Sukses

Erick Thohir Blacklist Peserta Rekrutmen Bersama BUMN yang Terbukti Pakai Joki

Menteri BUMN Erick Thohir akan memasukkan nama-nama peserta Rekrutmen Bersama BUMN batch 2 yang kedapatan melakukan kecurangan dalam daftar hitam atau blacklist.

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir akan memasukkan nama-nama peserta Rekrutmen Bersama BUMN batch 2 yang kedapatan melakukan kecurangan dalam daftar hitam atau blacklist. Sehingga, nantinya, nama-nama tersebut tak akan bisa masuk ke BUMN manapun.

Langkah ini sebagai salah satu tindakan tegas Erick. Salah satu alasannya karena sangat bertolak belakang dengan nilai-nilai AKHLAK yang menjadi core values Kementerian BUMN.

“Saya menerima laporan ada sejumlah peserta yang melakukan kecurangan saat mengerjakan soal ujian. Tentu ini perbuatan tidak terpuji, saya minta mereka yang terbukti curang berdasarkan tangkapan sistem teknologi digital Kementerian BUMN untuk ditindak tegas,” ujar Erick, Senin (16/1/2023).

Erick menambahkan dia telah menerima laporan dari Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN Tedi Bharata, bahwa ada sejumlah peserta yang tertangkap oleh sistem melakukan kecurangan itu. Bahkan, kata Erick, dia mendapat laporan adanya indikasi praktik joki dalam praktik ujian tersebut.

“Saya minta kepada Deputi Bidang SDM, Teknologi dan Informasi untuk melakukan investigasi secara seksama. Jika terbukti tindakan itu melanggar hukum, maka jangan segan melaporkannya ke penegak hukum. Jika terbukti bersalah, yang bersangkutan akan kami blacklist di BUMN,” tegas Erick.

Para peserta ujian rekrutmen bersama BUMN yang umumnya generasi muda itu, kata Erick, sebaiknya menanamkan sikap jujur dan amanah sejak awal. Praktik curang adalah benih sikap yang buruk dan tidak sejalan dengan nilai agama dan budaya, serta juga merusak pembangunan karakter bangsa.

“Kita menghadapi tantangan global yang membutuhkan generasi muda yang mau bekerja keras serta dipandu etika kejujuran sebagai dasar sikap profesionalisme. Mereka yang curang sudah gagal di tahap paling awal. Semoga mereka tidak mengulangi lagi perbuatannya kelak di mana pun juga,” paparnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

39 Orang

Sementara itu, Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN Tedi Bharata mengatakan telah menerima laporan aktivitas perjokian dalam sebuah grup aplikasi pesan singkat berkedok bimbingan belajar.

“Berdasarkan penyelidikan, kami mengidentifikasi 39 nama yang tergabung dalam grup tersebut, otomatis seluruhnya gugur, dan bukan hanya digugurkan namun juga kami blacklist agar ke depannya tidak dapat mengikuti seluruh program lainnya yang dilakukan Kementerian BUMN dan BUMN,” ujar Tedi.

Bentuk kecurangan lain yang ditemukan sistem di luar aktivitas di atas juga akan mendapatkan sanksi serupa, otomatis gugur dan di blacklist. Tedi menyampaikan, dari awal RBB telah dilengkapi sistem proctoring atau pengawasan yang dapat mendeteksi aktivitas kecurangan yang dilakukan peserta saat mengerjakan tes RBB secara daring.

"Selain kasus perjokian yang sedang ramai diperbincangkan, kami juga menekankan bahwa sejak awal sistem dapat mendeteksi kecurangan secara otomatis ketika peserta sedang mengerjakan tes. Semisal di layar ada dua orang, melakukan tangkapan layar, menggunakan multi-tab, hingga gerak-gerik mencurigakan semuanya terdeteksi oleh sistem,” dia menambahkan.

Meskipun memiliki sistem yang handal, Kementerian BUMN juga tetap terbuka apabila ada masukan-masukan dari publik perihal adanya indikasi kecurangan.

