Sukses

33 Bendungan Sudah Diresmikan Jokowi, Apa Tujuannya?

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan bendungan ke 33 selama menjabat sebagai orang nomor 1 di Indonesia. Bendungan tersebut adalah bendungan Sadawarna yang terletak di 3 kabupaten.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan bendungan ke 33 selama menjabat sebagai orang nomor 1 di Indonesia. Bendungan tersebut adalah bendungan Sadawarna yang terletak di 3 kabupaten.

Bendungan Sadawarna berada dalam wilayah geografis yang melingkupi Kabupaten Sumedang, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Indramayu. Ini juga menjadi bendungan ke-5 yang diresmikan Jokowi di Jawa Barat.

Menuru kepala negara, bendungan memiliki fungsi utama sebagai penopang produktivitas petani, utamanya padi. Dia juga mengungkap kalau komoditas holtikultura menjadi salah satu yang produksinya bisa meningkat dengan adanya bendungan.

"Kita harapkan dengan banyaknya waduk-waduk yang dibangun di Indonesia, kita harapkan produktivitas padi utamanya, dan komoditas holtikultura dan yang lain-lainnya bisa naik dan ketahanan pangan kita semakin baik, kemandirian pangan semakin baik," ujarnya saat meresmikan Bendungan Sadawarna, Selasa (27/12/2022).

"Itulah tujuan utama dari dibangunnya waduk selain waduk dipakai untuk wisata, untuk pembangkit listrik juga penyediaan air baku," sambung Jokowi.

Untuk diketahui, 5 bendungan yang telah diresmikan Jokowi di Jawa Barat adalah Bendungan Jatigede yang diresmikan pada 2015. Bendungan terbesar di Jawa Barat ini menelan biaya sebesar Rp 4,6 triliun.

Bendungan Kuningan yang diresmikan pada 2020. Pembangunan bendungan ini menelan biaya sebesar Rp 491 miliar.

Lalu, bendungan Ciawi yang diresmikan tahun 2022. Bendungan di Kabupaten Bogor ini menelan biaya Rp 1,3 triliun. Kemudian, bendungan Sukamahi yang diresmikan tahun 2022. Bendungan ini menelan biaya sebesar Rp 673 miliar.

Serta bendungan Sadawarna yang diresmikan Jokowi di penguhujung tahun 2022. Bendungan ini menelan biaya sebesar Rp 2,065 triliun.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

4 Tahun Pembangunan

Ditemui di tempat yang sama, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widoyoko menyampaikan proses pembangunan Bendungan Sadawarna memakan waktu sekitar 4 tahun. Yakni, dimulai pada 2018 dan rampung di penghujung 2022.

Bendungan ini mampu mengairi daerah irigasi sekitar 4.284 hektar dan mampu menyiapkak air baku untuk daerah Subang, Sumedang, dan Indramayu. Manfaat lainanya adalah potensi pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) sebesar 2 MW.

"Ini adalah bendungan yg mempunyai kapasitas tampungan kurang lebih 70 juta m³, dgn panjang bendung kurang lebih 933 meter dgn tinggi kurang lebih 40 meter. Titik bendungan sadawarna diukur dari hulu sungai itu jaraknya kurang lebih jaraknya 43 kilometer," bebernya.

Pembangunan Bendungan Sadawarna dibagi dalam dua paket yakni Paket pertama dikerjakan Kerja Sama Operasi (KSO) PT. Wijaya Karya - PT Daya Mulia Turangga - PT Barata Indonesia dengan nilai kontrak sebesar Rp1 triliun. Pekerjaan Paket I meliputi bendungan utama, bangunan pengambilan, hidromekanikal dan elektrikal, serta bangunan pengelak. Berdasarkan data progres pengerjaan Paket I hingga saat ini mencapai 58,65 persen.

Sedangkan Paket II dikerjakan KSO PT. Nindya Karya – PT Adhi Karya senilai Rp 907,6 miliar yang meliputi spillway, jalan akses, dan bangunan fasilitas.

 

3 dari 4 halaman

Resmikan Bendungan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bendungan Sadawarna di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Biaya pembangunan bendungan ini mencapai Rp 2,065 triliun.

Kepala negara menyebut kalau bendungan ini adalah bendungan ke 33 yang diresmikan sejak 8 tahun. Bendungan Sadawarna sendiri dibangun sejak 2018 lalu dan rampung pada Desember 2022.

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim pagi hari ini saya resmikan bendungan sadawarna di Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat," ujarnya di Bendungan Sadawarna, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (27/12/2022).

"Bendungan Sadawarna ini adalah bendungan ke 33 yang ktia resmikan sejak 8 tahun yang lalu dimulai pembangunannya dan pembangunan sadawarna yang dimulai 2018 hari ini telah selesai dan segera kita resmikan," tambah Jokowi.

 

4 dari 4 halaman

Produksi Beras Indramayu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bendungan Sadawarna di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Menurutnya, bendungan ini bisa meningkatkan produktivitas petani, utamanya beras.

Untuk diketahui, Bendungan Sadawarna masuk ke 3 kabupaten, yakni Kabupaten Sumedang, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Indramayu. Bendungan ini juga mengairi ke 3 kabupaten tersebut dengan intensitas paling banyak ke Kabupaten Indramayu.

"Waduk ini menghabiskan anggaran 2 triliun 65 miliar rupiah (Rp 2,065 triliun), bukan uang sedikit. Kalau waduk sudah ada, nanti Indramayu tidak naik produksi padinya, awas!," ujar Jokowi di Bendungan Sadawarna, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (27/12/2022).

Kepala negara juga mengatakan kalau Kabupaten Indramayu adalah penyumbang terbesar surplus beras di Indonesia. Saat ini, produksinya mencapai 1,3 juta ton per tahun.

Dengan adanya bendungan, Jokowi memproyeksikan bisa ada kenaikan produksi sebesar 500 ribu ton setahun. Artinya, total produksi setelah bendungan sukses mengairi sawah adalah 1,8 juta ton per tahun.

"Karena kita tau Indramayu adalah penyumbang surplus nomor 1 terbesar di indonesia dan kita harapkan tidak turun tapi naik, seprrti pak Gubernur (Gubernur Jabar Ridwan Kamil) sampaikan, dari 1,3 juta ton jadi 1,8 juta ton (per tahun) untuk kabupaten Indramayu," bebernya.

"Saya juga ingin sampikan terima kasih ke bupati Sumedang dan masyarakat Sumedang yang telah merelakan airnya untuk mengairi sawah-sawah yang ada di Indramayu tadi pak bupati bilang 'ikhlas pak, ikhlas pak'," sambung Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.