Sukses

Jurus Pengembang Properti Angkat Potensi UMKM Daerah

Bazaar Imlek menjadi momen untuk mengangkat potensi usaha kecil menengah atau UMKM yang ada di Kabupataen Bekasi.

Liputan6.com, Jakarta Tahun Baru Cina atau Imlek pada tahun ini jatuh pada hari Minggu, 22 Januari 2023 lalu. Setelah hampir tiga tahun kita tidak bisa merayakan karena dalam masa pandemi covid-19, kali ini La Palma Grande ikut menyambut datangnya tahun Baru Imlek dengan mengadakan Bazaar Imlek yang diikuti oleh UMKM dari Kabupaten Bekasi.

“Bazaar Imlek menjadi momen kami untuk mengangkat potensi usaha kecil menengah yang ada di Kabupataen Bekasi,” ujar Proyek Mitragama Inti Perkasa Santoso Angwar Direktur selaku developer yang mengembangkan kawasan hunian La Palma Grande.

Junaido Kholis menuturkan dalam sambutannya, BNI berencana mengembangkan ecosystem di La Palma Grande. Pengembangan ecosystem ini untuk memudahkan warga dan pelaku usaha di kawasan La Palma Grande dalam melakukan berbagai transaksi, pengembangan usaha, dan berbagai aktifitas lainnya.

Pemilihan La Palma untuk mengembangkan ecosystem karena Mitragama Inti Perkasa telah dipilih oleh BNI sebagai selected devoloper atau prime nasabah, lanjut Junaido Kholis sambil berkeliling melihat peserta bazaar.

“BNI siap membantu UMKM yang ingin mengembangkan usaha dan membutuhkan modal,” ujar Junaido Kholis GM Divisi Sales Distribution PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dalam sambutan pembukaan Festival Imlek dan Launching Regia Cluster.

Tahun 2022 La Palma Grande berhasil melalui dengan gemilang oleh. Target penjualan telah melampui target. Cayman Cluster yang diluncurkan tahun lalu hanya tersisa beberapa unit saja. Begitu pula dengan Veitchia Cluster yang mendapat respon positif.

Menghadapi tahun 2023 Mitragama Inti Perkasa tetap optimis, karena permintaan pasar terhadap rumah di La Palma Grande sangat tinggi. Untuk memenuhi permintaan pasar, La Palma Grande meluncurkan Regia Cluster.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sesuai Kebutuhan Milenial

Regia Cluster dirancang sangat sesuai untuk generasi milenial dan Generasi Z. Berbagai fasilitas dan kebutuhan untuk aktifitas generasi tersebut akan tersedia di klaster terbaru ini, antara lain jaringan internet yang cepat.

“Saat ini kami sedang menjajaki kerja sama dengan penyedia jaringan internet super cepat,” ujar Santoso Angwar. Lebih lanjut Santoso menjelaskan, untuk di area fasos dan fasum akan tersedia juga free wifi sehingga warga tetap bisa beraktifitas di luar rumahnya.

La Palma Grande juga memberi berbagai keuntungan bagi konsumen yang datang dan booking selama acara Festival Imlek. Selain bebas uang muka, bebas biaya-biaya, konsumen mendapat free AC, dan dapat voucher belanja serta mendapat angpao ratusan ribu untuk belanja di bazaar imlek.

“Terima kasih buat semua pihak yang telah menyukseskan Festival Imlek. Terima kasih juga buat konsumen yang telah membeli rumah di Regia Cluster. Acara sukses, penjualan sukses!” pungkas Santoso Angwar. (Senin/23/Januari/2023)

3 dari 4 halaman

Ombudsman Temukan Kasus Beli Rumah KPR, Jumlahnya Terbilang Kecil

Ombudsman menemukan adanya laporan terkait maladministrasi dalam pembelian rumah berbasis Kredit Pemilikan Rumah atau KPR pada pemenuhan sertifikat konsumen.

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengatakan, laporan yang masuk ke pihaknya terkait kasus beli rumah KPR melibatkan bank BUMN ini di sepanjang 2022 ini memang masih kecil, baru ada 22 laporan.

"Bentuknya dibanding laporan asuransi yang berjumlah ratusan laporan yang sedang ditangani, laporan terkait KPR ini dinilai masih sangat sedikit dan masih bisa diselesaikan. Namun demikian, kami melihat potensi pengaduan terkait KPR ini ke depan akan semakin besar," ujarnya dalam sesi konferensi pers, Kamis (29/12/2022).

Guna mengantisipasi laporan yang semakin besar, Ombudsman lantas membuat sebuah kajian terkait itu. Yeka menyebut, paling tidak ada tiga pihak besar yang terlibat dalam perjanjian penyedian perumahan.

Pertama, konsumen yang membeli rumah, kedua penyedia kredit, ketiga developer atau pengembang yang membuat rumah sehingga rumah itu bisa ditempati konsumen.

"Namun demikian, seringkali banyak kasus yang kami antisipasi, kreditnya sudah lunas, namun demikian sertifikat belum dapat. Kami lihat kenapa persoalan ini terjadi, mulai dari developer yang mangkrak dan sebagainya," imbuh Yeka.

"Beberapa kasus yang sedang kami tangani, contohnya kasus di Jawa Timur, ada pengembang yang sudah mangkrak bahkan tidak bisa ditelusuri lagi. Tapi konsumen tidak bisa mendapatkan sertifikatnya," bebernya.

4 dari 4 halaman

Kementerian ATR/BPN

Menurut dia, Kementerian ATR/BPN pun tidak serta merta bisa bantu menerbitkan sertifikat rumah KPR bagi konsumen, lantaran hak penggunanya tidak ada.

Upaya penerbitan sertifikat itu pun dicoba ke pengadilan, agar mau memberikan kuasa kepada bank untuk meminta sertifikat ke ATR/BPN.

"Namun ternyata kasus yang kami tangani tidak demikian. Bahkan pengadilan menolak permohonan BTN, sehingga konsumen tidak mendapat keadilan," kata Yeka.

Lebih lanjut, Yeka lantas membuka sebaran data temuan terkait sertifikat belum diterima meski telah melakukan pelunasan kredit. Berdasarkan hasil monitoring, Ombudsman RI menemukan lebih dari 600 permasalahan KPR di 7 lokasi berbeda, yakni Medan, Bandung, Sumedang, Garut, Bitung, dan Gresik (2 lokasi).

"Kalau misalnya kredit rata-rata sebesar Rp 200 juta, berarti sudah Rp 120 miliar. Ini baru yang kami temukan, belum tempat lain yang belum kami jangkau," terang Yeka.

"Mirip juga dengan kasus Meikarta yang sekarang masyarakat ramai-ramai menuntut. Ini adalah permasalahan yang tidak dimitigasi hak-hak konsumen dalam mencari keadilan ke mana," tegasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.