Sukses

Tantangan Generasi Milenial di Dunia Kerja: Maunya Serba Instan, Insecure dengan Prestasi Kawan

Generasi milenial kini akrab dengan istilah-istilah semisal healing, toxic environment, dan sebagainya. Kondisi tersebut membuat mental pekerja muda rentan sehingga banyak yang menyerah dengan pekerjaannya.

Liputan6.com, Aceh - Direktur Operasi Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, menyoroti sejumlah tantangan bagi generasi Milenial atau Gen Z dalam menghadapi dunia kerja saat ini.

Mengutip hasil sejumlah studi, ia memaparkan, Gen Z memang punya banyak keunggulan seperti melek teknologi, ekspresif dan menghargai perbedaan pendapat, hingga lebih peduli sesama (caring).

"Jadi ini suatu hal yang baik. Namun, ada problem-nya, yang konon kalian punya mentalitas instan. Pengen cepet naik karir, cepet pensiun, financial independence, pengen serba cepet," ujar Denni saat memberikan kuliah umum di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Kamis (24/11/2022).

Selain itu, Denni melanjutkan, ketergantungan terhadap media sosial (medsos) pun kerap memberikan dampak kurang baik bagi Milenial. Sebagai contoh, mereka sering insecure dengan kesuksesan kawannya yang dibagikan di akun medsosnya.

"Ketika yang di-share itu bias pada hal-hal yang baik, kalian ada tekanan, pressure, dibanding-bandingin. Jadi banyak social comparison," sebut dia.

"Kalian jadi sangat kompetitif karena tahu sekeliling pada sukses. Tapi karena tidak semua bisa dan ada social comparison, jadi kena mental health. Jadi harus healing. Kalau itu di generasi saya enggak ada," tegasnya.

Alhasil, Denni mengutarakan, generasi milenial kini akrab dengan istilah-istilah semisal healing, toxic environment, dan sebagainya. Kondisi tersebut membuat mental pekerja muda rentan sehingga banyak yang menyerah dengan pekerjaannya.

"Ada orang yang mengatakan, generasi yang berhasil sebelumnya bisa jadi menghasilkan mentalitas yang kurang kuat. I wish dengan sharing seperti ini kalian bisa jangan contoh yang tidak baik dari generasi sebelumnya, tapi pertahankan yang baik," tuturnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cerita Dibalik Program Kartu Prakerja, Berawal dari Keresahan Jokowi

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mendorong para alumni penerima Kartu Prakerja mengembangkan kapasitasnya untuk bisa menjadi seorang wirausahawan. Sehingga bisa bantu memberikan peluang kerja di wilayahnya masing-masing.

Moeldoko bercerita, inisiasi program Kartu Prakerja memang datang dari keresahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kompetensi sumber daya manusia (SDM) rendah, serta minimnya kehadiran pengusaha di tingkat terkecil.

"Awalnya, Pak Presiden dulu cukup prihatin, kondisi saya saing SDM kita, khususnya di bidang keahlian. Kedua, alasannya karena memang keinginan untuk menjadi wirausahawan masih sedikit," kata Moeldoko dalam siaran videonya pada acara Prakerja Fest-Temu Raya Aceh di Banda Aceh, Rabu (23/11/2022).

Harapannya, ia mengutarakan, pelatihan yang diselenggarakan program Kartu Prakerja bisa merubah paradigma para pesertanya untuk bukan hanya sekadar jadi karyawan, tapi juga wirausahawan.

"Anda akan bisa memberikan peluang kerja bagi orang. Jadi Anda tidak harus bekerja di perusahaan, di tempat orang lain, tapi Anda juga bisa memberikan peluang kepada orang lain bekerja," imbuhnya.

Di sisi lain, Moeldoko pun berterimakasih kepada Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja yang mulanya bersifat program semi bansos, jadi tempat pelatihan yang bisa dirasakan manfaatnya oleh para penerima.

"Peserta Prakerja mendapatkan sesuatu dari sisi peningkatan keahlian, pada saat yang lain kartu Prakerja memberikan bansos. Dan, Alhamdulillah semuanya berjalan lancar," pungkas dia.

3 dari 3 halaman

Kartu Prakerja Sebar Insentif Rp 972 Miliar ke 440 Ribu Peserta di Aceh

Selama hampir 3 tahun bergulir, Program Kartu Prakerja telah menjangkau 440 ribu orang penerima manfaat dari Nanggroe Aceh Darussalam, dari total 16,4 juta penerima manfaat dari 514 kabupaten/kota se-Indonesia. Total dana insentif tersalurkan ke Aceh mencapai Rp 972 miliar.

Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki mengapresiasi Program Kartu Prakerja, lantaran telah membantu masyarakat Aceh yang tengah mencari kerja, terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), maupun buruh dan karyawan yang ingin meningkatkan kompetensinya dalam berbagai bidang.

"Program Kartu Prakerja sesuai dengan cita-cita Pemerintah Aceh dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) Aceh yang mampu bersaing dalam dunia kerja dan mengukir prestasi di tingkat nasional dan regional," kata Achmad Marzuki dalam acara Kartu Prakerja Fest-Mini Temu Raya Aceh di Amel Convention Hall, Banda Aceh, (23/11/2022).

Achmad Marzuki berharap agar momentum Kartu Prakerja Fest-Mini Temu Raya Aceh dapat menjadi ajang para alumni Kartu Prakerja untuk berbagi pengalaman. Juga bagi masyarakat umum, sehingga dapat memanfaatkan program ini.

"Kami mendukung sepenuhnya program Kartu Prakerja di bawah kewenangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, untuk mewujudkan SDM unggul demi kemajuan Indonesia di masa mendatang, khususnya Aceh," tegasnya

Pada kesempatan sama, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan, Kartu Prakerja merupakan program pemerintah pertama yang dijalankan secara digital 100 persen. Hal itu sejalan dengan arahan Presiden Jokowi, agar pelayanan publik dilakukan dengan cara-cara baru yang inovatif menggunakan teknologi digital.

"Kartu Prakerja menjadi contoh penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabilitasnya sangat tinggi. Tidak salah jika KPK menyatakan bahwa Kartu Prakerja sebaiknya dijadikan model bagi layanan publik yang lain," kata Moeldoko. Sementara Direktur Operasi Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, Denni Purbasari, menekankan agar angkatan kerja saat ini jangan jadi generasi pengeluh.

"Biasakan agar tangan kita tak selalu di bawah. Jadilah generasi yang solutif, minimal jadi solusi untuk diri sendiri, baru kemudian jadi pandu bagi yang lain," ungkapnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.