Sukses

Siaga Covid-19 Omicron, Pemerintah Pastikan Tak Ada Wisatawan Bebas Prokes

Pemerintah tengah mewaspadai penyebaran varian baru Virus Corona, Omicron

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah tengah mewaspadai penyebaran varian baru Virus Corona, Omicron. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengelompokkan varian baru Omicron ke dalam kategori kewaspadaan tertinggi atau variant of concern (VOC).

Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Henky Manurung menegaskan, dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 tidak satupun wisatawan dan pelaku wisata bebas protokol kesehatan. Dia mengatakan, kebiasaan menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan perlu terus dilakukan.

"Berbeda dengan negara asing, nilai mereka tidak menggunakan masker menjadi nyaman. Padahal masker yang paling penting," kata Henky dalam diskusi Bobobox Indonesia, Jakarta, Selasa (30/11/2021).

Henky mengatakan, pemerintah juga terus mengupayakan herd immunity tercapai. Untuk itu, vaksinasi terus dipercepat di seluruh kalangan baik di pusat maupun di daerah.

"Tadi malam, ada literasi menyatakan, di Jerman itu berita mengenai pasien kena Omicron sudah diyakinkan belum melakukan vaksinasi. Data kena 85 persen Covid, 15 persen Omicron," jelasnya.

Henky mengajak seluruh masyarakat untuk menyadari vaksinasi penting dan terus menggunakan masker sebagai perlindungan diri. "Semoga kita terus menyadari, kita yakinkan, bahwa seluruh akomodasi tidak ada yang bisa luput dari prokes," tandasnya.

 

 

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

2 Penumpang Transit di Bandara Changi Singapura Terinfeksi COVID-19 Varian Omicron

Dua penumpang maskapai Singapore Airlines (SIA) terinfeksi COVID-19 varian Omicron. Penerbangan itu, melansir Strait Times, Selasa (30/11/2021), melayani rute Johannesburg-Sydney, dan sempat transit di Singapura, kata Kementerian Kesehatan Singapura (MOH).

MOH menambahkan bahwa Kementerian Kesehatan New South Wales (NSW Health) mengonfirmasi dua pelancong yang tiba di Sydney dari Afrika Selatan dengan penerbangan Singapore Airlines SQ211 pada Minggu, 28 November 2021, dinyatakan positif varian Omicron.

 Para pelancong berangkat dari Johannesburg, Afrika Selatan, pada 27 November melalui penerbangan SQ481 dan tiba di Bandara Changi pada hari yang sama untuk penerbangan transit mereka, kata MOH. Pihaknya menambahkan bahwa tes COVID-19 pra-keberangkatan mereka negatif.

Pada Jumat, 26 November 2021, MOH menyebut, semua pelancong dengan riwayat perjalanan baru-baru ini ke Botswana, Eswatini, Lesotho, Mozambik, Namibia, Afrika Selatan, dan Zimbabwe tidak lagi diizinkan masuk atau transit melalui Singapura mulai Sabtu, 27 November 2021 pukul 23.59. Penerbangan tersebut tiba sebelum larangan diberlakukan.

"Sebagian besar penumpang tetap berada di area transit di Bandara Changi hingga keberangkatan mereka ke Sydney pada 28 November, dan tidak memasuki Singapura atau mengunjungi area lain di Bandara Changi," kata MOH.

Tujuh penumpang dalam penerbangan itu tercatat turun dan memasuki Singapura. Enam di antaranya saat ini dalam pemberitahuan tinggal di rumah (SHN) selama 10 hari di fasilitas khusus dan akan menjalani RT-PCR.

Satu penumpang yang merupakan kontak dekat individu yang terinfeksi dalam penerbangan tengah menjalani karantina. "Pelacakan kontak sedang berlangsung untuk staf bandara yang mungkin melakukan kontak sementara dengan kasus tersebut," ujar MOH.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.