Sukses

Erick Thohir Titip Pesan ke Menteri BUMN Selanjutnya, Apa Itu?

Menteri BUMN Erick Thohir menyisipkan pesan untuk orang yang akan menggantikannya di pemerintahan periode 2024-2029 nanti.

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir menyisipkan pesan untuk orang yang akan menggantikannya di pemerintahan periode 2024-2029 nanti. Utamanya terkait arah berjalannya perusahaan pelat merah.

Salah satu yang jadi perhatian Erick Thohir adalah soal besaran dividen yang disetorkan ke kas negara dan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada BUMN. Dia pun mengusulkan ada PMN sebesar Rp 44,2 triliun sebagai penyokong penugasan pemerintah.

"Untuk tahun depan saya persiapkan siapapun menterinya paling tidak sudah punya catatan untuk PMN berikutnya dan dividen berikutnya," kata Erick usai Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Selasa (19/3/2024).

Dia mengaku sempat bingung ketika pertama kali menjabat Menteri BUMN pada kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode 2019-2024. Untuk itu, dia enggan penerusnya nanti kelimpungan mengenai arah BUMN.

"Seperti waktu saya menjabat pertama kali jadi menteri saya sempet bingung 'oh ini PMN berapa, dividen berapa', saya gak tau. Nah paling tidak siapapun menterinya itu dia punya catatan hari ini 'oh pmn sekian, dividen sekian'," terangnya.

Dividen BUMN

Diketahui, sejak 2020 hingga proyeksi 2024 ini, dividen yang disetor BUMN mencapai Rp 279,7 triliun, termasuk proyeksi dividen tahun 2024 sebesar Rp 85,5 triliun. Kemudian, angka PMN pada periode yang sama tercatat sebesar Rp 226,1 triliun, termasuk angka usulan 2024 sebesar Rp 41,8 triliun.

Dia menyebut, akan memperpanjang data antata dividen dan PMN hingga 2029 mendatang. Nantinya, ini akan menjadi data arus modal dan setoran atas hasil kinerja BUMN.

"Kita juga akan memperpanjang antara stimulasi dividen dan pmn terus kita tarik juga sampe 2028, 2029 kalau perlu, saat ini kan ada prediksi-prediksi gitu," ucap Erick.

"Siapapun nanti yang masuk tidak benar-benar blank, tapi udah bisa nuntun apa yang kita lakukan saat ini," sambung Menteri BUMN.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dividen Lebih Besar dari PMN

Diberitakan sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir buka-bukaan data setoran dividen BUMN dan Penyertaan Modal Negara (PMN). Menurutnya, porsi dividen lebih besar dari PMN.

Hal ini diungkapkan dalam Rapat Kerja Menteri BUMN dan Komisi VI DPR RI. Erick menyebut, dividen tahun buku 2023 sudah disetor sepenuhnya ke Kementerian Keuangan senilai Rp 81,2 triliun.

"Alhamdulillah kemarin saya cek dari Kementerian Keuangan sudah menerima total penuh daripada dividen yaitu di tahun 2023 Rp 81,2 triliun," ungkap Erick dalam Raker dengan Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Selasa (19/3/2024).

Mengutip bahan paparan Erick, porsi dividen yang disetor ke negara sebesar 55 persen jika dibandingkan PMN yang sebesar 45 persen. Ini mengacu pada hitungan selama kepemimpinannya, sejak 2020-2024. Meski, angka di 2024 ini masih beripa proyeksi.

 

3 dari 3 halaman

Selanjutnya

Jika dihitung, dividen BUMN ke pemerintah adalah sebesar Rp 279,7 triliun. Rinciannya, Rp 43,9 triliun di 2020, Rp 29,5 triliun di 2021, Rp 39,7 triliun di 2022, Rp 81,2 triliun di 2023, serta Rp 85,5 triliun di 2024 (angka proyeksi). Angka ini setara dengan 55 persen total dana yang bergulir antara pemerintah dan BUMN.

Sementara itu, dari sisi PMN total ada Rp 226,1 triliun untuk periode yang sama. Rinciannya, Rp 27 triliun di 2020, Rp 68,9 triliun di 2021, Rp 53,1 triliun di 2022, Rp 35,3 di 2023, serta Rp 41,8 di 2024 (angka usulan). Jika dihitung, angka ini memiliki porsi 45 persen.

Erick diketahui kerap menyampaikan di berbagai kesempatan kalau BUMN berkontribusi pada dividen jumbo. Dia memproyeksikan, pada kinerja 2024 ini, dividen dibidik Rp 85,5 triliun.

"Kita kemarin coba cek-cek lagi untuk 2024 ini yang mana dividennya itu akan terjadi di 2025 kurang lebih proyeksi ini masih di Rp 85,5 triliun, jadi ini ada peningkatan sejalan dengan kenaikan keuntungan secara cash yang sebelumnya saya sajikan," bebernya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini