Sukses

Pemerintah Diminta Tidak Menyandarkan Ekonomi pada Industri Rokok

Pada industri hasil tembakau, pemerintah mengharapkan cukai sebagai pendapatan negara.

Liputan6.com, Jakarta Indonesia dinilai sebaiknya tidak menyandarkan ekonomi pada industri yang dinilai membuat masyarakat sakit dan merusak lingkungan, seperti industri rokok.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Abdillah Ahsan mengatakan pertumbuhan ekonomi yang sehat harus bisa menjaga kesehatan masyarakat.

"Kita tidak bisa menyandarkan ekonomi kita ke industri-industri yang membuat kita sakit dan merusak lingkungan, tidak boleh," kata dia di Jakarta, Jumat (30/9/2021).

Abdillah menilai sudah seharusnya pemerintah bisa mengarahkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Agar masyarakat sehat dan lingkungan tetap terjaga lestari.

Dia mencontokan industri dimaksud seperti industri hasil tembakau. Di mana pemerintah mengharapkan cukai sebagai pendapatan negara.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kesehatan Masyarakat

Menurut dia kesehatan masyarakat tidak boleh menjadi tumbal penerimaan negara. "Kita tidak boleh menyerahkan pertumbuhan ekonomi kita kepada industri rokok yang tidak menyehatkan. Kesehatan masyarakat tidak boleh ditumbalkan demi penerimaan negara," jelas dia.

Dia menambahkan penurunan konsumsi rokok memang menurunkan produksi di industri rokok. Namun secara keuntungan, industri rokok tidak pernah mengalami kerugian. Sebaliknya justru tetap menguntungkan.

"Penjualan rokok mungkin turun dari 430 miliar batang menjadi 230 miliar batang, tapi kan kalau dilihat dari profitnya justru naik," kata dia mengakhiri.

 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.