Sukses

Lagi, Aset Diduga Milik Miliarder Rusia Roman Abramovich Rp 100,5 Triliun Dibekukan

Langkah ini menjadi sanksi keuangan terbaru bagi miliarder Rusia sebagai respon dari negara Barat atas konflik di Ukraina.

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas di negara pulau Jersey membekukan aset senilai lebih dari USD 7 miliar atau setara Rp 100,5 triliun, yang diduga terkait dengan miliarder Rusia Roman Abramovich. 

Langkah ini menjadi sanksi keuangan terbaru bagi miliarder Rusia sebagai respon dari negara Barat atas konflik di Ukraina.

Dilansir dari CNBC International, Senin (18/4/2022) polisi Jersey juga mengeksekusi surat perintah penggeledahan di tempat-tempat yang diduga terkait dengan kegiatan bisnis Abramovich, menurut surat keterangan dari Departemen Petugas Hukum di negara itu.

"Pengadilan Kerajaan juga memberlakukan perintah pembekuan resmi pada 12 April, yang dikenal sebagai saisie judiciaire, atas aset yang diketahui bernilai lebih dari USD 7 miliar yang diduga terkait dengan Abramovich dan yang terletak di Jersey atau dimiliki oleh entitas berbadan hukum Jersey," kata Jersey's Law Officers Department.

Surat kabar Financial Times sebelumnya melaporkan bahwa Abramovich telah memindahkan sejumlah investasinya dari British Virgin Islands ke Jersey dalam beberapa tahun terakhir. Pemindahan aset termasuk sejumlah helikopter, dan superyacht.

Bailiwick Express edisi Jersey juga melaporkan bahwa Abramovich diperkirakan akan pindah ke Jersey pada tahun 2018, tetapi pemindahan itu tidak terjadi setelah perpanjangan visa Inggrisnya tertunda menyusul kasus keracunan mantan anggota militer Rusia Sergei Skripal dan putrinya di kota Salisbury, Inggris.

Jersey dan Guernsey, yang juga bergantung pada Inggris untuk perlindungan, memerintahkan perusahaan industri keuangan di sana untuk membekukan aset lima bank Rusia dan tiga miliarder lainnya menyusul pecahnya konflik Rusia-Ukraina pada akhir Februari, menurut laporan BBC saat itu.

Juga bulan itu, Menteri Hubungan Luar Negeri Jersey Ian Gorst mengatakan negara pulau tersebut akan mengambil "tindakan lebih lanjut" yang sejalan dengan tindakan Inggris.

"Petugas terus bekerja sama dengan rekan-rekan di Inggris, dan kami siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut untuk memastikan respons Jersey sejalan dengan komunitas internasional," ujar Gorst pada saat itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Abramovich Dilaporkan Alihkan Kepemilikan Superyacht Aquamarine

Pembekuan aset di Jersey terjadi sebulan setelah Inggris mengumumkan sanksi keuangan terhadap Abramovich, karena hubungan dekatnya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Beberapa waktu setelah konflik Rusia-Ukraina terjadi, Abramovich mengumumkan akan menjual klub sepak bola ternama Inggris yang dimilikinya, Chelsea.

The Guardian pekan lalu melaporkan bahwa Abramovich mengalihkan kepemilikannya atas superyacht bernama Aquamarine ke sebuah perusahaan yang berbasis di Jersey yang dikendalikan oleh rekanannya, David Davidovich, pada 24 Februari, hari yang sama konflik Rusia-Ukraina pecah.

Namun saat ini, belum diketahui secara jelas apakah superyacht sepanjang 50 meter itu, yang masih berada di Belanda, akan menjadi salah satu aset yang dibekukan oleh otoritas Jersey.

Selain itu, Abramovich juga dikabarkan ikut meramaikan bursa pembelian klub Spanyol, Valencia. Informasi ini dibocorkan oleh calon pembeli Kelelawar Mestalla lainnya, yakni Miguel Zorio.

Zorio yang telah mengajukan tawaran sebesar 248 juta euro mengklaim, kalau sang pemilik Valencia CF, Peter Lim juga mendapat tawaran dari pihak lain, yakni Abramovich. 

"Peter Lim ingin menjual klub itu di London dengan harga 250 juta euro (setara 3,9 Triliun) dan dia belum berhasil," kata Zorio seperti dilansir dari Metro.co.uk.

"Belakangan dia membocorkan kepada medua kalau dia ada dua tawaran, yakni dari saya dan dari pemilik Chelsea," tambah Zorio. 

"Dan dari sini, saya katakan  dia bisa membayar kompensasi kerugian sebesar 50 juta per tahun atau dia boleh menjualnya kepada kami. Suka atau tidak suka," bebernya. 

3 dari 3 halaman

Abramovich Dikabarkan Harus Berutang untuk Bayar Gaji Pekerja

Sebelumnya, juga muncul kabar Abramovich meminta pinjaman uang untuk membayar gaji stafnya, menyusul serangkaian sanksi ekonomi yang ia hadapi dari negara Barat. 

Dilansir dari Daily Mail, sejumlah sumber melaporkan bahwa Abramovich meminta pinjaman uang dari teman sesama miliarder dan selebritas, sebesar USD 980.000 atau Rp 14 miliar. 

Laporan media Page Six menyebut sutradara film Hollywood Brett Ratner termasuk di antara mereka yang diminta pinjaman oleh Abramovich, serta figur-figur lain di Hollywood dan Silicon Valley.

"Roman meminta beberapa teman terdekatnya yang kuat untuk mengizinkannya meminjam USD 1 juta. Dia mengatakan dia tidak pernah melewatkan gaji untuk stafnya, yaitu USD 750.000 per minggu, dan dengan asetnya yang dibekukan, dia tidak dapat membayar," kata sumber itu kepada Page Six.

Abramovich harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk membayar stafnya, yang mencapai lebih dari 600.000 euro per minggu.

Sang miliader juga dilaporkan telah mendekati keluarga Rothschild setelah asetnya di Inggris dan AS disita bulan lalu.

Namun, belum ada keterangan atau konfirmasi lebih lanjut dari pihak Rothschilds mengenai laporan itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.