Sukses

Kabar Baik dari Jerman: Indonesia Jadi Anggota Klub Iklim Internasional dan Raih 10 Miliar Euro untuk EBT

Kanselir Jerman Olaf Scholz menyatakan siap membantu Indonesia dalam mengejar transisi energi lewat energi baru dan terbarukan (EBT). Salah satunya dengan menghimpun dana hingga 10 miliar Euro dari negara-negara anggota G7.

Liputan6.com, Hannover Kanselir Jerman Olaf Scholz menyatakan siap membantu Indonesia dalam mengejar transisi energi lewat energi baru dan terbarukan (EBT). Salah satunya dengan menghimpun sana hingga 10 miliar Euro dari negara-negara anggota G7.

"Kami akan memobilisasi investasi pemerintah dan investasi swasta di antara negara-negara G7 dalam 10 miliar Euro untuk mempercepat jalur Indonesia menuju energi terbarukan," kata dia dalam pembukaan Hannover Messe 2033 di Hannover, Jerman, dikutip Senin (17/4/2023).

Selain itu, Olaf juga mengajak Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memanfaatkan kerja sama dengan perusahaan Jerman khususnya guna menggenjot transisi energi di Indonesia.

"Saya mengundang Anda untuk melihat semua peluang yang tersedia, terutama untuk perusahaan industri Jerman yang inovatif dan ramah iklim untuk memastikan bahwa ambisi dihargai dan tidak dihukum ketika kita berbicara tentang konversi ekonomi global," ungkapnya.

Selain itu, Olaf juga menyambut Indonesia sebagai salah satu anggota Klub Iklim Internasional yang dibentuk negara-negara G7. Klub yang didirikan pada tahun lalu ini diketahui berfokus dalam mengatasi pemanasan global di dunia.   

"Kami mendirikan klub iklim internasional dan kami berbicara tentang kompetisi yang adil dan aturan serta standar dan kami senang bahwa Indonesia akan bergabung dengan klub iklim kooperatif ini dalam beberapa hari," tutup dia

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tampilkan Kapal Pinisi di Paviliun Indonesia Hannover Messe 2023, Ini Maknanya

Indonesia memamerkan Kapal Pinisi sebagai bentuk dari Piviliun Indonesia di Hannover Messe 2023. Ternyata, pemilihan Kapal Pinisi ini memiliki arti tersendiri.

Saat membuka Paviliun Indonesia di Hannover Messe 2023, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, pemilihan Kapal Pinisi ini menjadi bentuk semangat Indonesia dalam mengarungi masa depan.

"Selamat datang di Paviliun Indonesia, paviliun yang didesain khusus mengikuti bentuk dari kapal tradisional Indonesia. Kapal Pinisi. Kami ingin menghadirkan semangat Indonesia dalam mengarungi tantangan masa depan," kata dia di Hannover Messe 2023, Jerman, Senin (17/4/2023).

Jokowi menjelaskan, Kapal Pinisi ini memiliki kompas yang dinamakan peta jalan Makin Indonesia 4.0. Hal ini sebagai navigator transformasi di Indonesia.

"Saya mengajak bapak ibu ke Paviliun ini untuk melihat Indonesia sebagai Land of Opportunity dan sebagai hub manufaktur masa depan," kata dia.

Jokowi menjelaskan, Kapal Pinisi memiliki 2 tiang layar utama dan 7 buah layar. Untuk 2 tiang layar utama mencerminkan pondasi trasformasi Indonesia yaitu hilirisasi industri dan percepatan energi bersih. Sementara simbol 7 layar mencerminkan sektor prioritas yang dipromosikan co-eksibitor. Makanan, tekstil, otomotif, elektronik, kimia, alat kesehatan, dan farmasi.

"Percepatan tranformasi industri Indonesia akan berkontribusi bagi bangkitnya ekonomi kawasan dan ekonomi global. Maka dengan spirit of Infinite Journey, lets sail together and accelerate transformation for better world. Because invest in Indonesia means invest in a better future," ungkapnya.

