Sukses

Daftar Lengkap Harga Jual Emas di Pegadaian per 28 September 2020

Hari ini harga jual semua jenis terpantau naik. Sedangka, harga sebagian Emas UBS terpantau tetap.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pegadaian (Persero) yang mempunyai visi sebagai agen inklusi keuangan pilihan utama masyarakat juga menyediakan jual beli emas. Terdapat beberapa jenis emas yang dijual oleh Badan Usaha Milik Negara tersebut.

Tercatat, Pegadaian menjual berbagai jenis emas, mulai dari emas Antam, emas Retro, emas Batik dan Emas UBS. Untuk penjualannya Pegadaian hanya menyediakan di outlet.

Untuk lebih jelasnya, simak daftar lengkap harga jual emas di PT Pegadaian (Persero)  per 28 September 2020 : 

Harga Emas Antam

Pecahan 0,5 gram: Rp 559.000

Pecahan 1,0 gram: Rp 1.058.000

Pecahan 1,06 gram: Rp 0

Pecahan 2,0 gram: Rp 2.099.000

Pecahan 2,13 gram: Rp 0

Pecahan 3,0 gram  Rp 3.027.000

Pecahan 4,0 gram: Rp 0

Pecahan 4,25 gram: Rp 0

Pecahan 5,0 gram  Rp 5.054.000

Pecahan 10,0 gram: Rp 10.072.000

Pecahan 20,0 gram: Rp 0

Pecahan 25,0 gram: Rp 25.061.000

Pecahan 50,0 gram: Rp 50.133.000

Pecahan 100,0 gram: Rp 100.513.000

Pecahan 250,0 gram: Rp 249.326.000

Pecahan 500,0 gram: Rp 498.606.000

Pecahan 1000,0 gram: Rp 982.604.000

 

Harga Emas Antam Retro

Pecahan 0,5 gram: Rp 486.000

Pecahan 1,0 gram: Rp 971.000

Pecahan 1,06 gram: Rp 0

Pecahan 2,0 gram: Rp 1.941.000

Pecahan 2,5 gram: Rp 0

Pecahan 2,13 gram: Rp 0

Pecahan 3,0 gram: Rp 2.911.000

Pecahan 4,0 gram: Rp 0

Pecahan 4,25 gram: Rp 0

Pecahan 5,0 gram: Rp 4.845.000

Pecahan 10,0 gram: Rp 9.702.000

Pecahan 20,0 gram: Rp 0

Pecahan 25,0 gram: Rp 24.254.000

Pecahan 50,0 gram: Rp 48.507.000

Pecahan 100,0 gram: Rp 97.012.000

Pecahan 250,0 gram: Rp 0

Pecahan 500,0 gram: Rp 0

Pecahan 1000,0 gram: Rp 0

 

Harga Emas Antam Batik

Pecahan 0,5 gram: Rp 623.000

Pecahan 1,0 gram: Rp 1.181.000

 

Harga Emas UBS

Pecahan 0,5 gram: Rp 539.000

Pecahan 1,0 gram: Rp 1.005.000

Pecahan 1,06 gram: Rp 0

Pecahan 2,0 gram: Rp 1.987.000

Pecahan 2,5 gram: Rp 0

Pecahan 2,13 gram: Rp 0

Pecahan 3,0 gram: Rp 0

Pecahan 4,0 gram: Rp 0

Pecahan 4,25 gram: Rp 0

Pecahan 5,0 gram: Rp 4.912.000

Pecahan 10,0 gram: Rp 9.770.000

Pecahan 20,0 gram: Rp 0

Pecahan 25,0 gram: Rp 24.340.000

Pecahan 50,0 gram: Rp 48.623.000

Pecahan 100,0 gram: Rp 97.146.000

Pecahan 250,0 gram: Rp 242.796.000

Pecahan 500,0 gram: Rp 485.016.000

Pecahan 1000,0 gram: Rp 0

 

Reporter: Erna Sulistyowati

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Emas Bakal Turun di Bawah Rp 1 Juta, Saatnya Jual?

Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) turun Rp 3.000 pada perdagangan hari ini, Sabtu (26/9) menjadi Rp 1.006.000 per gram dari posisi kemarin di Rp 1.009.000 per gram. Harga emas terus menunjukkan tren penurunan, setelah turun Rp 7.000 ke posisi Rp 1.030.000 per gram beberapa waktu lalu.

Dikutip laman logammulia.com, emas dijual mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga harga jual kembali emas Antam atau buyback hari ini juga turun Rp3.000 menjadi Rp894.000 per gram.

Secara Online Menyikapi hal itu, Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu lama menyimpan logam mulia. Sebab, dia memprediksi harga emas akan terus mengalami penurunan setelah sempat mencapai level tertinggi, baik di tingkat global maupun nasional.

"Karena ada harapan akan di bawah Rp 1 juta (per gram). Tren ke depan harga emas justru cenderung turun. Jadi, jangan menyimpan emas terlalu lama baiknya," tukasnya Ibrahim saat dihubungi Merdeka.com, Sabtu (26/9/2020).

Ibrahim menjelaskan tren penurunan harga emas ini dipicu oleh optimisme pasar terhadap kemajuan pengembangan vaksin anti Corona. Sehingga instrumen investasi saham dan obligasi kembali dilirik pasar.

"Anjloknya harga emas atau logam mulia ini karena masalah kemajuan vaksin anti Corona di berbagai negara, termasuk Indonesia. Dengan adanya vaksin orang akan lebih ke arah saham dan obligasi lagi.

Kemudian, anjloknya harga emas juga dipengaruhi oleh penguatan indeks dollar. "Hal ini dipengaruhi optimisme Federal Reserve Amerika Serikat (AS) atas kebijakannya menurunkan suku bunga hingga 2023 ketika pasar tenaga kerja mencapai lapangan kerja maksimum dan inflasi berada di jalur untuk melebihi target inflasi 2 persen," imbuh dia.

Maka dari itu, ke depan harga emas diproyeksi bakal lebih diwarnai tren penurunan. Seperti bulan September ini emas berpeluang turun ke angka USD 1.919 per ounce, kemudian merosot ke USD 1.860 hingga USD 1.794 di kuartal IV.

"Peluang harga emas internasional terjun bebas ke USD 1.919, USD 1.860 dan USD 1.794 sangat besar sekali. Angka tersebut sesuai dengan data teknikal (W1) di metatrader. Itu sudah banyak dipresiksi," tutupnya.

3 dari 3 halaman

Harga Emas Tergelincir 4 Persen Selama Seminggu

Harga emas jatuh pada hari Jumat, begerak di dekat level terendah selama dua bulan terakhir. Ini karena investor mencari perlindungan dalam dolar dari meningkatnya kasus virus corona dan ketidakpastian atas stimulus AS berikutnya untuk membantu perekonomian.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (26/9/2020), harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD 1,864,39 per ounce, sementara emas berjangka AS turun 0,6 persen pada USD 1,866,30 per ounce.

"Partai Republik dan Demokrat berada di halaman yang sama tentang menempatkan beberapa stimulus tetapi mereka tidak dapat memutuskan jumlah dan ketidakpastian yang mendorong investor memilih dolar," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA di New York.

Untuk minggu ini, harga emas turun sekitar 4,4 persen sejauh ini, terbesar setidaknya dalam enam minggu, karena dolar ditetapkan untuk minggu terbaiknya sejak awal April. Dolar yang lebih kuat membuat komoditas yang dihargai dalam mata uang, seperti emas, lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan unit moneter lain.

Seorang anggota parlemen utama mengatakan Demokrat di DPR AS sedang mengerjakan paket stimulus virus corona senilai USD 2,2 triliun yang dapat dipilih minggu depan.

Federal Reserve minggu ini berbicara tentang pentingnya lebih banyak stimulus fiskal di tengah kekhawatiran investor akan pukulan ekonomi lain dari pandemi virus corona.

Saham ditetapkan untuk jatuh paling banyak untuk setiap minggu sejak Juni karena kekhawatiran atas gelombang kedua penguncian terkait virus membebani selera risiko investor.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.