Sukses

Renovasi Sekolah BRI Beri Senyum Siswa SDN Fatuk Metan di NTT

Liputan6.com, Jakarta Puluhan pelajar SDN Fatuk Metan berpakaian merah putih semringah berkumpul di depan sekolah. Wajah mereka berbinar melihat tampilan baru gedung sekolahnya.

Memang, kondisi SDN Fatuk Metan kini tampak sangat lebih baik dibandingkan sebelumnya usai renovasi. Berkat program bantuan pembangunan sekolah dari Corporate Social Responsibility (CSR) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI, ratusan siswa SD Negeri Fatuk Metan, Desa Kenebibi, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) bisa belajar dengan nyaman dan aman.

Cornelia Kalogo (58 tahun) Kepala Sekolah SDN Fatuk Metan, bercerita sekolah tersebut mulai berdiri pada 1 Oktober tahun 1979. Sebelum ada sekolah ini, anak-anak di Desa Kenebibi harus ke desa sebelah yang jaraknya 3 kilometer untuk menimba ilmu.

“Ketika itu masyarakat dari desa Kenebibi semua bersekolah di sekolah Atapupu jaraknya 3 kilometer ke desa sebelah,” kata Cornelia kepada Liputan6.com.

Sayangnya saat itu, siswa dari Kenebibi yang bersekolah di SD Atapupu banyak yang tidak menamatkan pendidikannya. Rata-rata mereka keluar sekolah memasuki kelas 2 atau 3. Sementara yang menamatkan sekolah sampai kelas 6 SD hanya segelintir orang, 3 sampai 4 orang saja.

Melihat hal itu, para tokoh masyarakat memutuskan membangun sekolah Fatuk Metan. Tujuannya agar anak-anak di Kenebibi tidak mengalami keterbelakangan pendidikan.

“Waktu itu berdiri 7 ruangan, mulai sekolah awal buka kelas 1-6 dan satu ruang ruang, sehingga anak-anak dari Atupupu dipindahkan ke Fatuk Metan,” ujar Cornelia.

Kondisi awal, bangunan awal sekolah memang sudah menggunakan dinding tembok, tapi lantainya masih beralaskan tanah, dan jendela nya pun masih menggunakan kaca nako, bahkan plafonnya masih pakai triplek.

Memang sejak SDN Fatuk Metan berdiri 42 tahun yang lalu, bangunan sekolah tidak pernah direnovasi. Pernah sekali dilakukan renovasi atap saja dari Pemerintah Daerah sekitar 15 tahun yang lalu.

Cornelia mengaku kondisi sekolah merupakan hal paling menjadi perhatian. Guru-guru dan siswa merasa tidak aman saat melakukan proses belajar mengajar. Seringkali, pintu dan jendela yang rusak menyebabkan banyak hewan-hewan yang masuk ke dalam ruang kelas.

“Hewan yang biasa masuk itu sapi dan kambing, karena pagarnya tidak ada. Saat musim hujan lebih parah lagi, karena pintu yang begitu rusak akhirnya kambing berlindung di ruang kelas, kambing itu kadang kencing sehingga harus dibersihkan dulu sebelum mulai belajar,” katanya.

Apalagi seiring berjalannya waktu, jumlah siswa terus bertambah. Kini sudah ada 18 ruang kelas di SD Fatuk Metan, dengan jumlah siswa terdaftar 405 orang, serta 25 orang pengajar/guru.

Namun, 7 ruang dari 18 kelas itu dalam kondisi masih memprihatinkan sehingga perlu dilakukan renovasi.

Akhirnya, sekolah berinisiatif mengajukan bantuan kepada BRI. Setelah menunggu sekitar 2 bulan, pengajuan dikabulkan Bank BUMN ini.

Pada Juni 2021, perwakilan BRI datang ke SD Fatuk Metan untuk melakukan survei. Tak menunggu lama, hanya 1 bulan pembangunan renovasi 7 ruang kelas pun selesai.

“Peresmian tanggal 23 Juli baru-baru ini. Dari 18 bangunan sekolah yang direnovasi itu hanya 7 bangunan saja, karena dari selain itu bangunannya masih baik (layak),” ujarnya.

