Sukses

Angka Pertumbuhan Ekonomi RI Tak Mampu Bawa Rupiah Menguat

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah lagi pada perdagangan Jumat akhir pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah lagi pada perdagangan Jumat akhir pekan ini. Padahal, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2021 lompat ke 7,07 persen.

Mengutip Bloomberg, Jumat (6/8/2021), rupiah dibuka di angka 14.362 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.342 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah terus melemah ke level 14.369 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.355 per dolar AS hingga 14.375 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 2,17 persen.

Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang tumbuh positif dapat menjadi penopang pergerakan rupiah hari ini.

"Secara lokal memang terlihat positif dan bisa membuat rupiah menguat, namun di satu sisi di pasar internasional perlu diperhatikan data Non Farm Payroll AS yang malam ini rilis," ujar Nikolas.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 7,07 persen (yoy) pada kuartal II 2021 didukung upaya pemerintah yang gencar dalam menjalankan program vaksinasi sehingga mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk melakukan mobilitas.

Pertumbuhan positif tersebut di atas ekspektasi dan yang pertama setelah empat kuartal terkontraksi. Indonesia pun resmi lepas dari resesi.

"Secara keseluruhan data tenaga kerja AS nanti malam diperkirakan optimis. Jadi untuk rupiah perlu waspada jelang penutupan nanti sore, bisa saja pelaku pasar jadi beralih ke wait-and-see lagi," kata Nikolas.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Laporan Tenaga Kerja AS

Nanti malam di AS akan dirilis data indeks upah rata-rata per jam, jumlah tenaga kerja di luar sektor pertanian, dan tingkat pengangguran. Jika ketiga data tersebut dirilis dengan hasil yang lebih buruk dari estimasi, berpotensi memicu pelemahan dolar.

Sementara itu, jumlah kasus harian COVID-19 di Tanah Air pada Kamis (5/8) kemarin mencapai 35.764 kasus baru sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mencapai 3,56 juta kasus.

Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar COVID-19 masih tinggi yaitu bertambah 1.739 kasus sehingga totalnya mencapai 102.375 kasus.

Meski demikian, sebanyak 2,94 juta orang telah dinyatakan sembuh sehingga total kasus aktif COVID-19 sehingga total kasus aktif mencapai 518.310 kasus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.