Sukses

BSI Targetkan Pembiayaan Tumbuh 7,5 Persen di 2022

Untuk mencapai target pembiayaan, BSI memiliki sejumlah prioritas pogram yang akan dijalankan. Misalnya, sektor infrastruktur, energi, hingga kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi menargetkan pertumbuhan pembiayaan 7 persen hingga 7,5 persen di 2022. Target pembiayaan ini mengacu pada pertumbuhan ekonomi yang diprediksi positif seiring berkembangnya penanganan Covid-19.

Hery menuturkan, dari proyeksi berbagai lembaga termasuk proyeksi internal Bank Syariah Indonesia, pertumbuhan ekonomi Indonesia ditarget 4,6 sampai 5,2 persen di 2022. Ini, diharapkan Hery mampu mendorong pertumbuhan pembiayaan dari BSI.

“Di 2022 diharapkan tadi saya sampaikan banyak proyeksi pertumbuhan ekonomi atau GDP kita cukup positif dibandingkan tahun lalu, banyak pihak menaksir 4,6-5,2 persen, termasuk yang dihitung oleh internal research,” katanya dalam konferensi pers, Rabu (2/2/2022).

“Dari DPK (Dana Pihak Ketiga) diperkirakan akan mencapai antara 8 persen, pembiayaan syariah 7 sampai dengan 7,5 persen,” imbuh dia.

Guna mengakselerasi target tersebut, Hery menyampaikan sejumlah prioritas pogram yang akan dijalankan BSI. Misalnya, sektor infrastruktur, energi, hingga kesehatan.

“yang jadi prioritas, ktia lihat infrastruktur jadi peluang untuk kita tumbuh, sektor energi dan non energi, kesehatan juga merupakan sektor yang positif, termasuk rumah sakit, operasional rumah sakit dan kesehatan ini tentunya ekosistemnya disini ya,” katanya.

Selain itu, ia pun melirik sektor sosial, sektor pangan, dan sektor pendidikan. “sekolah ini juga masih menjanjikan dan berikut adanya teknologi informasi dan komunikasi,” katanya.

Sebagai langkah ke depan, Hery menyebut BSI akan mencatatkan pertumbuhan yang lebih baik di 2022. Baik dari sisi pembiayaan maupun Dana Pihak Ketiga (DPK).

“Kami berusaha menjaga dari sisi efisiensi biaya dan menekan cost of fund dengan meningktkan dana murah, revenue fee based akan kita perhatikan,” katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Laba Bersih Triwulan IV 2021

PT Bank Syariah Indonesia Tbk mencatatkan pertumbuhan signifikan di kuartal IV 2021. Per Desember 2021 tercatat pertumbuhan laba bersih sebesar 38,42 persen.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan pertumbuhan ini mengikuti tingkat pertumbuhan perbankan syariah dan konvensional di 2021. Mengacu catatan yang disebutkannya, pertumbuhan perbankan syariah tercatat sebesar 11,05 persen.

“Laba bersih BSI tumbuh 38,42 persen menjadi sebesar Rp 3,03 triliun di Desember 2021 dari sebelumnya Rp 2,19 triliun di Desember 2020,” katanya dalam konferensi pers Kinerja Triwulan IV 2021 BSI, Rabu (2/2/2022).

Rinciannya, dari sisi aset tumbuh sebesar 10,73 persen menjadi Rp 265,29 triliun. Kemudian, dari sisi pembiayaan tumbuh 9,32 persen menjadi Rp 171,29 persen. Lalu, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 11,12 persen jadi Rp 233,25 triliun.

“Untuk yang terkait CSR (Corporate Social Responsibility) karena kita di bidang zakat, alhamdulillah zakat BSI bisa capai Rp 102 miliar karena didorong pertumbuhan laba bersih yang membaik juga, dan NPF Nett bisa mencapai 0,87 persen,” katanya.

Informasi, BSI resmi menyelesaikan proses merger bank syariah pelat merah per 1 November 2021 lalu. Dengan begitu tingkatan aset dan pencapaian BSI, kata Hery juga didorong oleh proses merger.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.