Nominal bantuan yang diberikan BRI sebesar Rp 750 juta, uang tersebut digunakan untuk renovasi bangunan, bangku dan meja siswa, pembangunan pagar depan sekolah, hingga pemasangan listrik di sekolah.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jadi Sekolah Terindah di Belu

Bantuan renovasi sekolah BRI seakan menjadi jawaban para guru, murid dan masyarakat setempat. Mereka sangat senang karena SD Fatuk Metan kini menjadi sekolah terindah di seluruh Kabupaten Belu.

“Pihak sekolah, semua guru, dan masyarakat merasa senang karena sekolah kami yang paling terindah di seluruh Kabupaten Belu. Orangtua murid sangat apresiasi ke BRI. Untuk siswa mereka sangat antusias ingin menggunakan kelas baru. Khususnya anak kelas 1-2 senang sekali,” ungkapnya.

Rasa senang juga disampaikan orangtua siswa. Bantuan renovasi sekolah diakui sangat bermanfaat dan memberikan ketenangan hati bagi kegiatan belajar mengajar bagi siswa SD Fatuk Metan.

Seperti diungkapkan Yakobus Fahik Nahak (47 tahun). Dia mengapresiasi pembangunan renovasi sekolah yang dilakukan oleh BRI. Pembangunan terbilang cepat dan hasilnya sangat memuaskan.

“Gedung sekolah ini sudah berdiri tahun 1979, dilihat dari struktur bangunannya sudah layak untuk direnovasi. Kami bersyukur dengan kepedulian BRI. Jujur menurut saya pembangunannya maksimal lebih dari cukup. Hasilnya sangat memuaskan,” ungkap Yakobus.

Lanjut Cornelia, saat ini bangunan sekolah masih belum digunakan secara efektif. Lantaran pihak sekolah mengikuti anjuran pemerintah, selama pandemi covid-19 dihimbau melakukan proses belajar di rumah saja. Tapi, untuk pemeliharaan sekolahnya tetap dijaga oleh para guru, dan siswa.

“Kami belum mendapat surat izin dari gugus covid-19, harus ada beberapa kriteria yang harus kami penuhi, pertama guru harus divaksin semua. Guru-guru siap disekolah untuk merawat gedung, siswa kami atur jadi kelompok untuk bergiliran seperti merawat taman dan bersih-bersih,” ujar Cornelia.

Di akhir dia berharap, BRI bisa terus memperhatikan dan mengulurkan bantuan untuk sekolah-sekolah di daerah terpencil agar bisa mendapatkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Menurutnya, bantuan renovasi sekolah ini sangat bermanfaat.

Bantuan renovasi sekolah BRI menuai sambutan baik Bupati Belu Agustinus Taoli. Dia sangat mengapresiasi langkah BRI sebagai salah satu BUMN yang melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan baik.

“Kita telah meresmikan bantuan renovasi sekolah dan beberapa fasilitas lainnya yang diberikan ke SDN Fatuk Metan, Desa Kenebibi, kita bersyukur kepada Pemerintahan lewat Kemendikbud dan BUMN BRI. Saya ingat program-program BRI ini selama pandemi sangat peduli dan mendasar, sesuai dengan visi dan misi bupati, salah satu prioritasnya adalah membangun sumber daya manusia,” ujarnya saat hadir pada peresmian.

Dia pun berharap dengan adanya sarana dan prasarana yang mendukung ini bisa mendorong dan mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Fatuk Metan yang berkualitas serta bermanfaat bagi bangsa dan negara.

“Saya harap beberapa waktu kedepan dari SD Fatuk Metan kita bersama-sama ada sumber daya manusia yang jadi dokter, guru, insinyur, dan lain-lain. Kita bersyukur terimakasih, kepedulian sosial ini sangat penting,” ujar Bupati.

Sementara itu, Aestika Oryza Gunarto, Corporate Secretary Bank BRI menegaskan, renovasi sekolah SDN Fatuk Metan, Atambua merupakan bentuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) mengambil peran mendukung kemajuan dan kualitas pendidikan di Indonesia untuk menciptakan SDM yang berkualitas.

Lewat Program #Ini Sekolahku, BRI memberikan bantuan renovasi sekolah di daerah-daerah pelosok Indonesia terutama di daerah perbatasan yang diharapkan bisa mendorong genderasi muda untuk semangat menuntut ilmu sehingga menciptakan SDM-SDM yang handal dan berdaya saing.

“Semoga bantuan ini bisa memberi motivasi bagi anak-anak sekolah, dan pada akhirnya SDN Fatuk Metan ke depannya bisa mencentak generasi-generasi unggul penerus bangsa” ungkap Aestika.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.