Sukses

Perintah Sri Mulyani ke Bea Cukai: Perbaiki Sistem IT, Tekan Biaya Logistik

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati meminta kepada Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) untuk menekan biaya logistik dan waktu bongkar muat

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati meminta kepada Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) untuk menekan biaya logistik dan waktu bongkar muat. Hal ini dilakukan demi meningkatkan efisiensi serta daya saing ekonomi agar lebih produktif.

"Saya juga berharap dengan langkah-langkah nyata ini biaya logistik dan waktu untuk keluar masuk dan arus barang bisa terus ditekan secara efisien," kata dia dalam Peringatan Hari Bea Cukai ke-75 di Jakarta, Sabtu (2/10/2021).

Bendahara Negara itu menyebut Bea Cukai perlu membangun ekosistem logistik nasional, terutama di tengah era teknologi yang saat ini sudah berjalan. Menurutnya, teknologi digital memberikan peluang untuk membangun sebuah sistem yang baik dan efisien.

Di samping itu Bea Cuka juga harus terus melakukan perbaikan dalam langkah-langkah pelayanan di bidang ekspor dan impor barang sehingga ekonomi Indonesia akan terus tumbuh secara efisien, kompetitif, dan produktif.

"Kesiapan dari Bea Cukai untuk memperbaiki sistem IT, melakukan inovasi pelayanan, tentu akan sangat menentukan kemampuan kita di dalam mendukung dan melayani perekonomian kita," ungkapnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Tertunda

Dengan penggunaan teknologi digital, maka Sri Mulyani meminta tidak ada lagi layanan Bea Cukai yang tertunda akibat adanya masalah di bidang IT. Apalagi Bea Cukai juga bertanggung jawab mengamankan penerimaan negara.

"Saya juga apresiasi Bea Cukai yang melakukan berbagai pembinaan bagi industri dan pelaku ekonomi untuk tujuan ekspor baik itu di dalam Kawasan Berikat atau kemudahan impor tujuan ekspor yang memiliki kontribusi hingga 45 persen dari total ekspor nasional," pungkas dia.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.