"Maka dengan ini, Paviliun Indonesia di Hannover Messe 2023 secara resmi saya buka," tutup Jokowi. 

3 dari 4 halaman

Jumbo, Jokowi Sebut Hilirisasi Indonesia Bakal Cetak Investasi Rp 806 Triliun

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan hilirisasi yang tengah dijalankan Indonesia diproyeksikan akan menghasilkan investasi hingga  USD 545,3 miliar atau sekitar Rp 806 triliun (kurs 14.782)

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam pembukaan Hannover Messe 2023 di Hannover, Jerman.

"Dua strategi besar kami, pertama, hilirisasi industri. Indonesia dipercayai memiliki sumber daya alam yang berlimpah. Bonus demografi, pasar yang besar, ekonomi yang terjaga, kami punya modal besar dan kami ingin menjadi pemain besar di industri ini," kata Jokowi, Minggu (16/4/2023).

Saat ini, lanjut Jokowi, Indonesai tidak sedang menutup diri. Indonesia ustru sangat terbuka untuk investasi dan kerja sama dalam membangun industri hilir di Indonesia.

Hingga tahun 2040, ada 21 komoditas dalam peta jalan hilirisasi yang diproyeksikan mencapai nilai investasi USD 545,3 miliar, ini peluang yang sangat besar yang saling menguntungkan.

Kemudian, kedua, ekonomi hijau. Indonesia berkomitmen kuat menjaga keberlangsungan lingkungan dan telah melakukan aksi-aksi yang nyata.

"Laju deforestasi turun signifikan dan terendah selama 20 tahun terakhir. Kebakaran hutan turun 88 persen, rehabilitasi hutan 600 ribu hektare hutan yang akan selesai direhabilitasi di tahun 2024. Ini terluas di dunia," tutup dia. 

4 dari 4 halaman

Indonesia Cetak Investasi Rp 30 Triliun di Hannover Messe 2023, Salah Satunya Proyek Energi Terbarukan

Gelaran Hannover Messe 2023 di Jerman membawa berkah untuk Indonesia. Hingga saat ini, lewat ajang pameran industri terbesar di dunia tersebut, Indonesia mencatatkan kerja sama investasi dengan nilai mencapai Rp 30 triliun.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (Dirjen KPAII) Kementerian Perindustrian, Eko S.A. Cahyanto di sela-sela persiapan pembukaan Hannover Messe 2023 di Hannover, Jerman.

"Hari ini ada penandatangan (kerja sama) nilainya Rp 30 triliun. dari hasil campaign kita memperkenalkan Indonesia sebagai partner country, Indonesia sebagai partner bisnis dan mereka baru bertemu hari ini untuk menandatanganinya. Sebelumnya pertemuannya virtual," kata dia, Minggu (16/4/2023).

Eko menjabarkan, ada sejumlah kerja sama yang ditandatangani pada hari ini. Selain investasi, ada juga kontrak pembelian lahan kawasan industri dan juga kerja sama pemanfaatan teknologi.

"Ini kita akan melakukan monitor terkait realisasinya," lanjut dia.

Lebih lanjut, Eko juga menyatakan hasil dari penandatangan kerja sama hari ini salah satunya akan berbuah hasil berupa pembangunan pabrik yang berlokasi di luar Pulau Jawa. Namun, Eko belum bisa membocorkan nilai investasi maupun proyek investasi yang akan dibangun nantinya.

"Dalam 2-3 bulan ke depan akan ada groundbreaking, kontrak pembelian lahan kawasan untuk bangun pabrik. Berlokasi di luar Jawa. Kita tunggu realisasinya. Sektornya berkaitan dengan sustainability dan renewable energy. (Nilairnya) Ini biasanya kalau mereka (investor) yakin, nilainya bisa naik. Saya berharap naik (nilainya)," tutup dia.   

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini