Sukses

PNS Juga Bisa Investasi, Simak Nih Tips dan Cara Memilih Instrumennya

Investasi dapat mengantarkan seseorang menuju kesejahteraan, seperti juga para PNS.

Liputan6.com, Jakarta Profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS) kerap jadi incaran sebagian besar masyarakat. Pemahaman jika menjadi PNS tergolong lebih aman dalam hal keuangan dibandingkan pegawai swasta jadi pemicu. 

Itu mengingat adanya berbagai jaminan dari pemerintah, seperti gaji, tunjangan hingga dana pensiun. Tak heran menjadi PNS seakan hal yang patut dikejar.

Meski demikian, seperti halnya orang-orang dengan profesi lain, seorang PNS harus tetap bisa mengembangkan penghasilannya yang datang setiap bulan.

Investasi tentu saja dapat mengantarkan seseorang menuju kesejahteraan, seperti juga para PNS. Berikut beberapa tips dan instrumen investasi bagi PNS yang ingin bisa berinvestasi, seperti melansir laman sikapiuangmu.ojk.go.id, Sabtu (31/12/2021):

1. Kurangi pengeluaran tidak penting

Para PNS yang berniat investasi dapat mencoba mengurangi pengeluaran yang tidak terlalu penting.  Seperti menyisihkan jatah makan di luar bersama keluarga dan membawa bekal makanan ke kantor.

Mengurangi kebiasaan merokok atau jajan dan makan di luar dapat menghemat pengeluaran Rp 500.000  sampai dengan Rp 1.000.000 per bulan.

2. Sisihkan gaji untuk investasi

Setelah berhasil mengubah pola pikir dan menjaga pengeluaran, PNS pada tahap bisa berinvestasi di awal sebesar 10 persen dari pemasukan. Berapapun gaji diterima, sisihkan sebesar 10 persen.

3. Siapkan dana darurat

Idealnya selain investasi, PNS perlu menyiapkan dana darurat terlebih dahulu. Besaran dana darurat yang harus dikumpulkan PNS sebesar 3 hingga 6 kali pengeluaran bulanan.

Namun untuk berinvestasi tak perlu harus menunggu hingga seluruh dana darurat terkumpul. Ambilah dana untuk investasi dari pemasukan bulanan, sedangkan untuk mengumpulkan dana darurat dapat menggunakan sebagian dari gaji ketiga belas.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

4. Pilih instrumen investasi

PNS harus mengetahui instrumen investasi yang ingin dipilihnya. Pilihlah instrumen investasi yang tidak membuat pusing.

- Reksadana

Instrumen investasi yang dapat dipilih di antaranya reksa dana karena ada manajer investasi yang membantu memutar uang untuk mendapatkan hasil.

Pemilihan jenis reksa dana juga perlu disesuaikan dengan profil risiko masing - masing orang. Misalnya seseorang yang masih berusia muda dan termasuk tipe investor yang agresif dapat mengambil instrumen investasi dalam bentuk reksa dana yang berisiko tinggi serta berpotensi mencetak hasil tinggi (high risk high return) yaitu reksadana saham.

Sementara itu, orang yang agresif tapi umurnya lebih tua sebaiknya memilih reksa dana pasar uang dan pendapatan tetap.

- Obligasi dan deposito

PNS juga dapat berinvestasi pada obligasi dan deposito. PNS lebih cocok memilih ketiga instrumen investasi tersebut daripada membeli saham. Sebab investor saham harus mempunyai waktu dan pengetahuan khusus untuk mengamati situasi.

- Asuransi Unitlink

PNS juga dapat memilih produk asuransi unit link yang merupakan asuransi berbalut investasi. Namun ini juga harus tetap mengetahui berbagai resiko dari investasi ini.

 

3 dari 3 halaman

Investasi Tak Disarankan

Chairman Oneshildt, Financial Planning, Risza Bambang, mengatakan jika investasi di sektor riil kurang cocok untuk PNS.

Hal itu karena rumit dan harus meluangkan waktu lebih banyak, contohnya membuka warung yang membutuhkan banyak tenaga.

Dia juga tak menyarankan PNS berbisnis properti karena sektor ini membutuhkan perhatian khusus, misalnya dengan mengeluarkan modal membangun rumah lalu menjualnya.

Namun, PNS yang memiliki dana berlebih dan dapat menyisihkan untuk uang muka properti bisa membeli rumah dengan kredit pemilikan rumah (KPR) agar tidak rumit.

Lewat KPR, seseorang seperti dipaksa untuk menabung. Jika sudah ada tempat tinggal, rumah yang dibeli lewat KPR tersebut tak harus ditinggali. Rumah dapat disewakan untuk menambah pemasukan atau sebagai bekal masa pensiun.

Jadi meskipun PNS akan mendapatkan uang pensiun, tak ada salahnya mempersiapkan tambahan bekal pensiun sendiri.

Rumah yang dibeli dengan KPR tadi akan terus meningkat nilainya dan dapat dijadikan tabungan pada masa pensiun.

Apapun pilihan investasinya, yang jelas PNS juga memiliki kesempatan mengecap manisnya hasil investasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.