“Untuk para peserta yang telah mengerjakan tes sebaik mungkin dengan penuh kejujuran dan integritas kami himbau untuk tetap tenang. Seleksi yang kami lakukan untuk meloloskan peserta ke tahap berikutnya hanya akan dilakukan kepada peserta yang memenuhi kriteria- kriteria yang sangat ketat dan obyektif. Semua bentuk kecurangan tidak akan kami tolerir dan akan ditindak tegas,” ujarnya.

 

3 dari 4 halaman

Telusuri Kecurangan Lainnya

Tedi juga menekankan bahwa masih lebih banyak peserta rekrutmen yang jujur dan memiliki integritas yang sangat baik. Kecurangan yang terjadi kecil sekali, bahkan hanya berada di kisaran 0,4 persen.

Saat ini Kementerian BUMN dan Forum Human Capital Indonesia secara intens terus melakukan penelusuran dan penyelidikan terkait indikasi kecurangan para oknum yang berusaha mencederai proses RBB yang dilakukan secara transparan dan profesional, bahkan tidak segan untuk membawa kasus ini ke ranah hukum.

“Pokoknya tidak ada toleransi bagi praktik kecurangan, kami di Kementerian BUMN sangat menjunjung tinggi integritas sesuai dengan core values AKHLAK. Apabila terindikasi ada karyawan BUMN yang terlibat, maka kami tidak segan-segan untuk menindak bahkan memecat, termasuk meneruskan laporan ini kepada pihak berwenang untuk diproses berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku,” kata Tedi.

Hal senada juga disampaikan oleh Alexandra Askandar selaku Ketua Umum Forum Human Capital Indonesia (FHCI). Ia menekankan bahwa FHCI terus melakukan pengawalan dalam proses RBB agar tetap transparan, handal dan profesional.

“Kami yakinkan bahwa hingga saat ini sistem RBB reliable dan secure, tidak ada gangguan dari aspek security ataupun pihak-pihak yang dapat melakukan peretasan ke dalam sistem. Kami akan berusaha melakukan pengawalan terbaik, karena bagi kami RBB ini bukan hanya rekrutmen belaka, melainkan proses untuk mencetak para pemimpin masa depan”, ungkapnya.

 

4 dari 4 halaman

Erick Thohir Kecewa

Menteri BUMN Erick Thohir langsung memerintahkan jajarannya untuk menindaklanjuti dugaan kecurangan di Rekrutmen Bersama BUMN batch 2. Menyusul adanya dugaan joki dalam tes bahasa Inggris rekrutmen tersebut.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menegaskan kalau Erick langsung memerintahkan Forum Human Capital Indonesia (FHCI) dan Deputi bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian BUMN Tedi Bharata untuk menindaklanjuti.

"Kami langsung menindaklanjuti (dugaan kasus yang) ramai dan pak Erick langsung memerintahkan kepada jajaran baik deputi SDM maupun FHCI untuk secepatnya menuntaskan hal ini. Dan kalau memang perlu ditindak, ditindak," kata dia kepada wartawan, ditulis Senin (16/1/2023).

Dia menyebut kalau ini jadi langkah gerak cepat dari Kementerian BUMN selaku penyelenggara. Bahkan, FHCI diakui memiliki sistem yang bisa mendeteksi kecuranan.

"FHCI ini punya metode yang membuat rekrutmen BUMN itu kalau ada yang pakai joki ketahuan juga. Jadi semua akan kita tindak lanjuti," sambungnya.

Diketahui, soal dugaan joki dlaam Rekrutmen Bersama BUMN Batch 2 ini ramai diperbincangkan warganet di media sosial Twitter. Tidak sedikit yang membagikan bukti-bukti kecurangan yang terjadi.

Arya mengungkap, kalau Erick Thohir kecewa atas dugaan praktik joki ini. Apalagi, yang bersangkutan merupakan karyawan di salah satu BUMN.

"Jadi pak Erick itu kecewa, kok bisa, apalagi beliau melihat bahwa jadi karyawan BUMN aja sudah joki atau langkah-langkah yang tak benar. Gimana di bumn nya ketika bekerja? Jadi pak Erick minta kemarin dituntaskan semua itu persoalan-persoalan ini," bebernya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.