Sukses

Pemerintah Siapkan KUR Rp 450 Triliun di 2023

Pemerintah Indonesia mengalokasikan kredit usaha rakyat (KUR) bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) senilai Rp450 triliun pada 2023, meningkat 20 persen dibandingkan alokasi tahun lalu senilai Rp373 triliun.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia mengalokasikan kredit usaha rakyat (KUR) bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) senilai Rp450 triliun pada 2023, meningkat 20 persen dibandingkan alokasi tahun lalu senilai Rp373 triliun.

"Pemerintah juga akan terus mendukung pertumbuhan UMKM, terutama dari aspek pembiayaan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dikutip dari Antara, Rabu (15/2/2023).

Menteri Airlangga menuturkan pemerintah juga mendukung program pembinaan dan pengembangan yang dilakukan berbagai pihak untuk memperkuat pemberdayaan UMKM agar semakin naik kelas dan meningkat daya saingnya di era transformasi digital.

Ia mengatakan toko kelontong SRC dapat memiliki daya saing melalui program pembinaan dan pengembangan yang dilakukan PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) yang mencakup pengembangan usaha, ekspansi pasar, hingga perluasan akses digitalisasi.

"Mitra SRC bisa mendapat fasilitas kredit dengan nilai hingga Rp500 juta. Saya yakin 225.000 toko kelontong yang tergabung dalam SRC merupakan pengusaha UMKM yang kredibel dan bankable, sehingga dapat memperoleh kredit yang disediakan oleh pemerintah," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan di tengah tantangan resesi tahun ini, UMKM menjadi penopang ekonomi dengan kontribusi yang besar dan penyerapan tenaga kerja yang tinggi.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pertumbuhan Ekonomi

Oleh karena itu, pengembangan UMKM perlu menjadi fokus tahun ini untuk menjadi bekal pertumbuhan ekonomi di tengah perlambatan ekonomi global.

Menurut dia, program pembinaan dan pengembangan yang dilakukan SRCIS kepada toko kelontong SRC menjadi salah satu contoh sukses kemitraan kolaboratif dalam rangka penguatan UMKM.

"Kadin bersama Sampoerna bersama-sama menguatkan UMKM melalui bentuk kemitraan yang inklusif untuk UMKM. Ini gerakan yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto Oktober lalu untuk menaikkan kelas UMKM," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Filosofi Tiga Tangan

Sementara itu, Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) Vassilis Gkatzelis dalam pidatonya menyampaikan, Sampoerna memegang teguh “Filosofi Tiga Tangan” yang bertujuan untuk menciptakan nilai dan dampak positif berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan, termasuk masyarakat luas dan UMKM di Indonesia.

Hal ini diwujudkan salah satunya melalui SRC yang telah dimulai sejak tahun 2008. Hingga akhir tahun 2022, Toko Kelontong SRC telah berkembang dengan signifikan di seluruh Indonesia yakni mencapai 225.000 anggota.

“Melalui SRC, kami memberdayakan toko kelontong melalui pembinaan secara langsung, peningkatan kapasitas, pengembangan usaha, ekspansi pasar, dan digitalisasi. Selain itu, di toko-toko kelontong SRC terdapat Pojok Lokal yang didedikasikan bagi UMKM di sekitar toko untuk membantu memasarkan produknya sehingga kehadiran toko kelontong SRC juga dapat memberikan nilai tambah bagi lingkungan sekitarnya,” ungkapnya.

Terkait dengan digitalisasi, Vassilis menyampaikan, dukungan terhadap toko kelontong untuk mengembangkan usaha diberikan melalui ekosistem digital aplikasi AYO SRC.

“Upaya-upaya yang kami lakukan bertujuan untuk meningkatkan daya saing UMKM, serta sebagai wujud dukungan kami terhadap program Pemerintah dan KADIN untuk pemberdayaan UMKM dan memperluas akses digitalisasi bagi UMKM Indonesia,” tutup Vassilis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.