Sukses

Harga Emas Antam Hanya Turun Rp 2.000 per Gram pada Senin 11 Januari 2021

Untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 9.870.000

Liputan6.com, Jakarta Harga emas Antam atau PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau emas Antam turun Rp 2.000 per gram menjadi Rp 952 per gram pada perdagangan, Senin (11/1/2021). Sebelumnya, harga emas Antam di posisi Rp 954 ribu per gram.

Adapun harga buyback emas Antam susut Rp 5.000 menjadi Rp 833 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 833 ribu per gram.

Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.30 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.

Untuk harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 9.870.000, sementara untuk ukuran 20 gram dijual Rp 19.100.000.

Antam menegaskan jika emas batangan ANTAM LM terjamin keaslian dan kemurniannya dengan sertifikat LBMA (London Bullion Market Association).

Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).

* Pecahan 0,5 gram Rp 526.000

* Pecahan 1 gram Rp 952.000

* Pecahan 2 gram Rp 1.844.000

* Pecahan 3 gram Rp 2.741.000

* Pecahan 5 gram Rp 4.535.000

* Pecahan 10 gram Rp 9.015.000

* Pecahan 25 gram Rp 22.412.000

* Pecahan 50 gram Rp 44.745.000

* Pecahan 100 gram Rp 89.412.000

* Pecahan 250 gram Rp 223.5265.000

* Pecahan 500 gram Rp 446.320.000

* Pecahan 1.000 gram Rp 892.600.000.

Saksikan Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Emas Diprediksi Kembali Melemah Minggu Ini

Harga emas turun 4 persen seminggu kemarin. Investor lebih memilih menjual emas untuk kemudian beralih ke Treasury AS yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi dan penguatan dolar AS.

Meskipun sudah melemah cukup tajam, namun sejumlah analis memperkirakan tren penurunan harga emas masih berlanjut minggu ini.

"Saat ini, untuk sebagian besar, kenaikan imbal hasil Treasury memberikan tawaran untuk dolar, bertanggung jawab atas aksi jual emas," kata analis pasar senior OANDA Edward Moya dikutip dari Kitco, Senin (11/1/2021).

"Ada terlalu banyak kepentingan institusional yang melakukan diversifikasi dari emas. Ada ketakutan besar bahwa kepemilikan ETF akan turun karena Presiden terpilih Joe Biden diharapkan lebih berhasil dalam menekan pandemi COVID-19. Emas melihat penjualan teknis yang intens.," tambahnya.

Ruang harga emas untuk melemah pergerakan USD 100 dalam beberapa hari ke depan terbuka lebar, tambah Moya.

Di sisi lain, prospek ekonomi juga masih sangat tidak pasti, dengan AS melaporkan kehilangan 140.000 pekerjaan pada bulan Desember di tengah penguncian yang lebih ketat dan rekor jumlah kematian akibat virus corona.

"Ada dua katalis saat ini yang menyebabkan emas dijual. Kenaikan imbal hasil obligasi dan ekonomi terlihat dalam masalah. Ini menyebabkan likuidasi dan pelarian ke uang tunai," kata direktur perdagangan global Kitco Metals Peter Hug.

"Data ketenagakerjaan hari Jumat juga menunjukkan bahwa ekonomi AS dapat mengalami masalah di Q1," tambahnya.

Akankah harga emas turun di bawah USD 1.800?

Garis besar minggu ini batas bawah harga emas adalah level USD 1.770. Ini juga menjadi harga terendah sejak November, kata Moya.

"Saya ingin emas bertahan di sekitar USD 1.850. Semua orang akan fokus pada posisi terendah November. Kami melihat harga turun tepat di bawah USD 1.770. Saya akan terkejut melihat USD 1.800 ditembus," katanya. 

Jika kita menutup harga emas di bawah USD 1.828, emas akan turun ke USD 1.800, yang akan membuka pintu ke USD 1.778.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.