Sukses

Intip Setoran Dividen Emiten Bank BUMN dan Semen Indonesia yang Masuk Kantong Negara

Kementerian BUMN sebut akan setor dividen tertinggi pada 2023 mencapai Rp 80,2 triliun. Berikut sejumlah emiten BUMN yang telah umumkan setoran dividen kepada pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan membagikan dividen BUMN kepada negara pada 2023 sebesar Rp 80,2 triliun.

“Kemarin rapat dengan Bapak Presiden RI Jokowi dan ibu Menteri Keuangan Sri Mulyani. Hasil kerja kita (BUMN) tahun kemarin, tahun ini kita akan berikan dividen terbesar sepanjang sejarah BUMN kepada negara Rp 80,2 triliun,” tutur Menteri BUMN Erick Thohir, Senin, 1 Mei 2023, dikutip dari Antara.

Seiring rencana pembagian dividen BUMN tersebut, sejumlah emiten bank BUMN dan Semen Indonesia telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan mengumumkan pembagian dividen.

Dari sekitar 27 emiten BUMN, anak usaha BUMN dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), sejumlah emiten bank BUMN dan Semen Indonesia telah mengumumkan pembagian dividen. Di antara emiten Bank BUMN, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) termasuk yang terbesar setor dividen kepada pemerintah yang mencapai Rp 23,15 triliun.

Berikut emiten BUMN yang telah umumkan pembagian dividen kepada pemerintah:

  1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk setor dividen kepada pemerintah sebesar Rp 23,15 triliun
  2. PT Bank Mandiri Tbk setor dividen kepada pemerintah sebesar Rp 12,84 triliun
  3. PT Bank Negara Indonesia Tbk setor dividen kepada pemerintah sebesar Rp 4,39 triliun
  4. PT Bank Tabungan Negara Tbk sebesar Rp 365,40 miliar
  5. PT Semen Indonesia Tbk sebesar Rp 847,60 miliar

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rincian Pemakaian Laba Bersih Emiten BUMN

Berikut rincian dividen yang disetor emiten BUMN kepada pemerintah yang dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (2/5/2023):

1.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI

BRI mencatat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 51,17 triliun.

Berikut pemakaian laba bersih BRI antara lain:

Sebesar 85 persen sebesar Rp 43.494.765.613.509,02 atau Rp 43,49 triliun ditetapkan sebagai dividen tunai yang dibagikan kepada pemegang saham, termasuk dividen interim yang telah dibagikan kepada pemegang saham pada 27 Januari 2023 sebesar Rp 8,60 triliun. Dengan demikian, sisa dividen tunai yang dibayarkan kepada pemegang saham sebesar Rp 34.891.942.584.681,02 atau sebesar Rp 34,89 triliun.

Berikut pembayaran dividen tersebut:

  • Dividen untuk pemerintah atas kepemilikan sekurang-kurangnya 53,19 persen, sebesar Rp 23.153.100,328.010,20 atau sebesar Rp 23,15 triliun termasuk dividen interim yang telah dibagikan kepada pemegang saham pada 27 Januari 2023 sebesar Rp 4.594.825.681.932 atau sebesar Rp 4,59 triliun. 
  • Dengan demikian, sisa jumlah dividen tunai yang akan dibayarkan sekurang-kurangnya sebesar Rp 18.558.274.646.078,20 atau Rp 18,55 triliun disetorkan ke rekening kas umum negara.
  • Dividen untuk tahun buku 2022 dibayarkan secara proporsional kepada setiap pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal pencatatan atau recording date.

Bagian 15 persen atau sebesar-besarnya Rp 7.675.546.872.972.18 atau Rp 7,65 triliun digunakan sebagai saldo laba ditahan

2.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

Bank Mandiri mencatat laba bersih konsolidasi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun buku 2022 sebesar Rp 41.170.637.183.351 atau Rp 41,17 triliun.

Penetapan pemakaian laba bersih itu sebagai berikut:

  • Sebesar 60 persen dari laba bersih perseroan konsolidasi tahun buku 2022 atau sejumlah Rp 24.702.382.310.010,60 atau Rp 24,70 triliun yang dibagikan sebagai dividen tunai kepada pemegang saham perseroan dengan ketentuan sebagai berikut:
  • Khusus dividen untuk Negara Republik Indonesia yang merupakan pemegang saham perseroan dengan kepemilikan 52 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan atau sebesar Rp 12.845.238.801.205,50 atau sebesar Rp 12,84 triliun akan disetorkan ke rekening kas umum negara.
  • Atas kepemilikan 48 persen saham publik senilai Rp 11.857.143.508.805,10 atau sebesar Rp 11,85 triliun akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan porsi kepemilikannya masing-masing.
  • Sebesar 40 persen atau sejumlah Rp 16.468.254.873.340,40 atau sebesar Rp 16,46 triliun ditetapkan sebagai laba ditahan.
3 dari 3 halaman

BTN hingga Semen Indonesia

3.PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)/BTN

BTN mencatat laba bersih perseroan tahun buku 2022 sebesar Rp 3.045.071.859.198 atau sebesar Rp 3,04 triliun yang penetapannya dipakai:

  • Sebesar 20 persen atau Rp 609.014.371.840 atau Rp 609,01 miliar sebagai dividen tunai kepada pemegang saham yang akan dibayarkan dengan ketentuan sebagai berikut:
  • Dividen bagian Pemerintah Republik Indonesia atas kepemilikan 60 persen saham sebesar Rp 365.408.623.104 atau Rp 365,40 miliar akan disetorkan ke rekening kas umum negara dalam mata uang rupiah
  • Dividen pemegang saham lainnya atas kepemilikan 40 persen saham publik sebesar Rp 243.605.748.736 atau sebesar Rp 243,60 miliar akan dibayarkan kepada pemegang saham secara proporsional sesuai dengan kepemilikan saham
  • Sebesar 80 persen atau Rp 2.436.057.487.358 atau Rp 2,43 triliun sebagai saldo laba ditahan.

4.PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) atau BNI

BNI mencata laba bersih untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 18.312.053.106.091 atau Rp 18,31 triliun. Penetapan pemakaian laba bersih itu antara lain untuk:

  • Sebesar 40 persen dari laba bersih perseroan atau senilai Rp 7.324.821.242.436 atau Rp 7,32 triliun ditetapkan sebagai dividen tunai kepada pemegang saham dengan ketentuan sebagai berikut:
  • Dividen bagian negara atau kepemilikan 60 persen saham atau senilai Rp 4.394.892.745.535 atau Rp 4,39 triliun akan disetorkan ke rekening kas umum negara.
  • Atas kepemilikan 40 persen saham publik senilai Rp 2.929.928.496.893 atau Rp 2,92 triliun akan diberikan kepada pemegang saham sesuai dengan porsi kepemilikannya masing-masing.
  • Sebesar 60 persen dari laba bersih perseroan atau senilai Rp 10.987.231.863.663 atau Rp 10,98 triliun sebagai saldo laba ditahan.

5.PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)

Semen Indonesia menetapkan penggunaan laba bersih tahun buku 2022 yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk perseroan sebesar Rp 2.364.836.000.000, sebagai berikut:

  • Sebesar 70 persen atau Rp 1.655.385.200.000 atau Rp 1,65 triliun ditetapkan sebagai dividen tunai, sehingga dividen bagian negara RI atas kepemilikan 51,203 persen saham sebesar Rp 847.606.883.956 atau Rp 847,60 miliar.
  • Sebesar 30 persen atau Rp 709.450.800.000 atau Rp 709,45 miliar ditetapkan sebagai cadangan lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini