalam tiga minggu, menempatkan dasar di bawah bullion yang dihargakan dalam greenback.

"Para pelaku pasar mengakui gagasan bahwa kita mungkin berada di dekat harga terminal," kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities, menambahkan "pasar diatur di sini untuk reaksi asimetris terhadap kenaikan saat jeda."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini