Sukses

Mengenal Depo Pertamina Plumpang, Terminal BBM Paling Vital di Indonesia

Terjadi kebakaran di kawasan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang milik PT Pertamina (Persero) atau Depo Pertamina Plumpang di Jakarta Utara sekitar 20.30 WIB.

Liputan6.com, Jakarta Terjadi kebakaran di kawasan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang milik PT Pertamina (Persero) atau Depo Pertamina Plumpang di Jakarta Utara sekitar 20.30 WIB.

Akibat kejadian ini, sejumlah warga panik dan berlarian menjauh dari lokasi kebakaran. 

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan menjelaskan, kondisi saat ini, pihaknya terus berupaya menanggulangi dan melakukan evakuasi.

"Saat ini sedang dilakukan upaya penanggulangan dan evakuasi pekerja maupun warga di sekitar lokasi berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait," jelas dia saat dikonfirmasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jumat (3/3/2023).

Dia memastikan jika Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat berupaya maksimal dalam penanggulangan insiden yang terjadi hari ini.

Profil Depo Pertamina Plumpang

Seperti diketahui, dalam publikasi Global Tank Storage, Integrated Terminal Jakarta atau Depo Pertamina Plumpang dinilai sebagai terminal BBM terpenting di Indonesia. Ini karena menyuplai sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia atau sekitar 25 persen dari total SPBU Pertamina.

Selain itu, Thruput BBM rata rata sebesar 16.504 Kiloliter per hari dan wilayah distribusi utamanya meliputi Jabodetabek.

Beroperasi Sejak 1974

Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara Meledak dan Terbakar beroperasi mulai tahun 1974, Terminal BBM Plumpang memiliki kapasitas tangki timbun sebesar 291.889 Kiloliter.

Saat ini Terminal BBM Plumpang menyalurkan produk dengan varian yang sangat lengkap yaitu Premium, Bio Solar, Dex, Dexlite, Pertamax, Pertalite dan Pertamax Turbo, melalui Terminal Automation System (TAS) berkelas dunia yang biasa disebut New Gantry System ke kompartemen 249 unit mobil tangki.

Pernah Meldak pada 2009

Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara sebelumnya pernah meledak pada 2009. Kejadian itu tejadi pukul 21.20 WIB. Api baru bisa dipadamkan pada Senin pagi, sekitar pukul 06.15 WIB.

Pertamina ketika itu mengatakan bahwa kebakaran tersebut telah menyebabkan kerugian hingga sekitar Rp 17 miliar. Sementara korban jiwa akibat insiden itu berjumlah satu orang, yakni petugas keamanan di fasilitas tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara Meledak dan Terbakar

Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara meledak dan terbakar. Dari video yang diterima Liputan6.com, api membumbung tinggi ke udara. 

Kebakaran ini terjadi sekitar pukul 20.00 WIB, malam ini. Warga setempat mengaku sempat terdengar ledakan yang cukup keras dari depo Pertamina tersebut.

Menurut informasi yang beredar, terjadi kebocoran pipa dekat Komplek Koramil Jl. Tanah Merah Bawah RT.12 RW.9 Rawa Badak Selatan Koja Jakarta Utara. Warga sekitar mengaku adanya bau bensin yang menyengat.

Irna, salah seorang warga mengatakan kalau kejadian terjadi pukul 20.00 WIB malam ini.

"Kejadiannya jam 8 malam ini, dan tiang listriknya meledak, tadi saya hanya dengar ledakan kencang," ujar Irna kepada Liputan6.com, Jumat (3/3/2023).

Informasi serupa juga disampaikan Diro, warga jalan Alur Laut, Rawa Badak Selatan. Dia menyebut kalau ada ledakan yang terdengar.

"Tadi sempat ada ledakan besar tadi aliran listrik sempat kedip," kata dia.

 

3 dari 3 halaman

Warga Panik

Dengan adanya ledakan dan menyebabkan kebakaran itu, warga langsung berhamburan ke kantor kelurahan setempat.

"Sekitar jam 8.15 (malam kejadian). Orang tanah merah pada lari ke kelurahan rawa badak selatan jarak 2 km," kata Diro.

Berhamburannya warga membuat lalu lintas sekitar menjadi padat.

Menurut video yang diterima Liputan6.com, terlihat ada kepulan asap hitam di sekitaran pemukiman. Sembari sesekali terlihat beberapa kali nyala api dari kebakaran yang terjadi akibat bocornya pipa tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.