Sukses

Serikat Pekerja Metal Minta Anggotanya Tak Beli Aki yang Perusahaannya PHK Karyawan

Presiden FSPMI Riden Hatam Aziz meminta kepada anggotanya untuk tak membeli produk aki yang perusahaannya PHK karyawan.

Liputan6.com, Jakarta - Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) meminta kepada anggotanya untuk tidak membeli produk aki GS Battery dalam waktu dekat. Permintaan ini menyusul adanya PHK kepada tiga karyawan yang merupakan anggota serikat buruh.

Presiden FSPMI Riden Hatam Aziz mengatakan, ia meminta seluruh anggotanya untuk memboikot salah satu produk aki di pasaran. 

“Kami akan lakukan kampanye besar-besaran karena ini adalah aki yang dipakai oleh mobil dan banyak pengguna,” kata dia dalam konferensi pers, Kamis (6/1/2022).

Riden menyampaikan, tiga orang yang mendapat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) itu merupakan buruh yang berusaha mendirikan serikat pekerja. Namun tiga orang ini disebutnya kena PHK.

Sementara itu, masih kata Riden, anggota serikat lainnya yang masih bertahan dimutasi oleh manajemen perusahaan.

Ada beberapa hal yang akan dilakukan FSPMI dalam waktu dekat menyikapi masalah ini. salah satunya akan melakukan aksi demostrasi.

“Untuk itu, saya sebagai presiden FSPMI, menyikapi persoalan ini akan berupaya melakukan perlawanan yang sangat kuat,” katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dukungan KSPI

Pada kesempatan yang sama Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, Said Iqbal menyampaikan dukungan terhadap langkah yang akan dilakukan FSPMI.

Diketahui, FSPMI merupakan serikat pekerja yang tergabung dibawah KSPI pimpinan Said Iqbal.

Ia pun membeberkan langkah yang akan dilakukan sebaga bentuk dukungannya. Pertama, KSPI akan menginstruksikan kepada afiliasi KSPI di seluruh indonesia untuk melakuan aksi solidaritas.

Kemudian, KSPI juga menyarankan untuk tidak membeli Aki tersebut.

“Kami akan meminta Internatonal Trade Union Federation yang berkantor pusat di Brussels dan Industrial di Jenewa untuk ikut ampanye solidaritas,” katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.