Sukses

Menkeu: Pemulihan Ekonomi Covid-19 Lebih Cepat dari Krisis 1998

Sri Mulyani Indrawati menjadi pembuka dalam rangkaian side event Presidensi G20 Indonesia Finance Track Main & Side Event February Series

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjadi pembuka dalam rangkaian side event Presidensi G20 Indonesia Finance Track Main & Side Event February Series pada 15-16 Februari 2022.

Dalam sambutannya, Menkeu mengatakan covid-19 masih menjadi peristiwa penting bagi dunia yang berdampak besar bagi perekonomian, sosial dan terutama di sisi keuangan.

Tentunya, Menteri Keuangan di seluruh dunia khususnya Indonesia memiliki peran penting dalam melakukan penanganan, tidak hanya covid-19 tapi juga bagaimana untuk memulihkan perekonomian.

“Kebijakan dan instrumen fiskal, ini juga memainkan peran yang sangat penting dalam menyediakan strategi kontra-siklikal. Pada tahun 2021, Pemerintah Indonesia telah menghabiskan sekitar USD 45,9 miliar atau 23,6 persen dari total belanja tahun 2021 untuk benar-benar mendukung pemulihan ekonomi Indonesia,” ujarnya.

Alhasil pada 2021, ekonomi Indonesia berhasil tumbuh positif diangka 3,6 persen setelah mengalami kontraksi di tahun 2020 sebesar -2,07 persen. Momentum pemulihan juga terjadi di sisi penawaran produk, sisi lintas sektoral, serta sisi permintaan.

Tak hanya itu, ekspor juga memainkan peran yang sangat penting yang didorong oleh pemulihan global. Pertumbuhan yang kuat juga terjadi pada sektor yang sangat penting misalnya manufaktur, perdagangan dan harga komoditas yang terus meningkat.

“Output perekonomian Indonesia juga sudah unggul dan melampaui level sebelum pandemi. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dengan pemulihan yang cepat,” ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pulih Lebih Cepat

Pencapaian ini dimungkinkan karena laju pemulihan di masa pandemi kali ini jauh lebih cepat, jika dibandingkan dengan pengalaman Indonesia sendiri saat mengalami krisis ekonomi tahun 1997 -1998.

“Jadi bagi kami, ini adalah hasil yang sangat baik dari ekonomi serta kebijakan yang kami pelajari dari pengalaman kami sendiri, tetapi juga mempercepat agar kami dapat menavigasi pandemi ini, implikasi kompleks dan Prospek pemulihan,” ucapnya.

Terlepas dari situasi ini, Pemerintah Indonesia akan terus mencoba menggunakan kebijakan dengan seefektif mungkin. Oleh karena itu, proses pemulihan ini masih perlu terus didukung oleh kebijakan kita terutama dari sisi fiskal.   

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.