Sukses

Istana Presiden di IKN Mulai Dibangun Akhir Januari 2023

Istana Presiden IKN Nusantara berada di satu garis lurus dengan titik 0 IKN, dengan topografi menurun ke arah bawah (sisi tenggara).

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Hidayat Sumadilaga, mengatakan pembangunan Istana Kepresidenan di IKN Nusantara akan dimulai pada akhir Januari 2023 ini.

"Pekerjaan pembentukan lapangan ini sampai Februari. Tetapi kami juga paralel pekerjaan pondasi targetkan alat semua sudah siap, material siap, besi beton, akhir Januari geber pekerjaan fondasi Istana Kepresidenan di IKN Nusantara," ujarnya di Balikpapan, Sabtu (14/1/2023).

Proses pengerjaan sekarang masih di tahap dasar sembari mendetailkan desain. Itu dilakukan bertahap dari sisi bawah ke sisi atas kawasan istana.

"Sesuai dengan progres pekerjaan bangunan, bawah sudah siap untuk pekerja menyiapkan bor pile, (ukuran) 40-80 cm," imbuh Danis.

Secara desain, Istana Presiden IKN Nusantara berada di satu garis lurus dengan titik 0 IKN, dengan topografi menurun ke arah bawah (sisi tenggara).

Danis menjelaskan, luas wilayahnya hampir sekitar 50 ha, dan berdampingan dengan kebun raya (botanical garden) di sisi arah barat daya yang memiliki luas sekitar 100 ha.

Kawasan istana kepresidenan ini juga nantinya akan dilengkapi oleh embung, termasuk lapangan upacara di bagian bawah, dimana nantinya para peserta upacara bisa menghadap langsung Istana Garuda di sisi atas.

"Daya tariknya, Burung Garuda nanti bisa dilihat dari arah lapangan upacara, dan lurus dari titik 0," ungkap dia.

Merujuk pada target jadwal, Danis meyakini Presiden beserta jajarannya bisa melangsungkan proses upacara bendera pada saat peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2024.

"Istana nanti pada 17 Agustus 2024 kita harus pakai untuk upacara," pungkas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Desain IKN Nusantara, 4 Kantor Kemenko Bakal Dibangun Dekat Istana Negara

Pemerintah akan membangun 4 kantor kementerian koordinator di kawasan sekitar Istana Negara IKN Nusantara. Keempatnya yakni 4 bangunan Kementerian Koordinator (Kemenko) yakni Kemenko Marves, Kemenko Perekonomian, Kemenko PMK, dan Kemenko PolHuKam.

Bangunan kantor kemenko di IKN didesain terdiri dari 4 tower, yang masing-masing mempunyai 5-6 lantai di setiap bangunan.

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) melalui Kedeputian Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi melaksanakan kunjungan lapangan (Kunlap) ke kawasan Ibu Kota Negara (IKN), Panajam Paser Utara, Kamis, 15 Desember 2022.

“Kita lihat bagaimana perkembangan pembangunan IKN ini yang mana dalam waktu dekat akan segera menyelesaikan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan dan diberikan batas waktu sebelum 17 Agustus tahun 2024 sudah ada yang pindah ke sini dan 17 Agustus-an di sini terutama yang kawasan Istana Negara,” kata Asisten Deputi (Asdep) Infrastruktur Pengembangan Wilayah Djoko Hartoyo, Jumat (16/12/2022).

Kunlap bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan IKN dengan salah satunya terkait kesiapan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) untuk dihuni tahun 2024.

 

3 dari 3 halaman

Jadi Satu Dulu

Dia pun menjabarkan rencana keberadaan kantor kementerian di IKN. “Nah nanti untuk di awal perpindahan sambil menunggu penyelesaian pembangunan, Kemenko dengan kementerian di bawahnya nanti akan jadi satu lokasi dahulu. Jadi sama-sama dulu di situ. Sehingga untuk pertama pindahan, tidak semua langsung pindah,” ujarnya.

Dengan demikian, lanjut Asdep Djoko, untuk sementara nama-nama yang melakukan pindahan ke IKN tersebut ditunjuk sesuai dengan Surat Keputusan (SK).

“Setneg (Sekretariat Negara) sudah ada nama-namanya, nanti kita (Kemenko Marves) akan menetapkan pegawai yang akan pindah lebih awal. Jadi nanti akan ada SK nya mengenai itu dengan area KIPP atau area pemerintah itu sendiri sekitar 6,671ha dari kawasan IKN sekitar 56,180 ha, dan belum lagi kawasan pengembangan sekitar 199,962 ha dan kawasan lautan sekirar 68,188 ha,” jelasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.