Sukses

Kepala Negara Antre Bertemu Bilateral dengan Jokowi di KTT G20

Selangkah lagi, Indonesia akan membawa arah baru dalam G20, melalui Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang akan dihadiri oleh 17 kepala negara.

Liputan6.com, Jakarta Selangkah lagi, Indonesia akan membawa arah baru dalam G20, melalui Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 yang akan dihadiri oleh 17 kepala negara.

Secara total sebanyak 12.750 orang mulai dari delegasi, pebisnis hingga lembaga swadaya masyarat akan menghadiri pertemuan penting ini.

‘’Ada begitu banyak kepala negara yang ingin melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Jokowi dan permintaan presiden agar segera mengatur pertemuan-pertemuan bilateral,’’ ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam Konferensi Pers Siap Sambut G20 di Media Centre G20 Nusa Dua Bali, Sabtu (12/11).

Indonesia memilki peran strategis dalam percaturan global dan menjadi tempat investasi yang sangat strategis. Sehingga membawa Indonesia menjadi salah satu kekuatan baru ekonomi dunia.

Kegiatan ini akan memberi dampak bukan hanya kepada ekonomi nasional tetapi juga kepada perekonomian provinsi Bali secara khusus.

Kontribusi G20 diperkirakan mencapai USD 533 juta atau sekitar Rp 7,4 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2022. Sebagain besarnya akan berdampak bagi perekonomian Bali.

Konsumsi domestik yang di dorong oleh rangkaian forum G20 diperkirakan naik sampai Rp 1,7 triliun, serta menyerap tenaga kerja hingga 33.000 orang.

Terutama tersebar ke sektor transportasi, akomodasi, usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan MICE atau meeting, incentive conference exhibition.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sri Mulyani Minta Negara G20 Bersiap Hadapi Pandemi Gelombang Baru

Seluruh negara anggota G20 kita tengah fokus terhadap berbagai isu yang beririsan dengan sektor perekonomian, jelang penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi atau KTT G20 di Bali pada 15-16 November 2022.

Namun, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tetap meminta seluruh negara tidak melupakan pengalaman yang didapat saat menghadapi wabah pandemi Covid-19.

Hal itu diungkapkannya dalam G20 Special Event, The 2nd Joint Finance and Health Minister Meeting di Bali, Sabtu (12/11/2022).

"Banyak negara telah dengan cepat berpindah ke new normal, dan hidup berdampingan dengan Covid-19. Tapi jutaan kasus baru, bersamaan dengan ribuan yang meninggal, tetap dilaporkan tiap pekannya," ujar Sri Mulyani.

Oleh karenanya, ia mengingatkan semua negara untuk tetap bersiap menghadapi kemungkinan terburuk dari gelombang pandemi berikutnya, yang bisa saja belum berakhir.

"Lebih lanjut, penyebaran cacar monyet telah mengingatkan kita, ini perkara kapan, bukan perkara apabila, kita menghadapi pandemi selanjutnya," tegas Sri Mulyani.

Menurut dia, dalam G20 Special Event kali ini, Sri Mulyani beserta pemimpin dunia lainnya punya kesempatan untuk terus mereformasikan arsitektur kesehatan global, seraya fokus terhadap upaya di masa depan dalam menghadapinya.

"Kami akan mendengarkan update perkembangan terbaru dari Pandemic Fund (the FIF for pandemic prevention, preparedness, and response), sejak pembentukannya pada 8-9 September. Itu jadi batu loncatan signifikan untuk memastikan, dunia sudah jauh lebih siap menghadapi pandemi selanjutnya," tuturnya.

3 dari 3 halaman

KTT G20 Sumbang ke PDB Rp 7,5 Triliun, Luhut: Obat Buat Bali

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menilai penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi G20 atau KTT G20 di Bali pada pertengahan November ini akan memberikan manfaat ekonomi besar, baik bagi Pulau Dewata maupun nasional.

Luhut optimistis event KTT G20 di Bali akan memberikan banyak manfaat bagi Indonesia. Tak tanggung-tanggung, kontribusinya diperkirakan mencapai Rp 7,5 triliun bagi Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

"Diperkirakan kontribusi G20 mencapai USD 533 juta, atau sekitar Rp 7,5 triliun terhadap produk domestik bruto Indonesia pada tahun 2022," ujar Menko Luhut dalam konferensi pers kesiapan menyambut G20, Sabtu (12/11/2022).

Menurut dia, sebagian besar uang yang masuk tersebut akan berputar di Bali. Sehingga diharapkan bisa menjadi obat bagi Pulau Dewata yang terluka karena kehilangan turis gara-gara wabah pandemi Covid-19.

"Sebagian besar akan berputar di Bali. Kita tahu selama pandemi kemarin, Bali sangat menderita. Sekarang kita berharap ini bisa mengobati luka yang begitu dalam di Bali selama 2 tahun yang lalu," kata Luhut.

Di luar itu, ia percaya mandat Presidensi G20 2022 yang didapat Indonesia bakal menjadikannya salah satu kekuatan ekonomi besar dunia. Dia melihat adanya harapan baru dengan dipegangnya Presidensi G20 Indonesia.

"Kegiatan ini telah memberikan dampak bukan hanya kepada ekonomi nasional maupun Bali, tapi juga kepercayaan internasional, bahwa Indonesia memiliki peran strategis dalam percaturan global, merupakan tempat investasi yang sangat-sangat strategis," tuturnya.

"Ini terlihat dari banyaknya permintaan bilateral dengan Presiden Joko Widodo, dan permintaan pula Presiden Joko Widodo untuk mengatur pertemuan-pertemuan bilateral," sebut Luhut Binsar Pandjaitan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.