Sukses

Mimpi Bos Emtek: Bawa Industri Kreatif Jadi Andalan Indonesia

Managing Director Emtek Sutanto Hartono menyampaikan industri kreatif saat ini memiliki tantangan untuk menjadi profesional dan disiplin

Liputan6.com, Jakarta Media digital tengah dihadapkan dengan berbagai tantangan disamping perkembangannya yang cukup pesat. Melihat ini bos Emtek punya mimpi membawa industri kreatif dalam negeri bisa menjadi andalan.

Managing Director Emtek Sutanto Hartono menyampaikan industri kreatif saat ini memiliki tantangan untuk menjadi profesional dan disiplin. Ia mengaku, sektor media massa atau media digital yang masuk industri kreatif kerap dipandang kuranh teratur atau disiplin.

"Memang ada challenge kira bagaimana membuat industri kreatif kita menjadi profesional," katanya dalam Fortune Indonesia Summit 2022, Kamis (19/5/2022).

Namun, Sutanto memiliki harapan kedepannya. Ia meyakini, dengan mengaca kepada industri kreatif Holywood, yang lebih dulu mampu ditopang industri kreatifnya.

Ia pun memandang, pemain industri kreatif tanah air juga telah ada yang mengarah untuk memperbaiki kearah sana. Ia bermimpi, kedepannya sektor industri kreatif tanah air bisa menjadi andalan.

"Saya yakin di Indonesia juga sudah ada perkembangan ke arah itu, dan saya yakin yang penting kita jadikan lebih kokoh lagi, lebih solid, lebih profesional lagi dan nantinya jadi andalan untuk Indonesia," tuturnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Strategi Perkembangan Industri Digital

Lebih lanjut, ia mengungkap salah satu penopang adalah berkembangnya media digital. Namun, tantangannya adalah seberapa setia audiens digital tersebut.

Sutanto pun mengaku memiliki strategi dalam memanfaatkan perkembangan sekaligus tantangan itu. Ia bergantung pada data yang selama ini tersaji dan bisa dimanfaatkan.

"Satu hal yang menarik dari masuk ke Industri digital ini adalah data yang luar biasa, jadi memudahkan kita untuk melakukan analytic yang lebih mendalam," katanya.

"Contohnya dibandingkan antara konvensional TV dan original series di OTT platfrom. Kalau di TV itukan hanya mengandalkan Nelson data, nelson data ini hanya mengandalkan consumption based on panelist yang mungkin cuma sekitar 10 ribu audiens di seluruh indonesia," imbuh sia.

Di platform digital itu, ia bisa melihat data masing-masing perilaku pengguna dari konten yanh disajikan. Misalnya, seberapa lama seseorang menonton konten tertentu. Ini bisa menunjukkan minat pengguna tersebut.

"Kalau semacam ini, akhirnya bisa membuat preferensi, apasih konten jenis apa, genre kaya apa, target audiens kayak gini cocoknya konten seperti apa," ujarnya.

 

3 dari 4 halaman

Hadapi Konten Media Sosial

Sebelumnya, Managing Director Emtek Sutanto Hartono mengungkap strateginya dalam menghadapi gempuran konten media sosial dan digitalisasi. Ia menegaskan hal itu tak akan menggantikan media konvensional.

Ia mengakui ada kebiasaan penonton yang bergeser dari konsumen media konvensional ke media digital. Apalagi, kini semakin banyak platform yang menyuguhkan konten yang semakin menarik.

Sutanto mengakui, telah memprediksi hal itu, sehingga mampu mulai mengantisipasi dengan media digital turunan Emtek. Ia menekankan, kuncinya ada pada konten yang disajikan, bukan pada jenis platform yang digunakan.

"Bahwa apapun platformnya, yang paling penting adalah konten, dulu sebagai media konvensional seperti TV kita oligopoli, menguasai platform, konten apapun lari ke TV. Sekarang muncul alternatif platform, kita gak serta-merta diam saja," katanya dalam Fortune Indonesia Summit 2022, di Jakarta, Kamis (19/5/2022).

Ia menyontohkan, misalnya konten mengenai esport yang hingga kini tak tampil di layar televisi. Namun, konten ini melambung tinggi di platform digital seperti YouTube.

"Bagaimana kita menguasai produksi konten, kalau sudah kita pegang konten bagus, mau disebae dimana pun, dengan multiple platform itu kita bisa, itu strategi kita," katanya.

Malah, Sutanto menyampaikan, dalam mendorong pada sisi ini, ia mengaku telah menginvestasikan ke arh konten bersama kreator. Itu juga tak terbatas pada format tertentu, sehingga bisa menggapai berbagai jenis audiens.

"Ada stabled content, ada yang datang dari individual creator, itu kenapa kita kolaborasi dengan RANS Entertainment," tuturnya.

 

4 dari 4 halaman

Strategi Lainnya

Lebih lanjut, ia mengungkapkan dalam hal menarik minat konsumen konten Emtek menyiapkan berbagai macam plarform. Bisa dikatakan di sektor televisi ada SCTV dan Indosiar, sementara di sisi lain ada Vidio.com.

Ia mengisahkan, strategi lainnya juga dengan adanya hak siar sepak liga inggris yang didapat Emtek. Ini disebut bisa menyasar penikmat sepakbola ikut berlangganan Vidio.com.

"Kita sadar, platformnya pun kita siapkan multiple, contoh Liga Inggris kita siarkan 3 season kedepan, kalau lihat targetnya ini socio willing to pay. Dulu di TV, tapi ini sekarang bisa menarik ke subscribe (untuk platform digital)," terangnya.

"Yang paling penting, kita harus bisa menentukan konten apa di platform apa untuk bisa mendeliver ke audiens yang tepat," imbuhnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.