Sukses

DOKU Terima Suntikan Dana Rp 458 Miliar dari Perusahaan London

DOKU, perusahaan pembayaran digital pertama di Indonesia sejak 2007, menerima dana dari perusahaan ekuitas swasta London.

Liputan6.com, Jakarta DOKU, perusahaan pembayaran digital, menerima dana dari perusahaan ekuitas swasta London, Apis Growth Fund II sebesar USD 32 juta (Rp 458,4 Miliar).

Selain itu, Apis Partners LLP juga akan mendukung bisnis layanan finansial dan teknik finansial dalam tahap pertumbuhan.

“Meskipun di tengah pandemi, di situasi seperti ini, kami diberikan kepercayaan sehingga membuat DOKU semakin termotivasi untuk bekerja lebih baik,” ujar Chief Marketing Officer DOKU Himelda Renuat pada Kamis (5/08/2021).

Sejak berdirinya DOKU, berbagai adaptasi sudah coba dicari dan diterapkan agar bisa tetap bertahan, salahnya dengan beralih dengan digital.

“Kami melakukan penambahan produk seperti platform untuk menjangkau bisnis online di rumah dan bisnis-bisnis lainnya,” tambah Himelda.

Selama ini, DOKU telah menunjukkan pertumbuhan yang cukup mengesankan, setelah memproses sekitar 49 juta transaksi dengan total transaksi yang mencapai USD 2,9 miliar pada 2020.

Tujuan dari investasi ini ingin mempercepat pengembangan produk dan layanan, dan memperluas akses pembayaran digital bagi masyarakat Indonesia. 

Dengan peningkatan dan kemajuan yang diterima oleh DOKU, jalinan kerja sama ini juga ingin meningkatkan hubungan relasi yang lebih baik lagi untuk kedepannya. Meskipun demikian, Chief Operating Officer Nabilah Alsagoff merasa hal tersebut juga dapat menjadi tantangan bagi perusahaan.

“Kami sudah 14 tahun berada di dunia pasar seperti ini, perlu melihat kembali apa yang dibutuhkan untuk meningkatkan pertumbuhan ini dan cara-cara apa saja yang perlu diputuskan,” ujar Nabilah.

Lalu, Nabilah menegaskan kembali hal ini akan menjadi tantangan yang positif, meskipun persaingan antar kompetitor akan semakin bertambah. Memanfaatkan segala potensi perlu dilakukan untuk bisa tetap bertumbuh.

"Indonesia adalah pasar yang berkembang" tambahnya. Ruang yang diberikan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan dari DOKU di dunia pasar. Oleh karena itu, kolaborasi memilih Apis Partners sebagai partner.

“Kami harus keluar sedikit dari zona nyaman dan mendiskusikan visi kita untuk melangkah maju,” papar Nabilah.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Solusi yang Ingin Ditawarkan

Sebagai salah satu pelopor pembayaran digital di Indonesia, pemahaman mendasar mengenai pasar lokal sudah dipahami dan dikuasai DOKU. Untuk itu, visi yang ingin dicapai adalah mengaktifkan perdagangan digital di Indonesia dan menjangkau wilayah yang lebih luas.

“Lewat kolaborasi ini, kami berencana untuk memberikan akses yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia agar dapat menikmati pengalaman produk yang sederhana, tanpa halangan, dengan jangkauan yang besar,” papar Nabilah.

Peralihan serba digital juga direncanakan akan tetap diterapkan pada toko fisik. Sistem baru ini semakin gencar dilakukan karena memiliki manfaat dan nilai efisien yang sangat tinggi bagi masyarakat ke depannya. Ketika sebuah bisnis dilakukan tanpa batas melalui inovasi digital, akan mengubah cara berbisnis di Indonesia.

“Apis Partners adalah investor yang berfokus pada layanan keuangan sehingga dapat mendorong perkembangan DOKU untuk lebih baik lagi lewat manfaat dari pengalaman mereka,” tambah Nabilah.

Untuk bisa melangkah dan naik satu level menjadi perusahaan yang bisa internasional, harapan kolaborasi ini adalah mengarahkan perusahaan di jalan yang tepat. Sementara itu, Apis menganggap bahwa berbisnis di Indonesia adalah hal yang baru.

“Indonesia menjadi salah satu investasi pertama bagi Apis. Namun, bagi kami lewat pengalaman yang mereka berikan, hal tersebut memberikan sebuah sudut pandang yang baru mempertajam lagi unit value proposition dari perusahaan,” jelas Nabilah.

 

 

3 dari 3 halaman

Memperluas Jangkauan Konsumen

Ada berbagai cara yang dilakukan masyarakat Indonesia untuk melakukan pembayaran digital. Tantangan lain yang kemudian hadir adalah mencari tahu dan menentukan pembayaran digital seperti apa yang cocok dan sesuai.

“Kami ingin menjadi perusahaan pembayaran digital yang dapat memenuhi kebutuhan dari ekosistem pembayaran digital,” jelas Nabilah saat menjelaskan perkembangan selanjutnya yang akan dilakukan DOKU.

Ketika membayar menggunakan tunai, konsumen akan lebih terbatas. Ditambah, bila hanya memiliki toko fisik saja, konsumen yang tidak terjangkau tidak akan bisa menikmati pengalaman bisnis karena proses yang lebih lambat.

Pada akhirnya, kegiatan bisnis yang ingin dibangun adalah meningkatkan kenyamanan dan kepercayaan dari konsumen agar lebih memudahkan transaksi yang dilakukan. “Yang ingin kita tawarkan pada penjual dan konsumen adalah bagaimana kegiatan transaksi dapat semulus kita melakukan interaksi dengan orang lain, seperti chatting,” tambah Himelda.

Meskipun ada banyak e-commerce yang memiliki fitur pembayaran digital yang mudah, DOKU akan meluncurkan platform yang dapat menjual barang ke manapun. 

User experience adalah kunci, tetapi kami juga akan mempersiapkan platform pembayaran yang lebih efisien dan lebih baru dibandingkan versi sebelumnya,” jawab Himelda.

Reporter: Caroline Saskia Tanoto

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.